Laweyan merupakan
Kawasan perdikan dari kerajaan Pajang abad ke -16 dan Kasunanan hingga abad ke-20. Ketika Kyai Ageng Henis yang merupakan cucu Raja Mataram datang dan bermukim pada tahun 1546,
Kawasan Laweyan tumbuh menjadi pusat perdagangan.
Kawasan ini semakin populer ketika Haji Samanhoedi mendirikan Sarikat Dagang Islam (SDI) yang beranggotakan para pedagang batik serta produsen. Maka dari itu, didirikan Museum Haji Samanhoedi yang berisikan benda-benda peninggalan milik sang pendiri SDI yang merupakan pengusaha batik. Sejak saat itu,
Kawasan Laweyan terkenal sebagai Kampung Batik dengan suasana lawas khas Solo. Selain terkenal sebagai Kampung Batik,
Laweyan terkenal akan nilai sejarah yang dimiliki sehingga
Kawasan Laweyan masuk kedalam
Kawasan cagar budaya sesuai dengan SK penetapan, yaitu SK Menteri NoPM.03/PW.007/MKP/2010 dan SK Walikota No646/1-R/1/2013.
Kawasan Laweyan terletak di Kota Surakarta, Jawa Tengah.
Kawasan ini terletak tidak begitu jauh dari Bandar Udara Internasional Adi Sumarmo.
Referensi