Dalam fotografi,
Kecepatan rana atau waktu pajan (bahasa Inggris: shutter speed, exposure time) adalah lamanya film atau pengindra digital di dalam kamera terkena pajanan cahaya yang ditangkap.
rana di sini adalah semacam tirai yang ada di depan lembaran film sebagai media perekam yang berfungsi dengan prinsip membuka dan menutup seperti daun pintu.
Di era digital, sebagian kamera digital sudah menerapkan teknologi
rana yang berfungsi secara elektronik. Tidak lagi berbentuk tirai mekanik. Media film (pengindra) akan mulai merekam santiran gambar saat tirai
rana tersebut terbuka dan akan berhenti merekam saat tirai rananya menutup.
Karena
rana berfungsi berdasarkan durasi maka kemudian dikenal dengan istilah "
Kecepatan rana".
Penomoran
Pengaturan
Kecepatan rana pada kamera umumnya diatur berdasarkan
Kecepatan tinggi sampai
Kecepatan lambat. Misal, 1/8000 detik, 1/4000 detik, 1/2000 detik, ... 1/60, 1/30, 1/15, .... 1 detik, 4 detik, sampai 15 detik. Namun tampilan parameter tidak menulisnya sama persis. Misalnya pada
Kecepatan 1/8000 detik biasanya hanya ditulis 8000 saja.
Tanda yang digunakan untuk
Kecepatan rana yang lebih lama dari 1 detik adalah ". Sementara
Kecepatan rana bebas sesuai dengan pemencetan tombol
rana oleh juru foto diberi tanda B. Namun penomoran
Kecepatan rana tidak memiliki angka yang mutlak. Banyak produsen kamera menggunakan
Kecepatan rana yang hanya mendekati angka tersebut.
Pengaruh perbedaan
Pilihan
Kecepatan rana tersebut dipakai untuk mengendali cahaya dan mengendali gerakan dari objeknya. Di kondisi pemotretan yang cahayanya minim, cenderung menggunakan pilihan
Kecepatan rana lambat. Sebaliknya, saat kondisi cahayanya berlimpah, misal di siang hari, cenderung menggunakan pilihan
Kecepatan rana tinggi.
Pengaturan
Kecepatan rana untuk mengendali gerakan,
rana cepat bersifat membekukan gerakan.
rana lambat akan membuat gerakan objek menjadi buram.