- Source: Kerajaan Loloda
Kerajaan Loloda adalah salah satu kerajaan yang berdiri di wilayah Maluku Utara pada abad ke-13. Kerajaan ini terletak di bagian utara dan barat pulau Halmahera. Kerajaan Loloda merupakan kerajaan tertua di Maluku Utara yang wilayahnya meliputi pesisir pantai barat laut hingga pantai barat daya Pulau Halmahera. Pada Abad ke-19 hingga awal abad ke-20 Loloda berstatus distrik dengan kepemimpinan Sangaji, sebagai district dibawah hirarki belanda berada di wilayah Darume di kemudian hari menjadi ibukota kecamatan pertama setelah menjadi bahagian dari NKRI. Alferis Banggai (10 April 1895), Raja dari Loloda.
Wilayah
Kerajaan Loloda menjadi salah satu kerajaan dari lima kerajaan utama di kawasan rempah-rempah. Wilayah keseluruhan Loloda berada di sepanjang pesisir pantai barat laut hingga pantai barat daya Pulau Halmahera. 2 buah gugusan pulau yaitu Loloda Selatan atau wilayah administratif Kabupaten Hamahera Barat dan Loloda Utara atau wilayah administratif Kabupaten Halmahera Utara.
Kekuasaan tradisional
Kukuasaan kerajaan Loloda awalnya adalah kolano yang diganti sangaji dengan dipecatnya raja oleh Pemerintahan Kolonial Belanda. Kerajaan Loloda Kerajaan Loloda tidak memiliki pengaruh yang begitu besar di Maluku. Kerajaan Loloda tidak diundang dalam pertemuan pembicaraan Perjanjian Moti. Di wilayah Maluku, kerajaan Loloda hanya berstatus Sangaji atau bawahan dari para sultan/kolano di Maluku.
Keagamaan
Sebelum agama Islam masuk ke Maluku Utara, masyarakat Loloda dan sebagian pulau Ternate lainnya tidak memeluk agama apapun. Walaupun Kerajaan Loloda pernah dikenal sebagai kerajaan Islam, namun Loloda tidak diikutkan dalam Persekutuan Moti (Motir Verbond), raja Loloda juga tidak bergelar sultan melainkan kolano kemudian sangaji.
Referensi
Daftar pustaka
Handoko, Wuri (2017). "Kerajaan Loloda: Melacak Jejak Arkeologi Dan Sejarah". Kapata Arkeologi. 13 (02): 179—194. ISSN 2503-0876.
Rahman, Abd. (2015). "Struktur Sosial Politik Kerajaan Loloda di Antara Minoritas Islam dan Mayoritas Kristen Abad XVII-XX". Al-Turāṡ. 21 (02): 205—228.
Junaidi, Muhammad (2009). "Sejarah Konflik dan Perdamaian Di Maluku Utara". Academica. 1 (02): 222—247.
Rahman, Abd. (2018). "Warisan Kolonial dan Marginalisasi Orang Loloda di Pantai Barat Halmahera". Masyarakat Indonesia. 44 (02): 36–47. ISSN 2502-5694.
Fadly, M.,dan Warwefubun, J. (2019). "Islamisasi dan Arkeologi Islam di Susupu Jailolo". Intizar. 25 (1): 1–8. ISSN 2477-3816. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
Mansur, M., Sofianto, K., dan Mahzuni, D. (2013). "Otoritas dan Legitimasi Studi Tentang Kedudukan Pemimpin Tradisional di Loloda Maluku-Utara (1808-1958)". Sosiohumaniora. 15 (1): 64–72. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
Kata Kunci Pencarian:
- Kerajaan Loloda
- Sejarah Nusantara pada era kerajaan Islam
- Kerajaan Manado
- Kerajaan Bolaang Mongondow
- Kerajaan Moro
- Suku Mongondow
- Bandar Udara Bolaang Mongondow
- Maluku Utara
- Bahasa Indonesia
- Sejarah Minahasa
- Halmahera
- Kingdom of Bolaang Mongondow
- Indonesian language
- Sultanate of Bacan
- List of current non-sovereign Asian monarchs
- Tamiang Malay