Kereta api batu bara swasta Sumatera Selatan adalah layanan
Kereta api barang yang mengangkut
batu bara milik sejumlah perusahaan
batu bara swasta di
Sumatera Selatan.
batu bara dari daerah di
Sumatera Selatan dikirim menggunakan
Kereta api menuju Dermaga Kertapati atau Dermaga milik
swasta di tepi Sungai Musi untuk kemudian diekspor atau digunakan untuk kebutuhan dalam negeri. Pengoperasian layanan ini merupakan kerja sama antara perusahaan tambang
swasta dengan PT
Kereta api Indonesia dengan PT
Kereta api Logistik (PT KALOG).
Sejarah
Kereta api batubara
swasta di
Sumatera Selatan berawal dari dioperasikannya
Kereta api Sukacinta (disebut KA SCT) pada tahun 2011 milik perusahaan
swasta, yaitu PT
bara Alam Utama (PT BAU) dan disusul oleh PT
bara Multi Sugih Sentosa (PT BMSS) pada tahun 2012.
Per 8 November 2018, Pemerintah Daerah
Sumatera Selatan melarang truk angkutan
batu bara melalui jalan nasional. Pengangkutan
batu bara harus melalui jalan khusus tersendiri atau menggunakan moda
Kereta api.
Per 2023, terdapat 15 perusahaan
swasta di
Sumatera Selatan yang menggunakan jasa angkutan
Kereta api batubara
swasta di
Sumatera Selatan, yaitu PT
bara Alam Utama (BAU) pada tahun 2011, PT
bara Multi Sugih Sentosa (BMSS) pada tahun 2012, PT. Rantai Mulia Kencana Energy (PT RMK Energy) sebagai mitra angkutan logistik pada tahun 2016, PT Gumay Putra Energi (PT GPE) pada tahun 2017, PT Golden Great Borneo (PT GGB) pada tahun 2018, serta PT Manambang Muara Enim (PT MME), PT Budi Gema Gempita (PT BGG), dan PT Sriwijaya Mandiri Sumsel (PT SMS) pada tahun 2019dan juga ada beberapa PT lainnya seperti PT Dizamatra Powerindo (PTDP), PT Mustika Indah Permai (MIP), PT Bima Putra Abadi Citranusa (BPAC) PT Etika Sumber Alam (ESA) sebagai perusahaan pemilik muatan batubara dan PT Fortuna Marina Sejahtera (FMS) sebagai mitra pengelola Container yard di Stasiun Simpang dan Stasiun Muara Lawai
Pengembangan
Berkat adanya dua perusahaan tambang yaitu PT
bara Alam Utama dan PT
bara Multi Sugih Sentosa yang menjadi pengguna jasa
Kereta api untuk mengangkut
batu bara hasil tambang keduanya, Stasiun Sukacinta yang dulunya hanya berupa stasiun kecil biasa diubah menjadi stasiun besar yang memiliki basis pemuatan
batu bara milik
swasta, ditandai dengan dibangunnya jalur belok (jalur 1 dan 3) sepanjang 600 meter (2.000 ft).
PT. KAI juga membangun jalur ganda Prabumulih-Kertapati yang sepenuhnya selesai pada tahun 2018. Selain itu, beberapa stasiun kecil seperti Simpang, Serdang, Glumbang, Stasiun Gunung Megang, dan Banjarsari juga ditingkatkan dengan penambahan storage yard serta dijadikan terminus bagi sebagian perjalanan KA ini untuk memecah kepadatan di Kertapati. Tiga stasiun baru juga turut dibangun, yaitu Keramasan, Stasiun Merapi dan Muara Lawai, untuk mendukung operasional KA ini.
Infrastruktur Perkeretaapian pun turut serta dikembangkan, antara lain upgrade persinyalan menjadi persinyalan elektrik pabrikan alstom di lintas utama dari mulai Stasiun Muara Enim hingga Stasiun Glumbang dalam rangka peningkatan kapasitas lintas.
Penanganan Muatan
Stasiun dan storage yard Sukacinta/Banjarsari - Lahat, Muara Lawai - Muara Enim : Operator logistik melakukan kegiatan bongkar/muat dan penataan
batu bara dari armada truk ke storage yard, lalu dimuatkan ke kontainer modifikasi di
Kereta api.
Stasiun dan storage yard Kertapati - Palembang, Serdang/Glumbang - Muara Enim, Simpang - Ogan Ilir: Operator logistik melakukan pembongkaran
batu bara dengan gantry crane untuk dibawa dengan flatbed truck dari
Kereta api atau menggunakan fasilitas conveyor belt menuju storage yard Kertapati dan pelabuhan batubara lain di tepi Sungai Musi, kemudian dilakukan pemuatan
batu bara dari storage yard ke tongkang yang akan dibawa menuju perairan Tanjung
api-
api, Tanjung Carat dan Tanjung Kampeh di Selat Bangka untuk selanjutnya dipindahkan menggunakan Floating Crane ke Kapal Bulk Carrier dengan tujuan mancanegara.
Stasiun dan Train Loading Station (TLS) PT RMKE Stasiun Gunung Megang : Operator Logistik melakukan aktivitas loading batubara dari tambang menuju TLS menggunakan dump truck yang kemudian di muat ke rangkaian
Kereta menggunakan TLS
Susunan rangkaian
Berdasarkan GAPEKA 2023, frekuensi rata-rata total KA batubara
swasta Sumsel adalah 64 Perjalanan per-hari diluar dari beberapa perjalanan
Kereta api Luar Biasa (KLB) tambahan perjalanan batubara
swasta, dengan rincian 10 perjalanan dengan relasi Sukacinta - Kertapati atau sebaliknya bernomor 3220F-3229 (Baracinta), 8 perjalanan dengan relasi Sukacinta - Simpang atau sebaliknya bernomor 3330A - 3337 (Barasimpang), 4 perjalanan dengan relasi Stasiun Simpang- Stasiun Gunung Megang atau sebaliknya bernomor 3440 - 3443 (Baraserdang), 6 Perjalanan dengan relasi Stasiun Kertapati - Stasiun Merapi bernomor 3550-3555, 4 Perjalanan dengan relasi Stasiun Simpang - Stasiun Merapi dengan nomor 3556-3559, 8 perjalanan dengan relasi Banjarsari - Simpang atau sebaliknya bernomor 3660-3667(Simpangsari), 18 trip dengan relasi Simpang - Muara Lawai atau sebaliknya bernomor 3770F-3787F(Simpangmuara), 4 perjalanan reguler dengan relasi Stasiun Serdang (Muara Enim) - Stasiun Suka Cinta bernomor 3880-3883, 2 trip fakultatif relasi Stasiun Serdang (Muara Enim) - Stasiun Muara Lawaidengan nomor 3888F-3889F, dimana semuanya memiliki rangkaian dengan jumlah 60 gerbong datar (GD) bermuatan maksimum 48 ton (47 ton panjang; 53 ton pendek) dari INKA, dan rangkaian dengan jumlah 33 gerbong datar (GD) bermuatan maksimum 48 ton (47 ton panjang; 53 ton pendek) dari INKA.
Susunan rangkaian ditampilkan dalam tabel berikut:
Galeri
Kereta api Angkutan Batubara
swasta Sumatera Selatan
Referensi
Pranala luar
Kronologi Railfans Divre III yang membahas tentang KA SCT