Dalam agama dan etika,
Kesakralan hidup (atau kesucian
hidup) atau inviolabilitas kehidupan (bahasa Inggris: sanctity of life, inviolability of life) merupakan suatu prinsip perlindungan tersirat dalam kaitannya dengan aspek-aspek kehidupan yang dapat dirasakan yang dipandang suci dan sakral, sehingga di luar nilai tersebut aspek-aspek itu tidak untuk dilanggar.
Konsep inviolabilitas (hal yang tak dapat diganggu gugat) adalah suatu ikatan penting antara etika agama dan etika hukum, karena masing-masing mencari pembenaran untuk prinsip-prinsipnya berdasarkan konsep alam maupun kemurnian, serta dalam universalitas penerapannya.
Dalam Kekristenan
Frasa sanctity of life merujuk pada gagasan bahwa kehidupan manusia adalah sakral dan suci, utamanya menjadi argumentasi pihak pro-kehidupan dalam perdebatan moral dan politik atas isu-isu kontroversial seperti aborsi, kontrasepsi, eutanasia, penelitian sel punca embrionik, dan "hak untuk mati" di Amerika Serikat, Kanada, Britania Raya, dan negara-negara berbahasa Inggris yang lain. (Frasa yang sebanding digunakan dalam bahasa-bahasa lainnya.) Meskipun frasa ini utamanya digunakan pada abad ke-19 dalam diskursus Protestan, frasa ini setelah Perang Dunia II telah disesuaikan penggunaannya untuk teologi moral Katolik dan, setelah kasus Roe v. Wade, retorika moral Kristen Evangelikal.
Prinsip
Kesakralan hidup, yang sering dikontraskan dengan "kualitas
hidup" sampai batas tertentu, merupakan dasar dari semua ajaran Katolik mengenai perintah kelima dalam Sepuluh Perintah Allah.
Dalam agama-agama Timur
Dalam pemikiran Barat,
Kesakralan hidup biasanya diterapkan semata-mata untuk manusia (antroposentrisme, terkadang disebut dominionisme). Hal ini berbeda dengan banyak mazhab dari filsafat Timur, yang sering berpegang pada pandangan bahwa semua kehidupan hewan adalah sakral; dalam beberapa kasus sampai pada taraf di mana, sebagai contoh, para praktisi Jainisme membawa sapu untuk menyapu serangga dari jalan yang mereka lalui karena secara tidak sengaja menginjak serangga-serangga tersebut. George Carlin menentang sudut pandang ini dalam Back in Town, albumnya yang ke-15 dan HBO special ke-9.
Lihat pula
Agama dan aborsi
Budaya kehidupan
Etika konsisten kehidupan
Etika kedokteran
Gerakan antiaborsi
Hak
hidup janin
Hak untuk
hidup
Hari
Kesakralan hidup Manusia Nasional (di Amerika Serikat)
Undang-Undang
Kesakralan hidup
Referensi
Bacaan lanjutan
(Inggris) Barry, Robert Laurence (2002). The Sanctity of Human Life and Its Protection. Lanham: University Press of America.
(Inggris) Bayertz, Kurt (ed.) (1996). Sanctity of Life and Human Dignity. Philosophy and Medicine; v. 52. Dordrecht; Boston: Kluwer Academic. Pemeliharaan CS1: Teks tambahan: authors list (link)
(Inggris) Bernardin, Joseph Louis; et al. (1988). Consistent Ethic of Life. Kansas City, MO: Sheed & Ward.
(Inggris) Kass, Leon R. (March 1990). "Death with Dignity and the Sanctity of Life". Commentary. New York: American Jewish Committee. 89 (3): 33–43. ISSN 0010-2601.
(Inggris) Keyserlingk, Edward W. (1979). Sanctity of Life: or, Quality of Life in the Context of Ethics, Medicine, and Law: A Study. Protection of Life Series. Ottawa: Law Reform Commission of Canada.
(Inggris) Kohl, Marvin (1974). The Morality of Killing; Sanctity of Life, Abortion, and Euthanasia. New York: Humanities Press.
(Inggris) Kuhse, Helga (1987). The Sanctity-of-Life Doctrine in Medicine: A Critique. Oxford: Oxford University Press.
(Inggris) McCormick, Richard A. (1981). "The Quality of Life and the Sanctity of Life". How Brave a New World?: Dilemmas in bioethics. New York: Doubleday: 383–402.
(Inggris) Singer, Peter (2002). Unsanctifying Human Life: essays on ethics. Oxford: Blackwell.
(Inggris) Wildes, Kevin Wm.; Francesc Abel; John C. Harvey (1992). Birth, Suffering, and Death: Catholic Perspectives at the Edges of Life. Dordrecht; Boston: Kluwer Academic.