- Source: Khouw Khe Hien
Khouw Khe Hien (1907–1938) dulu adalah seorang pelopor aviasi, pebisnis, dan milyuner berlatar belakang Tionghoa Indonesia. Ia kini paling diingat karena memesan Walraven 2, pesawat terbang pertama yang diproduksi di Hindia Belanda, kini Indonesia.
Biografi
Lahir pada tanggal 29 Agustus 1907 di Muntilan, Jawa Tengah, Khouw berasal dari sebuah keluarga Peranakan kaya. Ayahnya, Khouw Kim Goan, mendirikan N.V. Merbaboe Bedrijven, sebuah perusahaan ternak, susu, dan minuman di Hindia Belanda, sementara ibunya adalah seorang wanita pribumi Indonesia. Ia memiliki seorang adik perempuan, Khouw Keng Nio, yang juga terkenal sebagai seorang aviator dan pebisnis.
Khouw Khe Hien bersekolah di Europeesche Lagere School (ELS) Magelang dan kemudian di Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) Yogyakarta. Dua sekolah tersebut sangat selektif dalam menerima siswa berlatar belakang non-Eropa.
Khouw pertama kali tertarik dengan aviasi saat ia menyadari potensinya sebagai alternatif yang lebih efisien untuk mengangkut produk segar dari perusahaan milik keluarganya. Pada bulan Maret 1934, Khouw pun memesan satu unit monoplane pada Laurens Walraven, Achmad bin Talim, dkk, yang merupakan teknisi di Angkatan Udara KNIL. Khouw meminta agar pesawat terbang pesanannya dilengkapi dengan dua mesin, dapat mengangkut kargo dengan total berat hingga 130 kg, dan dapat terbang dalam jarak yang jauh. Dirakit di bengkel pribadi milik Walraven di Bandung, Jawa Barat, pesawat terbang pesanan Khouw akhirnya dapat diselesaikan pada akhir tahun 1934, dan kemudian dinamai Walraven 2.
Khouw, yang kemudian berhasil memperoleh lisensi pilot, pun sangat puas dengan Walraven 2, sehingga ia berencana membangun pabrik pesawat terbang. Agar dapat memperoleh lebih banyak publikasi, Letnan C. Terluin dan Khouw, sebagai kopilot, kemudian menerbangkan pesawat terbang tersebut dari Batavia, ibu kota Hindia Belanda, ke Schiphol, Belanda. Penerbangan selama 20 hari tersebut pun sangat diperhatikan oleh pers, dengan diliput di tiap pemberhentian, yakni di Singapura, Rangoon, Calcutta, dan Aleppo. Setibanya di Schiphol, Walraven 2 disambut dengan meriah, antara lain oleh Anthony Fokker, pendiri dari Fokker.
Pada tahun 1937, Khouw juga melakukan penerbangan dengan Walraven 2 dari Batavia ke Hong Kong, dan kemudian dilanjutkan ke Guangzhou, Nanjing, dan Shanghai di Tiongkok. Di sana, ia disambut oleh presiden Tiongkok, Chiang Kai-shek.
Pada tanggal 26 Februari 1938, Khouw meninggal karena mengalami kecelakaan di Cililitan saat sedang berlatih menerbangkan pesawat terbang pengebom Glenn Martin 506. Jenazahnya lalu dimakamkan di Muntilan, Jawa Tengah.
Kehidupan pribadi
Ibu Khouw meninggal di Batavia pada bulan April 1938. Adiknya, Khouw Keng Nio, kemudian mengambil alih bisnis keluarganya.
Khouw Khe Hien meninggalkan seorang istri, yakni Lena Oey Non Nio (1906-1994), dan empat orang anak, yakni Khouw Teng Han, Khouw Teng Hwa, Khouw Teng Giok, dan Khouw Teng Hwie, yang mana semuanya kemudian bermigrasi ke Belanda.
Referensi
Kata Kunci Pencarian:
- Khouw Khe Hien
- Khouw Kim Goan
- Khouw Keng Nio
- Walraven 2
- Daftar Kapitan Cina
- Khouw Khe Hien
- Khouw (surname)
- List of Indonesians
- Khouw Keng Nio
- Walraven 2
- List of Chinese Indonesians
- List of Kapitan Cina