Khusnul Yaqien (lahir 04 Juni 1980) adalah pemain sepak bola Indonesia yang mulai menjajaki dunia kepelatihan. Saat ini ia merupakan Pelatih kepala tim U-18 PSIS Semarang. Saat bermain
Khusnul berposisi sebagai Second-Striker.
Karier Pemain
= PSIS Semarang
=
Setelah bermain di kompetisi amatir yang diadakan PSIS Semarang, di awal tahun 2000'an
Khusnul mengikuti seleksi pemain PSIS Semarang, magang, dan masuk tim utama PSIS Semarang.
Khusnul menjadi kesayangan publik Semarang atas kontribusi yang diberikan untuk PSIS Semarang. Bersama PSIS Semarang,
Khusnul berkontribusi mengantarkan tim kebanggan Kota Semarang tersebut meraih Juara Divisi Satu Liga Indonesia di Tahun 2001, Juara 3 Divisi Utama Liga Indonesia 2005, dan Runner Up Divisi Utama Liga Indonesia 2006 dimana sebelum era Liga Super Indonesia pada tahun 2008, Divisi Utama Liga Indonesia merupakan kasta tertinggi persepak bolaan Indonesia.
Bersama PSIS Semarang,
Khusnul mencetak 3 Gol di sepanjang kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2002 salah satunya gol tunggal kemenangan atas Persebaya Surabaya pada 21 Januari 2002. Sayangnya, di Divisi Utama Liga Indonesia 2003
Khusnul kurang mendapatkan kepercayaan dari pelatih yang lebih sering memainkan Julio Lopez, Indriyanto Setyo Nugroho dan German Osorio sehingga tidak satupun gol ia cetak sepanjang musim Divisi Utama Liga Indonesia 2003. Hal serupa juga terjadi pada tahun 2004, tak satupun gol dicetak
Khusnul karena pada saat itu PSIS Semarang lebih sering memainkan Indriyanto Nugroho, Robert Kwateh, dan Purwanto.
Di musim kompetisi 2005,
Khusnul membuka kran golnya dengan mencetak 2 Gol sekaligus membawa PSIS Semarang melumat Persib Bandung 3-0 di Stadion Jatidiri tanggal 13 April 2005. Meskipun PSIS Semarang di musim 2005 mempunyai stock striker hebat seperti Emanuel De Porras, Indriyanto Nugroho, dan Abdoulaye Djibril,
Khusnul masih sering menjadi pilihan, hal tersebut terbukti dengan 4 Gol yang berhasil dibukukan
Khusnul sepanjang kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2005.
Di musim kompetisi 2006,
Khusnul lebih sering berperan sebagai pelapis Emanuel De Porras, Indriyanto Nugroho, Gustavo Hernan Ortiz, Imral Usman. Akan tetapi musim inilah puncak prestasi
Khusnul bersama PSIS Semarang dimana pada musim itu PSIS Semarang berhasil meraih Runner Up Divisi Utama Liga Indonesia 2006 yang merupakan kompetisi tertinggi nasional saat itu. Sayang di pertandingan final PSIS Semarang dikalahkan Persik Kediri lewat gol tunggal Cristian 'El-Loco' Gonzáles. Dipertandingan Final
Khusnul tampil menggantikan Imral Usman di menit 64 dan memperoleh kartu kuning di menit 79.
Di musim kompetisi 2007 PSIS Semarang ditinggal oleh bintangnya Emanuel De Porras. Striker Indriyanto Nugroho - pun telah memasuki usia senja untuk pemain sepak bola.
Khusnul Yakin sering diduetkan bersama Julio Lopez yang musim 2007 kembali ke PSIS Semarang.
Khusnul memaksa Striker Asing Alfredo Figueroa menjadi penghuni bangku cadangan dan diputus kontraknya di pertengahan musim.
Khusnul mencetak gol - gol penting diantaranya ketika mengalahkan Persija Jakarta 3-0 di Stadion Jatidiri pada 4 April 2007 dan Gol tunggal ketika mengalahkan Persib Bandung 1-0 di Stadion Siliwangi 19 Agustus 2007. Gol tunggal tersebut berkat kerjasama yang apik antara Julio Lopez, Igor Joksimovic, dan
Khusnul. Meskipun begitu PSIS Semarang di Musim 2007 gagal menyamai prestasi PSIS musim 2006 dengan hanya bercokol di peringkat 10 wilayah Barat.
= Pelita Jaya
=
Penampilan yang memukau di PSIS Semarang membuat Pelita Jaya di musim 2008 akhirnya mendaratkan duo PSIS Semarang,
Khusnul dan Muhammad Ridwan. 2 musim diarungi
Khusnul bersama Pelita Jaya, dimana di musim pertamanya bersama Pelita,
Khusnul bermain sebanyak 14 kali dan tidak mencetak satupun gol di sepanjang kompetisi Liga Super Indonesia. Di musim keduanya bersama Pelita Jaya,
Khusnul bermain sebanyak 11 kali di sepanjang gelaran Liga Super Indonesia musim 2009-10 serta mencetak 1 gol yang dicetak di gawang Persib Bandung pada 24 April 2010 sekaligus membawa Pelita Jaya unggul 2-1 atas Persib Bandung.
= Kembali ke PSIS
=
Setelah pada tahun 2008 sempat meninggalkan PSIS Semarang dan bergabung dengan Pelita Jaya, pada tahun 2011
Khusnul kembali mengenakan jersey biru bergabung kembali bersama PSIS Semarang. Sepanjang musim 2011 hingga tahun 2013 PSIS Semarang hanya bermain di level kedua kompetisi nasional. Musim pertama di periode keduanya bersama PSIS Semarang
Khusnul cukup bermain apik dan menjadi tandem reguler Vitor Borges de Souza di Kompetisi Divisi Utama versi LPIS 2011-2012, namun tidak demikian dengan musim keduanya.
Meskipun banyak kontribusi telah
Khusnul berikan kepada PSIS Semarang, ibarat sebuah cerita,
Khusnul dan PSIS Semarang berakhir dengan Sad Ending. Di pertengahan kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2013, PSIS Semarang mengumumkan harus mencoret empat pemain yang tak bisa lagi dipertahankan untuk putaran kedua. General Manager PSIS Semarang, Ferdinand Hindiarto mengatakan, keempat pemain tersebut dinilai tidak menunjukan peforma yang diharapkan. Keempat Pemain tersebut adalah Daru Tri Laksono, Miko Ardiyanto,
Khusnul Yakin, dan bomber asing Emile Linkers. Di musim 2013
Khusnul memang hanya bermain di 3 pertandingan dan tidak mencetak satupun gol untuk Laskar Mahesa Jenar.
= Persab Brebes
=
Khusnul meng-khusnulkan kariernya di Persab Brebes untuk menghadapi kompetisi Liga Nusantara musim 2014.
Khusnul yang ditunjuk menjadi kapten Persab Brebes hanya mampu mengantarkan Persab Brebes menjadi Juara III Liga Nusantara Zona Jawa Tengah.
Karier Pelatih
= Persab Brebes U-18 (Persab Brebes Junior)
=
Khusnul berhasil membawa Persab Brebes Junior - yang diperkuat Egy Maulana Vikri, Witan Sulaeman, dan kiper Gianluca Pagliuca Rossy - meraih gelar juara Piala Soeratin 2016 (nasional). Persab Brebes Junior menjadi wakil Jawa tengah setelah menjuarai Piala Soeratin 2016 zona Jawa Tengah. Prestasi tersebut sangat fenomenal untuk Persab Brebes mengingat Persab Brebes belum terlalu dikenal di kancah persepak bolaan nasional. Persab Brebes U-18 tampil meyakinkan di sepanjang Piala Soeratin level Nasional dengan meraih kemenangan - kemenangan besar diantaranya 15-0 atas Persita Lahat dan 13-1 atas PSN Nunukan, serta mengandaskan Tim Askot Balikpapan 4-1 di pertandingan final. Total Persab Brebes mencetak 52 Gol dari 6 Pertandingan.
Prestasi
= Sebagai Pemain
=
PSIS Semarang:
Divisi Satu Liga Indonesia 2001: Juara ;
Divisi Utama Liga Indonesia 2005: Juara III;
Divisi Utama Liga Indonesia 2006: Runner Up;
Piala Emas Bang Yos (PEBY) 2005: Juara III;
Piala Emas Bang Yos (PEBY) 2006: Runner Up ;
Persab Brebes:
Juara III Liga Nusantara Zona Jawa Tengah
= Sebagai Pelatih
=
Tim Sepak bola wanita Puslada Kabupaten Brebes:
Piala Asosiasi PSSI Provinsi Jawa Tengah 2015: Juara III;
Persab Brebes Jr:
Piala Soeratin 2016 (nasional): Juara
Piala Soeratin 2016 zona Jawa Tengah: Juara
Kehidupan Pribadi
Khusnul merupakan putra pasangan Makhrojatun dan Royani Daan, yang menamatkan pendidikan Sekolah Dasar di SD Muhammadiyah Sawojajar tahun 1985 - 1991. Tahun 1991 - 1993
Khusnul bersekolah di SMP Muhammadiyah Sawojajar. Memasuki tahun 1993,
Khusnul bersekolah di SMA Negeri 1 Brebes. Di bangku SMA tersebut
Khusnul masuk Tim PSIT (Persatuan Sepak Bola Indonesia Tjirebon) untuk menghadapi Piala Soeratin.
Pada tahun 1997,
Khusnul diterima di Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang jurusan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan. Karena bakat sepak bola yang dimilikinya,
Khusnul tergabung bersama PS UNDIP dan bermain di kompetisi amatir lokal yang diadakan klub PSIS Semarang. Berangkat dari kompetisi tersebut, pada tahun 1999
Khusnul dipanggil untuk mengikuti seleksi pemain yang diadakan PSIS Semarang.
Nama
Khusnul Yakin masuk dalam sebuah buku berjudul Para Inspirator Kabupaten Brebes yang diterbitkan oleh Sekretariat Daerah Kabupaten Brebes. Selain
Khusnul Yakin adapula nama Mantan Menteri ESDM Sudirman Said, Bupati Brebes Idza Priyanti, Mantan Menteri Pendidikan Yahya Muhaimin serta Pesulap dan Pelawak Pak Tarno prok prok prok.
Referensi