Kim Inmun (629–694) merupakan seorang aristokrat tercatat, pelajar dan pejabat di dalam kerajaan kuno Korea, Silla. Ia merupakan putra Raja Muyeol dan adik Raja Munmu.
Pada tahun 651, sebagai seorang pemuda yang berusia 23 tahun,
Kim Inmun ditempatkan oleh ayahnya, Raja Muyeol, untuk Tang Cina dan memasuki servis Tang Kaisar Tang, dimana ia segera memenangkan kepercayaan dan penghargaan kaisar. Pada tahun 653 Raja Muyeol mempercayakan putranya
Inmun dengan sebuah misi diplomatik mengamankan aliansi militer Tang melawan saingan Silla, Baekje.
Kim Inmun mobilisasi dengan pasukan Tang yang akhirnya berbaris ke Baekje, dan berpartisipasi di dalam kampanye yang berakhir dengan kehancuran Baekje dan penangkapan raja terakhirnya Uija.
Kim Inmun akan terus melayani sebagai mediari biasa antara istana Tang dan Silla pada tahun-tahun perang unifikasi Korea dan untuk jangka waktu yang pendek kemudian, menghabiskan hidupnya di ibu kota Tang.
Pada tahun 674, di awal unifikasi Silla di semenanjung dan akhir dari keadaan yang memburuk lebih lanjut dari aliansi Silla-Tang,
Kim Inmun sebenarnya dinamakan Raja Silla oleh kaisar Tang dan diperintahkan untuk kembali ke Silla untuk menggantikan saudaranya di atas takhta. Hal ini ketika dalam perjalanan kembali ke Silla, bahwa seorang duta besar dari Silla bertemu dengannya dan meminta maaf kepada Tang dan mencari pengampunan. Gelar
Kim dibatalkan dan ia kembali ke ibu kota Tang.
Di dalam riwayat sejarah pada abad ke-12, Samguk Sagi mengandung biografi singkat
Kim Inmun. Ada yang menyatakan bahwa ia meninggal karena sakit di Tang, ibu kota Chang'an di bulan ke empat tahun 694, sebuah rincian yang mengkonfirmasikan sejarah Tang. Kaisar Tang mengirimkan delegasi spesial untuk mangatur jenazah
Kim kembali ke Silla. Di Silla ia diberikan gelar Anumerta Taedae gakgan (태대각간, 太大角干) dna dimakamkan di dataran barat ibu kota Silla, Gyeongju.
Di dalam riwayat abad ke-13, Samguk Yusa menyatakan bahwa
Kim Inmun wafat di dalam kapal di dalam perjalanan kembali ke Silla, tetapi mengingat catatan yang agak rinci tentang kematian
Kim dan selanjutnya penguburan duta besar ditemukan di dalam sejarah Tang dan diulang di dalam riwayat Samguk Sagi.
Lihat Pula
Sejarah Korea