- Source: Klofazimin
Klofazimin (clofazimine) adalah obat yang digunakan bersama dengan rifampisin dan dapson untuk mengobati kusta (penyakit Hansen atau leprosy). Obat ini secara khusus digunakan untuk kusta multibasiler dan eritema nodosum. Belum ada bukti yang cukup untuk menunjukkan bahwa obat ini dapat digunakan pada penyakit lain, walaupun sebuah penelitian retrospektif menemukan bahwa obat ini 95% efektif untuk pengobatan Mycobacterium avium complex (MAC) ketika diberikan bersama dengan makrolida dan etambutol, serta obat amikasin dan klaritromisin. Di Amerika Serikat, klofazimin dianggap sebagai obat sebatang kara (orphan drug) kkarena tidak tersedia di apotek, dan penggunaannya dalam pengobatan MAC diawasi oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA). Obat ini diminum melalui mulut (oral).
Efek samping dari klofazimin yang umum terjadi adalah sakit perut, diare, gatal-gatal, kulit kering, dan perubahan warna kulit. Obat ini juga dapat menyebabkan pembengkakan pada lapisan saluran cerna, peningkatan gula darah, dan sensitivitas terhadap sinar matahari. Masih belum jelas apakah penggunaan klofazsimin selama kehamilan aman. Klofazimine merupakan senyawa fenazin dan diyakini bekerja dengan cara mengintervensi DNA.
Clofazimine ditemukan pada tahun 1950-an di Trinity College, Dublin, dan disetujui untuk penggunaan medis di Amerika Serikat pada tahun 1986. Obat ini termasuk dalam Daftar Obat Esensial Organisasi Kesehatan Dunia. Obat ini tersedia di Indonesia dan terdafrar di e-Fornas Kemenkes (Formularium Nasional) sebagai obat kusta tipe multibasiler (MB) untuk anak dan dewasa.
Referensi
Kata Kunci Pencarian:
- Klofazimin
- Antibiotik
- BPJS Kesehatan
- Penyakit Hansen
- Dapson
- Fenomena Lucio
- Daftar Obat Esensial Organisasi Kesehatan Dunia