Kerentanan
Kode laut Jepang dan sandi sangat penting untuk berperang dalam Perang Dunia II, dan memiliki pengaruh penting dalam hubungan luar negeri antara
Jepang dan Barat pada tahun-tahun menjelang perang. Setiap
Kode Jepang akhirnya terpecahkan, dan informasi intelijen yang terkumpul membantu pemenangan operasi-operasi seperti penyergapan US Navy atas Angkatan
laut Kekaisaran
Jepang di Pertempuran Midway (JN-25b) dan penembakan pesawat yang ditumpangi Laksamana Isoroku Yamamoto dalam Operasi Vengeance.
Istilah Imperial Japanese Navy (IJN) menggunakan banyak
Kode dan sandi. Seluruh sistem kripto tersebut dikenal secara berbeda oleh organisasi yang berbeda; berikut ini yang diberikan oleh operasi kriptanalitik Barat.
Ini adalah sistem buku
Kode yang digunakan dalam Perang Dunia I dan sesudahnya. Dinamai demikian karena salinan buku yang dimiliki Amerika bersampul merah. Sebaiknya tidak dikacaukan dengan RED cipher yang digunakan oleh Korps Diplomatik.
Kode ini terdiri dari 2 buku. Buku pertama tentang
Kode itu sendiri, berikutnya tentang sandi tambahan yang diaplikasikan untuk
Kode-
Kode sebelum transmisi, dengan titik berangkat untuk yang kedua terikat dengan pesan yang disiarkan. Salinan buku
Kode ini disediakan dalam Operasi Kantong Hitam di dalam koper atase Angkatan
laut Jepang pada tahun 1923; setelah tiga tahun bekerja Agnes Driscoll bisa memecah porsi tambahan dari setiap code.
Referensi