Konflik bahasa Faroe adalah salah satu kisah dalam sejarah Kepulauan
Faroe dari tahun 1908 hingga 1938.
Konflik ini merupakan perselisihan politik dan budaya mengenai penggunaan
bahasa Faroe oleh rakyat dan status
bahasa Denmark sebagai
bahasa resmi Kepulauan
Faroe.
Pada awal abad ke-20,
bahasa yang digunakan di gereja, institusi pendidikan, pemerintahan dan hukum adalah
bahasa Denmark, tetapi
bahasa Faroe merupakan
bahasa sehari-hari. Ortografi
bahasa Faroe telah ditetapkan oleh Venceslaus Ulricus Hammershaimb pada pertengahan abad ke-19 dan
bahasa ini telah membangkitkan nasionalisme
Faroe semenjak Pertemuan Natal 1888 atau Jólafundurin.
Konflik ini bukanlah
Konflik yang melibatkan orang Kepulauan
Faroe dengan orang Denmark, tetapi merupakan perselisihan di antara orang-orang
Faroe sendiri, khususnya antara mereka yang mendukung penyatuan dengan Denmark dan mereka yang ingin merdeka. Kasus serupa dapat juga terjadi selama
Konflik bahasa Norwegia.
Bacaan lanjut
Jóansson, Tórður (1997). English Loanwords in Faroese. [Tórshavn,
Faroe Islands]: Fannir. ISBN 99918-49-14-9
Nauerby, Tom (1996). No Nation is an Island: Language, Culture and National Identity in the
Faroe Islands. North Atlantic monographs, 3. Århus, Denmark: SNAI-North Atlantic Publications. ISBN 87-983424-5-2
West, John F. (1972).
Faroe: Emergence of a Nation.
Petersen, Hjalmar P. (winter 2010). The Dynamics of Faroese-Danish Language. Heidelberg.
Petersen, Hjalmar P. (2010). "Jakobsen’s Faroese orthography from 1889." In Turið Sigurðard. & Brian Smith (ritstj.). Jakob Jakobsen in Shetland and the Faroes. Shetland Amenity Trust/University of Tórshavn: Lerwick/Tórshavn.