- Source: Kongkang kolam
Kongkang kolam (Chalcorana chalconota) adalah nama sejenis katak dari suku Ranidae. Orang Sunda menyebutnya bangkong kolé. Sedangkan namanya dalam bahasa Inggris adalah Schlegel's Frog, White-lipped Frog, Copper-cheeked Frog atau Brown Stream Frog.
Semula katak ini dianggap menyebar luas di Sunda Besar, akan tetapi kajian genetik memperlihatkan bahwa jenis ini kini terbatas menyebar di Sumatera bagian selatan dan Jawa, serta mungkin Bali.
Pemerian
Kodok yang berukuran kecil sampai agak besar; panjang tubuh hewan jantan antara 33,8-49,8 mm SVL (snout-vent length, dari ujung moncong hingga ke anus), sedangkan betinanya antara 49,3–73,1 mm.:130 Kepala menyegitiga, dengan moncong meruncing dan timpanum (gendang telinga) yang sedikit melekuk ke dalam dibandingkan permukaan pelipisnya. Lebar kepala dibandingkan panjang tubuh (HW/SVL) adalah sekitar 0,28–0,33 pada yang jantan, dan 0,30–0,33 pada betinanya.:130 Diameter gendang telinganya adalah sekira 0,088–0,129 (jantan) dan 0,07–0,08 (betina) dari panjang tubuh.:130 Gendang telinga berwarna cokelat tua.:66
Mata besar menonjol dan tubuh umumnya ramping. Kulit punggung kasar membutir (granular) pada hewan betina, dan dengan banyak bintil halus pada yang jantan.:130 Terdapat sepasang lipatan kulit dorsolateral yang sempit di kanan kiri punggung. Punggung dengan atau tanpa bintik-bintik agak besar berwarna gelap.:130
Kaki panjang dan ramping, dengan selaput renang penuh hingga ke ujung, kecuali pada ujung jari keempat (jari terpanjang). Betis (tibia) kira-kira 0,50–0,60 panjang tubuh SVL.:130 Proporsi kaki ini termasuk pendek dalam genus Chalcorana.:130 Jari-jari tangan dan kaki dengan ujung yang melebar serupa cakram.:66 Lengan atas dengan kelenjar lengan (humeral gland) yang besar dan menonjol, terlihat dari balik kulit; tidak ada kerabatnya yang lain yang memiliki ciri serupa.:130
Warna tubuh berubah-ubah. Dorsal (pada fase terang) sering berwarna krem kekuningan, atau kehijauan. Sisi tubuh (lateral) keputihan, kekuningan atau hijau kekuningan terang. Pada fase gelap, kebanyakan berwarna cokelat atau cokelat gelap berbintik-bintik hitam bulat,:27 lk. 1–2 mm diameter, dengan letak tak beraturan. Terdapat sepasang lipatan dorsolateral yang agak samar di punggung. Ventral (sisi bawah tubuh) putih telur berbintik atau bernoda kecokelatan, terutama di sekitar dagu. Kulit ventral halus licin, sedangkan kulit dorsal berbintil-bintil halus.:27
Bibir atas putih mutiara,:27 dilanjutkan dengan satu atau beberapa bintik perak hingga di atas lengan. Pipi dengan warna cokelat gelap, yang makin muda ke belakang; timpanum kecokelatan. Kaki sering dengan warna kemerahan pada sisi bawah,:62,:27 sekitar persendian, dan pada selaput renang. Setengahnya memiliki warna belang-belang pada kaki; sisi belakang paha berwarna cokelat gelap dengan bulatan-bulatan yang berwarna lebih terang, yang tidak begitu jelas terlihat.:130
Kebiasaan dan Penyebaran
Aktif terutama di malam hari, kodok ini sering didapati di sekitar kolam, selokan, saluran air, atau sungai kecil. Kodok jantan kebanyakan bertengger di semak belukar yang merimbuni tepi air, hingga 1.5 m di atas tanah, sambil berbunyi sesekali untuk memikat betinanya. Bunyinya, ..cuit, ..cuit.. mirip siulan burung, meski tidak terlalu keras. Chalconota berarti banyak bersuara.
Kodok betina kerap didapati di malam hari di atas batu, dan kadang-kadang pula di sesemakan, dekat badan air. Kodok ini memangsa serangga dan laba-laba.
Berudu kongkang kolam berwarna kehijauan, kekuningan, dan kadang-kadang jingga, dengan tiga garis hitam yang berpusat di mata.:67 Berudu ini tinggal pada air tenang atau yang menggenang.
C. chalconota menyebar di Sumatera Selatan, Lampung, Jawa dan Bali.
Jenis yang serupa
Di Pulau Sumatra, Chalcorana chalconota hampir tidak terbedakan dari C. rufipes dan C. parvaccola. C. rufipes jantan memiliki panjang tubuh SVL antara 44–48 mm, rata-rata 45,36 mm (vs 39,02 mm pada C. chalconota); memiliki bantalan kawin (nuptial pad) yang jelas terlihat (vs. tidak jelas) di tangannya, dan diameter relatif piringan (cakram) di ujung jari tangan ke-3 yang lebih besar, rata-rata proporsi terhadap panjang tubuh (DF3/SVL) 0,64 (vs 0,50 pada chalconota). Sementara C. parvaccola memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil; jantan antara 29,0–38,1 mm (rata-rata 32,3 mm) dan betina antara 37,8–43,0 mm (rata-rata 41,5 mm) SVL. Jantan parvaccola juga memiliki nuptial pad yang jelas terlihat.
Jenis-jenis serupa di Semenanjung Malaya kini menjadi C. eschatia dan C. labialis; di Pulau Kalimantan menjadi C. megalonesa dan C. raniceps; sementara di Pulau Sulawesi adalah C. mocquardii.
Catatan kaki
Pranala luar
(Inggris) Amphibian Species of the World 3.0, an Online Reference.