• Source: Kontroversi yang melibatkan Miftah Maulana Habiburrahman
  • Selama Menjadi Pendakwah Miftah Maulana Habiburrahman atau lebih dikenal dengan Gus Teh Manis sering melakukan tindakan Kontroversial yang diantaranya adalah sebagai berikut:


    Menoyor Kepala Istri di Depan Umum


    Sebuah potongan video saat Gus Miftah menoyor kepala istrinya viral di media sosial. Pria 43 tahun itu duduk bersebelahan dengan istrinya, asyik menikmati musik yang sedang dilantunkan tiba-tiba Gus Miftah memegang kepala istrinya lalu menggoyang-goyangkannya. Tampak guncangannya agak keras hingga istri Gus Miftah yang berkerudung kecokelatan berusaha menahannya. Ekspresi Gus Miftah sendiri terlihat semringah ketika melakukannya dan terkesan tindakannya itu sebagai ekspresi bercanda. Namun, tak semua warganet yang melihatnya sepaham.
    Setelah ramai dihujat netizen, Gus Miftah memberikan klarifikasi. Dia mengatakan, sikapnya menoyor kepala sang istri, Ning Astuti sebagai bahasa cinta. Dia membantah anggapan dirinya melakukan kekerasan pada istri.
    Gus Miftah menjelaskan, peristiwa itu terjadi saat perayaan hari lahir ke-12 pondok pesantren yang dipimpinnya. Perayaan itu digelar selama empat hari empat malam.
    Pada malam hari, ada konser silaturahmi kebangsaan. Salah satu penyanyi yang tampil pada konser itu ialah Deni Setiawan atau yang dikenal dengan nama Denny Caknan.


    Menghina Penjual Es Teh




    = Kronologi

    =
    Pada sebuah acara tablig akbar yang diselenggarakan di Lapangan drh. Soepardi, Mungkid, Magelang, Jawa Tengah, pada 20 November 2024. Gus Miftah, yang juga seorang Utusan Khusus Presiden bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan; , terlibat dalam sebuah insiden yang menjadi sorotan setelah Ia melontarkan kelakar yang berisi umpatan sehingga dianggap merendahkan martabat manusia.
    Dalam video tersebut nampak Gus Es Teh manis ini telah menghina Sunhaji seorang Pedagang es yang berada di dilokasi acara dan diikuti oleh tawaan orang-orang di sekitarnya.


    = Reaksi

    =
    Tindakan Gus Miftah menghina Sunhaji menuai kecaman publik. Publik menilai etika Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan itu buruk dan tidak pantas. Bahkan beberapa tokoh dan bahkan Perdana Menteri Malaysia ikut mengomentari kejadian ini. berikut adalah beberapa reaksi atas kejadian ini.

    Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim ikut mengomentari kejadian ini yang kemudian menjadi viral di Malaysia
    M. Febriyanto Firman Wijaya selaku Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) menyayangkan hal tersebut, pasalnya sebagai tokoh agama yang memiliki banyak pengikut, seharusnya beliau menjadi contoh yang baik dalam bertutur kata
    Kiai Haji Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus mengomentari gaya berdakwah Gus Miftah yang dikecam karena mengolok-olok pedagang es teh. Menurut Gus Mus, pendakwah harus mengerti apa tujuan dari dakwah itu sendiri
    Inayah Wahid, Putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menyampaikan reaksi keras atas gaduh Gus Miftah yang mengolok-olek Sunhaji, penjual es teh asal Magelang. Dia sebutkan bahwa dagang es teh lebih mulia daripada dagang agama
    Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi mengungkap Prabowo menegur Gus Miftah. Dia menegaskan Presiden Prabowo Subianto sangat menjunjung adab kepada siapa pun.
    Wakil Ketua Komisi VIII DPR Abdul Wachid menyoroti kasus Ustaz Miftah Maulana yang sempat mengolok-olok penjual es teh. Ia mengingatkan Gus Miftah untuk mengevaluasi metode dakwahnya
    Sebuah petisi meminta Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah dicopot dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden sudah ditandatangani 217.584 orang. Anggota DPR dari Fraksi PKS Mardani Ali Sera memberi usul agar Gus Miftah mempertimbangkan mundur dari jabatannya itu.

    Setelah kejadian tersebut, Gus Miftah mendatangi kediaman pedagang es teh tersebut untuk meminta maaf. Kemudian pada tanggal 6 Desember 2024, Gus Miftah menyatakan mundur dari tugasnya sebagai Utusan Khusus Presiden.


    Bagi-bagi Uang Saat Kampanye




    Sebut PKS Sebagai Partai Wahabi




    Sebut Ustaz Khalid Basalamah Wahabi




    Dakwah di Gereja




    Dakwah di Klub Malam




    Bandingkan Larangan Speaker Masjid dengan Dangdutan




    Sebut Pesinden Yati Pesek Lonte


    Pada saat pentas wayang kulit yang diadakan di pondok pesantren miliknya (Pondok Pesantren Ora Aji, Tundan, Purwomartani, Kalasan, Sleman, DIY) pada hari Jumat, 18 Februari 2022 yang mengundang dalang Ki Warseno Slank dan Yati Pesek sebagai salah satu pesinden, Miftah secara tidak sengaja berkelakar dengan Yati Pesek menggunakan kalimat yang merendahkan harkat dan martabat perempuan.


    = Kronologi

    =
    Ia awalnya menyebut Yati Pesek dengan sebuah kalimat umpatan yang merupakan versi sempurna dari kalimat yang terdapat pada sebuah lagu yang dibawakan oleh Yati Pesek ("Bajing Loncat"). Meskipun Yati Pesek sempat menunjukkan tanda-tanda tidak nyaman atas kelakar tersebut, Miftah secara tidak sengaja meneruskan kelakar yang menjurus objektivikasi perempuan tersebut dengan menyamakan Yati Pesek sebagai salah satu pekerja seks komersial yang sempat Ia asuh dan bina (Ironisnya, Miftah pada kelakarnya kemudian bercerita bahwa Ia sendiri tidak pernah menyebut pekerja seks komersial dengan kalimat tersebut) karena Yati Pesek "tidak cantik" dan kemudian menyebut susu (konteksnya adalah alat kelamin pada dada perempuan) milik Yati Pesek sudah kedaluwarsa. Yati Pesek sendiri menunjukkan secara tidak langsung ketidaksukaan terhadap kelakar dari Miftah tersebut dengan menyebut bahwasannya Miftah adalah seorang ustadz atau kyai yang secara sosial wajib menjaga kalimatnya. Akan tetapi, Miftah membela diri melalui menyanggah bahwa dirinya sebagai seorang ustadz atau kyai diperbolehkan untuk beradaptasi atau menyesuaikan diri terhadap audiens yang dihadapi. Ki Warseno Slank sebagai salah satu penampil utama kemudian membelokkan pembicaraan dengan menyebut bahwa hal yang kedaluwarsa (di sini untuk mengalihkan topik pembicaraan Miftah yaitu susu kedaluwarsa) masih ada yang bagus dan bermanfaat seperti halnya tape dan tempe.


    = Reaksi

    =
    Yati Pesek sendiri sebagai objek yang dijadikan bahan olokan oleh Miftah di dalam kelakarnya sendiri memendam rasa tidak nyaman atas humor Miftah selama dua tahun lebih. Pada awalnya, anak dari Yati Pesek ingin melabrak Miftah secara langsung di mana hal ini dicegah oleh Yati Pesek sendiri karena beliau yakin balasan hanya diberikan oleh Tuhan (Allah SWT).
    Kemudian, rasa tidak nyaman dan tidak enak Yati Pesek sendiri kemudian diceritakan kepada Erick Estrada. Erick Estrada yang kemudian mengunggah video reels dan voice notes dari Yati Pesek yang mengaku memendam hal ini selama dua tahun dan Ia sendiri meminta Miftah meminta maaf kepada Yati Pesek tanpa kamera atau tidak dijadikan konten di dalam media sosial.


    Dipolisikan Karena diduga Hina Istri Orang




    Sebut Orang NU Lebih Dulu Masuk Surga Dibanding Muhammadiyah




    Penghinaan Profesi Dokter




    Sebut Rendang Tidak Punya Agama




    Referensi

Kata Kunci Pencarian: