Kota Cilegon adalah sebuah
Kota yang terletak di Provinsi Banten, Indonesia.
Kota ini juga terletak di bagian barat Pulau Jawa, tepatnya di tepi Selat Sunda.
Kota ini dikenal sebagai "
Kota Baja", yang disebabkan adanya industri baja milik Pemerintah Indonesia, yakni Krakatau Steel.
Kota ini berada di wilayah metropolitan Serang Raya.
Sebelumnya,
Kota Cilegon pernah berstatus sebagai
Kota administratif yang mencakup seluruh wilayah
Kota Cilegon saat ini, hingga
Kota ini berubah status menjadi
Kota otonom pada tanggal 27 April 1999.
Di
Kota Cilegon, terdapat berbagai macam objek vital milik negara Indonesia, antara lain seperti Pelabuhan Merak, Pelabuhan Cigading, Pelabuhan Ciwandan, Krakatau Steel, PLTU Suralaya, PLTU Krakatau Daya Listrik, Krakatau Tirta Industri Water dan Berikat Selat Sunda.
Geografis
Secara administratif wilayah berdasarkan Undang-Undang No.15 Tahun 1999 tentang terbentuknya
Kota Depok dan
Kota Cilegon. Pada tanggal 27 April 1999,
Kota Administratif
Cilegon berubah menjadi Kotamadya
Cilegon.
= Batas wilayah
=
Cilegon mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut:
= Topografi
=
Cilegon memiliki wilayah yang relatif landai di daerah tengah dan pesisir barat hingga timur
Kota, tetapi di wilayah utara
Cilegon topografinya menjadi berlereng karena berbatasan langsung Gunung Batur, sedangkan di wilayah selatan topografi menjadi sedikit berbukit-bukit terutama wilayah yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Mancak, Serang.
Kota ini memiliki wilayah strategis yang berhubungan langsung dengan selat sunda, dan terhubung dengan Jalan Tol Jakarta–Merak. Selain itu rencana pembangunan Jembatan Selat Sunda yang nantinya akan terkoneksi dengan jalan lingkar selatan
Kota Cilegon serta menambah tingkat konektivitas
Kota ini dengan daerah lain di sekitarnya.
= Iklim
=
Menurut klasifikasi Iklim Koppen, iklim di
Kota Cilegon termasuk dalam Iklim monsun tropis (Am), tetapi semakin dengan pesatnya perkembangan
Kota Cilegon jumlah tutupan hijau di
Kota ini menjadi sangat berkurang sehingga mengubah jenis tutupan permukaan di wilayah
Kota Cilegon.
Kota ini mempunyai iklim tropis dengan suhu rata-rata 22 °C-33 °C.
Curah hujan maksimum terjadi pada bulan Desember–Februari dengan Januari sebagai bulan terbasah dan curah hujan minimum berlangsung pada bulan Juli-September dengan Agustus sebagai bulan terkering.
Curah hujan tahunan di wilayah
Kota Cilegon berada pada angka 1800 – 2100 mm per tahun dengan jumlah hari hujan yakni ≥130 hari hujan per tahun. Tingkat kelembapan nisbi pertahun berkisar antara 77%–85%.
Sejarah
= Masa Kesultanan Banten
=
Kota Cilegon dalam pembentukannya mengalami beberapa masa, yang dimulai dari masa Sultan Ageng Tirtayasa. Pada tahun 1651,
Cilegon merupakan kampung kecil dibawah kekuasaan Kesultanan Banten. Pada masa itu
Cilegon berupa tanah rawa yang belum banyak didiami orang.
Namun sejak masa keemasan Kesultanan Banten dilakukan pembukaan daerah di Serang dan
Cilegon yang dijadikan daerah persawahan dan jalur perlintasan antara Pulau Jawa dan Sumatra. Sejak saat itu banyak pendatang yang menetap di
Cilegon sehingga masyarakat
Cilegon sudah menjadi heterogen disertai perkembangan yang sangat pesat.
= Masa Hindia Belanda
=
Pada tahun 1816 dibentuk Districh
Cilegon oleh Hindia Belanda dibawah Keresidenan Banten di
Kota Serang. Rakyat
Cilegon ingin membebaskan diri dari penindasan penjajahan Belanda. Puncak perlawanan rakyat
Cilegon kepada Kolonial Belanda yang dipimpin oleh KH. Wasyid yang dikenal dengan pemberontakan Geger
Cilegon tepatnya pada tanggal 9 Juli 1888.
Sedangkan pada tahun 1924, di Districh
Cilegon telah ada perguruan pendidikan yang berbasis Islam yaitu Perguruan Al-Khairiyah dan Madrasah Al-Jauharotunnaqiyah. Dari perguruan pendidikan tersebut melahirkan tokoh-tokoh yang berbasis Islam di
Cilegon.
= Masa Orde Lama dan Orde Baru
=
Memasuki era 1962, di
Cilegon berdiri sebuah Pabrik Baja Trikora yang merupakan babak baru bagi era industri wilayah
Cilegon. Industri Baja Trikora berkembang pesat setelah keluar Peraturan Pemerintah Nomor 35 tahun 1970 tanggal 31 Agustus 1970 yang mengubah Pabrik Baja Trikora menjadi Krakatau Steel berikut anak perusahaannya.
Perkembangan industri yang pesat di
Cilegon berdampak pula terhadap sektor lainnya seperti perdagangan, jasa dan jumlah penduduk yang terus meningkat. Mata pencaharian penduduk
Cilegon yang semula sebagian besar adalah petani berubah menjadi buruh, pedagang dan lain sebagainya.
Krakatau Steel telah mendorong pembangunan dan perkembangan yang sangat pesat bagi wilayah
Cilegon, yang akhirnya mempengaruhi kondisi sosial budaya dan tata guna lahan. Daerah persawahan dan perladangan menjadi daerah industri, perdagangan dan jasa.
Menurut Pasal 3 Peraturan Pemerintah Nomor 40 tahun 1986, bahwa
Kota Administratif
Cilegon berada dibawah pemerintahan Kabupaten Serang, baik dalam penyelenggaraan pemerintahan maupun keuangan. Aspirasi yang bekembang dalam lingkup
Kota Administratif
Cilegon disalurkan melalui wakil-wakil yang ditunjuk atau ditugaskan sebagai anggota DPRD Kabupaten Serang.
Sebagai pusat pelayanan bagi wilayah Banten dan sekitarnya baik pelayanan jasa koleksi maupun distribusi, pertumbuhan masyarakat
Cilegon sangat ditopang oleh adanya perkembangan industri dan perdagangan. Sebagai pusat pertumbuhan,
Cilegon memberikan kontribusi efek dalam mengoleksi hasil produksinya dan demikian pula sebaliknya, yaitu mendistribusikan hal-hal yang dibutuhkan daerah tersebut. Untuk melayani kebutuhan tersebut perlu aparat yang memadai setingkat dengan Daerah Tingkat II.
Dalam perkembangannya
Kota Cilegon telah memperlihatkan kemajuan di berbagai bidang baik pembangunan fisik, sosial dan ekonomi yang cukup pesat. Perkembangan ini tidak terlepas dari struktur
Kota yaitu sebagai pintu gerbang Pulau Jawa-Sumatra.
Perkembangan dan kemajuan
Kota Administratif
Cilegon tersebut tidak saja memberikan dampak berupa kebutuhan peningkatan pelayanan di bidang pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan, tetapi juga memberikan gambaran mengenai dukungan, kemampuan dan potensi wilayah untuk menyelenggarakan otonomi daerah.
Dengan demikian untuk lebih meningkatkan daya guna dan hasil guna penyelenggaraan pemerintahan, serta pelaksanaan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat, dipandang sangat perlu
Kota Administratif
Cilegon berubah menjadi Kotamadya.
= Masa Reformasi
=
Peluang yang diberikan Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah semakin memberikan keleluasan bagi
Cilegon untuk mewujudkan cita-cita masyarakatnya. Peluang tersebut semakin nyata setelah institusi pemerintah di
Kota Cilegon menjadi lengkap dengan terbentuknya DPRD
Kota Cilegon.
Dengan ditetapkannya dan disahkannya Undang-Undang Nomor 15 tahun 1999 tanggal 27 April 1999 tentang pembentukan Kotamadya Depok dan Kotamadya
Cilegon. Status
Kota Administratif
Cilegon berubah menjadi Kotamadya
Cilegon, dengan kepemimpinan Drs. H. Tb. Rifai Halir sebagai pejabat wali
Kota Cilegon dan H. Zidan Rivai sebagai Ketua DPRD
Cilegon.
Pemerintahan
=
Berikut adalah daftar Wali
Kota Cilegon secara definitif sejak tahun 1999 di bawah Pemerintah Republik Indonesia.
= Dewan Perwakilan
=
Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD
Kota Cilegon dalam tiga periode terakhir.
= Kecamatan
=
Kota Cilegon terdiri dari 8 kecamatan dan 43 kelurahan dengan jumlah penduduk pada tahun 2017 diperkirakan sebesar 404.426 jiwa dan luas wilayah 175,50 km² dengan kepadatan 2.304 jiwa/km².
Daftar kecamatan dan kelurahan di
Kota Cilegon, adalah sebagai berikut:
Penduduk
Dalam kurun waktu 15 tahun terakhir (1991-2005), jumlah penduduk
Kota Cilegon bertumbuh sebesar 47,18%. Perkembangan jumlah penduduk
Kota Cilegon pada periode 2001-2005 bergerak secara rata-rata 2,66% per tahun.
Dengan jumlah penduduk yang tinggi membuat
Kota Cilegon menjadi
Kota terbesar ke-4 di Banten. Masih cukup tingginya laju pertumbuhan penduduk di
Kota Cilegon tersebut terutama dipengaruhi oleh peristiwa migrasi yang masuk.
= Agama
=
Pada tahun 2019 tercatat ada 382 masjid dan 287 musholla di
Cilegon, tanpa ada satu pun gereja, pura, maupun vihara, meskipun terdapat 6.740 warga Kristen, 1.743 warga Katolik, 215 warga Hindu, 215 warga Buddha, dan 7 warga Konghucu. Proposal pembangunan Gereja Huria Kristen Batak Protestan di
Cilegon mengalami penolakan warga, sehingga jemaatnya terpaksa beribadah di
Kota Serang.
Budaya
Budaya yang tercipta di
Cilegon merupakan budaya campuran (mestizo) tetapi secara umum budaya mereka merupakan budaya Sunda Kuno Banten dengan pencampuran sangat kental dengan pengaruh keislaman dan Jawa. Suku asli
Cilegon adalah Suku Sunda Banten. Namun dalam perkembangannya, kehadiran pengaruh Cirebon turut mewarnai, sehingga terbentuklah masyarakat suku Jawa Banten sebagai hasil akulturasi antara kedua budaya tersebut.
Bahasa yang digunakan masyarakat asli
Kota Cilegon adalah bahasa Sunda Banten dan Jawa Banten Lor. Pemakaian bahasa Indonesia jamak umum dipakai di seantero
Kota Cilegon. Bahasa lain juga dipergunakan oleh para suku pendatang yang turut menambah keberagaman budaya
Kota Cilegon.
= Produk budaya
=
Produk budaya masyarakat
Cilegon antara lain Tari Bendrong Lesung, Patingtung Bambu, Pencak Silat Khas
Cilegon, Rampak Bedug dan Ubrug. Produk Budaya lain berupa benda adalah Batik Lereng Lesung Mandiri, Golok, dan alat musik patingtung, apalagi dengan adanya Sangar Batik Krakatoa
Cilegon yang mengedapankan batik lokal dengan motif yang tidak lepas dengan budaya
Cilegon.
Transportasi
Kereta Api Indonesia (KAI)
KAI Commuter
LM Lin Merak
Bus BRT Trans
Cilegon
1: Ciwandan–Seruni
2: Lingkar Utara–Seruni
3: Transmart
Cilegon–Seruni
4: Transmart
Cilegon–Merak
5: Transmart
Cilegon–Ciwandan
Bus BRT Trans Seragon
1: Pakupatan–
Cilegon
Layanan bus Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta
DAMRI: Pelabuhan Merak–Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta
Layanan kapal feri ASDP
Merak–Bakauheni
Angkutan
Kota Wilayah
Kota Cilegon yang menghubungkan beberapa daerah di dalam
Kota Cilegon dan Kabupaten Serang.
Merah:
Cilegon–Salira
Silver:
Cilegon–Labuan
Silver-Kuning:
Cilegon–Anyar
Biru:
Cilegon–Bojonegara
Ungu:
Cilegon–
Cilegon Indah
Hijau:
Cilegon–Waringinkurung
Coklat:
Cilegon–Perumnas
Kuning-Biru:
Cilegon–Taman
Cilegon Indah
Stasiun kereta api
Kota Cilegon memiliki 4 stasiun KA Lokal Merak yang masih beroperasi, diantaranya:
LM Stasiun
Cilegon
Stasiun Cigading
LM Stasiun Krenceng
LM Stasiun Merak
Selain itu,
Kota Cilegon juga memiliki 3 stasiun yang sudah berhenti beroperasi dikarenakan jalur tidak aktif, yaitu:
EKS Stasiun Rangkamila
EKS Stasiun Tegalwangi
EKS Stasiun Ciwandan
Ruas jalan tol
Jalan Tol Jakarta–Merak
Jalan Tol Tangerang–Merak
Jalan Tol Serang–Panimbang
Kesehatan
= Rumah Sakit
=
RSUD
Cilegon
RS Krakatau Medika
RS Kurnia
Cilegon
RSIA Mutiara Bunda
Cilegon
RS Citra Sundari
RS Hermina
Cilegon
Pendidikan
Pemerintah
Kota Cilegon menyediakan sarana pendidikan dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi.
Ada Juga Perguruan Tinggi Dan Beberapa Universitas Swasta:
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Universitas Al-Khairiyah
Universitas Terbuka
Politeknik Krakatau
Sekolah Tinggi Analis Kimia
Sekolah Tinggi Teknologi Fatahillah
Sekolah Tinggi Teknik Ilmu Komputer Insan Unggul
Pariwisata
Sebagai markah tanah (landmark),
Cilegon memiliki sebuah tugu yang berada di tengah
Kota. Tugu ini dibangun dalam rangka sayembara pembuatan landmark yang diselenggarakan oleh Pemerintah
Kota Cilegon. Pembangunan tugu ini disebut mewakili karakteristik
Cilegon sebagai
Kota industri,
Kota pelabuhan, dan
Kota religi.
= Objek wisata
=
Gunung Batu Lawang
Gunung yang berada di wilayah Gerem – Merak, anda dapat melihat objek wisata berupa hamparan pegunungan granit yang memiliki bermacam-macam bentuk bebatuan sehingga membentuk semacam pintu selamat datang. Selain itu anda akan melihat hamparan pesisir barat
Kota Cilegon dari Gunung Batu Lawang.
Gunung Batur
Gunung Batur terletak dikawasan kecamatan Pulomerak, dapat ditempuh sekitar 10 menit dari pusat
Kota Cilegon dengan jarak ± 8 km. Adalah suatu daerah tujuan wisata Agro, yang berorentasi pada wisata minat khusus, seperti: Hiking, Camping Area, Study Flora dan Fauna, Jogging, Layang gantung atau gantole
Krakatau Country Club
Krakatau Country Club adalah pusat rekreasi di tengah
Kota Cilegon yang dikelola oleh anak perusahaan Krakatau Steel. Disini terdapat fasilitas berbagai macam kolam renang, padang golf, hotel, spa & sauna, karaoke, lapangan tennis hingga rumah makan khusus ekspatriat.
Pulau Merak Besar dan Merak Kecil
Pulau Merak Besar terletak tepat (± 500 M) didepan pelabuhan penyebrangan Merak – Bakauheni (ASDP), dengan luas areal sekitar 20 Ha. Dipulau ini terdapat Flora ( Aneka tumbuhan dan pepohonan ) dan Fauna (Kera, Ular, dan aneka Kerang ), alamnya masih asri dan tidak berpenghuni, terdapat pula bebatuan dan koral situs Tsunami Gunung Krakatau tahun 1883. Sedangkan Pulau Merak Kecil terletak ± 1 Km disebelah daya pelabuhan Merak dan dapat ditempuh ± 10 menit dengan menggunakan perahu motor. Pulau ini memiliki luas areal 4,62 Ha dan merupakan gugusan dari Pulau merak besar. Selain sebagai destinasi wisata di
Kota Cilegon gugusan pulau ini juga menjadi gugus penghalang ombak laut yang melindungi Pelabuhan Merak dari terjangan ombak selat sunda.
Pantai Kelapa Tujuh
Pantai kelapa tujug terletak di Merak,
Kota Cilegon Banten 9 Km dari pintu Tol Jakarta – Merak,kearah utara pelabuhan penyeberangan Merak. Pantai ini menawarkan pesona pantai pesisir yang landai dengan pedagang kaki lima di sekitar pantai selain itu pantai ini menawarkan kerindangan yang khas karena tepat berada di balik lereng gunung Batur. Sudah tutup, diganti PLTU Unit 9 dan 10.
Pantai Pulorida
Objek wisata yang satu ini terletak di
Kota Cilegon, Provinsi Banten sekitar 4 km dari Pelabuhan Merak.
Cagar Alam Gunung Tukung Gede
Tempat wisata selanjutnya adalah Cagar Alam Gunung Tukung Gede. Cagar alam ini memiliki dua sungai besar yang bermuara ke Pantai Anyer, yaitu Sungai Cikoneng dan Digandik.
Di sini kamu bisa melakukan hiking, belajar tentang ragam hayati yang ada. Cagar Alam Gunung Tukung Gede sendiri berlokasi di Gunung Tukung, Desa Sindang Mandi, Anyar,
Cilegon atau sekitar 1 jam dari pusat
Kota Cilegon.
Batu Gambir
Selanjutnya ada Batu Gambir yang terletak di Tamansari, Pulomerak,
Cilegon. Salah satu tempat wisata di
Cilegon ini memiliki pemandangan yang indah berpadu dengan suasana yang sejuk karena masih banyak pepohonan di sekitarnya.
Batu Gambir sendiri masih bisa terus dikelola agar lebih menarik minat wisatawan.
Bukit Teletubbies
Bukit Teletubbies di
Cilegon berlokasi di kawasan Suralaya, Pulomerak,
Cilegon. Bukit yang bernama asli Bukit Kembang Kuning ini sudah cukup banyak dikunjungi oleh wisatawan, sebelum pandemik COVID-19.
Karena itu banyak disebut menjadi Bukit Teletubbies oleh wisatawan, akhirnya tempat wisata ini pun terkenal dengan nama serial anak-anak itu. Bukit ini sangat cocok untuk kamu yang suka menjelajah saat berwisata.
Kuliner
Kuliner khas
Kota Cilegon yang terkenal adalah Ayam Bekakak Kranggot, Rabeg, Sate Bandeng dan Sate Bebek Cibeber. Ayam Bekakak Kranggot bentuknya kurang lebih sama dengan ayam bakar biasa tetapi bumbunya menggunakan bumbu khas banten yang sangat kaya akan rempah, sedangkan Rabek adalah sejenis semur daging kesukaan sultan banten yang awalnya berasal dari daerah arab (rabiq), sedangkan Sate Bandeng adalah panganan satai yang terbuat dari daging bandeng tumbuk yang terakhir adalah Sate Bebek Cibeber yaitu sejenis sate yang dibakar dengan bumbu panggang khas cibeber yang berwarna merah namum cukup manis.
Disamping itu
Kota Cilegon juga terkenal akan makanan khas lainnya yaitu Kue Gipang, dan Aneka kue ketan dari Kue Ketan Bintul yang khas hingga ketan siram yang manis. Selain itu seiring dengan perkembangannya yang di
Kota Cilegon dapat dengan mudah di jumpai beraneka ragam makanan internasional maupun domestik. Restoran Internasional yang banyak terdapat di
Kota Cilegon adalah restoran korea dan jepang mengingat banyaknya ekspatriat asal korea yang bekerja di
Kota Cilegon.
Lihat pula
Krakatau Steel
PLTU Suralaya
Pelabuhan Merak
Stasiun
Cilegon
Stasiun Krenceng
Stasiun Merak
PT Kereta Api Indonesia
Daerah Operasi I Jakarta
Referensi
Pranala luar
(Indonesia) Situs web resmi