Kritik terhadap Yesus sudah ada sejak abad pertama.
Yesus pada awalnya dikritisi oleh Farisi dan Ahli Taurat karena melanggar Hukum Taurat. Dia dikecam oleh agama Yahudi sebagai mesias Yahudi yang gagal dan nabi palsu oleh sebagian besar denominasi Yahudi. Yahudi juga mempertimbangkan menyembah seseorang sebagai menyembah berhala, dan menolak klaim bahwa
Yesus adalah ilahi. Beberapa psikiater, ahli agama dan penulis menjelaskan bahwa keluarga dan pengikut
Yesus (Yohanes 7:20) dan orang-orang sezamannya menyatakan bahwa dia sebagai orang yang delusional, dirasuki setan atau gila.
Kritikus awal
terhadap Yesus dan Kekristenan termasuk Celsus di abad kedua dan Porfirios di abad ketiga. Pada abad ke-19, Friedrich Nietzsche juga merupakan seorang yang kerap mengkritisi
Yesus, menyatakan bahwa ajarannya sebagai "anti-kodrat" dalam memperlakukan topik-topik seperti seksualitas. Beberapa kritikus terkini termasuk Ayn Rand, Hector Avalos, Sita Ram Goel, Christopher Hitchens, Bertrand Russell, dan Dayananda Saraswati.
Lihat pula
Terorisme Kristen
Kekristenan dan kekerasan
Sejarah pemikiran Kristen tentang penganiayaan dan toleransi
Kritik terhadap Alkitab
Alkitab dan kekerasan
Kritik terhadap Kekristenan
Yesus Sejarah
Sejarah dan asal mula Kebangkitan
Yesus
Sejarah
Yesus
Sejarah Injil
Yesus dalam Islam
trilemma Lewis
Kesehatan mental
Yesus
Rasul Paulus dan Yudaisme
Masalah Neraka
Penolakan
terhadap Yesus
Risalah Tiga Penipu
Referensi
Bacaan tambahan
Toledoth Yeshu, translation of Morris Goldstein (Jesus in the Jewish Tradition) and Alan Humm.
Avalos, Hector. The Bad Jesus: The Ethics of New Testament Ethics (Sheffield, UK: Sheffield Phoenix Press, 2015)