• Source: Kuil Thirukozhi
  • Kuil Thirukozhi, juga dikenal sebagai Azhagiya Manavalan Perumal atau Nachiyar Koil, terletak di Uraiyur, sebuah kawasan pinggiran Tiruchirappalli di Tamil Nadu, India Selatan. Kuil ini didedikasikan untuk Dewa Azhagiya Manavalan (Wisnu) dan Dewi Kamalavalli (Lakshmi). Mengusung gaya arsitektur Dravida, kuil ini disebut dalam Divya Prabandha, karya suci Alvar dari abad ke-6 hingga ke-9 M, dan merupakan salah satu dari 108 Divya desam yang didedikasikan untuk Lakshmi Narayana.
    Diyakini bahwa kuil ini pertama kali dibangun oleh Dinasti Chola pada akhir abad ke-8 M, dengan renovasi dan tambahan dilakukan oleh Dinasti Pandya, penguasa Vijayanagar, dan Nayak Madurai.
    Kuil ini dikelilingi oleh dinding granit yang meliputi seluruh tempat suci dan kolam air di dalam kompleksnya. Menara gerbang kuil, yang disebut rajagopuram, memiliki lima tingkat. Kuil ini menggelar enam ritual harian dan tiga festival tahunan, dengan festival kereta (chariot festival) yang dirayakan pada bulan Tamil Chittirai (Maret–April) sebagai acara utamanya.


    Arsitektur



    Kuil ini dilengkapi dengan rajagopuram atau menara gerbang bertingkat lima, sementara vimanam-nya dikenal sebagai Kamala Vimanam. Di tempat suci utama, terdapat arca Dewa Wisnu dalam wujud Azhagiya Perumal yang duduk dalam posisi bersila. Tempat suci untuk Dewi Kamalavalli Nachiyar menghadap ke arah utara, menjadikannya satu-satunya divyadesam di mana tempat suci dewi utamanya memiliki orientasi tersebut.
    Selain tempat utama, terdapat pula tempat suci yang didedikasikan untuk santo Ramanuja dan Nammalwar. Dinding bagian dalam tempat suci Nammalwar dihiasi dengan lukisan. Lukisan-lukisan tersebut dibuat pada awal abad ke-19 dan menggambarkan inkarnasi Dewa Wisnu seperti Matsya dan Narasimha, tokoh-tokoh Acharya Waisnawa, para Alvar, kisah mitologi Waisnawa, serta nilai-nilai keadilan dan dharma yang diajarkan oleh Ambarisha.


    Festival Harian



    Para pendeta di kuil ini melaksanakan ritual keagamaan setiap hari dan selama perayaan festival. Sama seperti kuil-kuil Wisnu lainnya di Tamil Nadu, pendeta di sini berasal dari komunitas Waisnawa, salah satu sub-kasta Brahmana. Setiap hari, enam ritual dilakukan secara rutin: Ushathkalam pada pukul 7 pagi, Kalasanthi pada pukul 8 pagi, Uchikalam pada pukul 12 siang, Sayarakshai pada pukul 6 sore, Irandamkalam pada pukul 7 malam, dan Ardha Jamam pada pukul 8 malam. Setiap ritual terdiri dari tiga tahapan: menghias dewa (alangaram), memberikan persembahan makanan (neivethanam), dan ritual penyalaan lampu (deepa aradanai) yang dilakukan untuk Azhagiya Manavalan dan Kamalavalli. Pada tahap akhir, instrumen musik seperti nagaswaram dan tavil dimainkan, ayat-ayat suci Weda dibacakan, dan para umat bersujud di depan tiang utama kuil. Selain itu, ritual mingguan, bulanan, dan dwimingguan juga diadakan secara teratur.


    Festilval Serthi Sevai (Tahunan)


    Festival tahunan Serthi Sevai, yang dikenal sebagai perayaan “kembali ke rumah,” berlangsung selama bintang Ayilyam pada bulan Tamil Panguni. Festival ini menjadi bagian dari Panguni Uthiram, perayaan besar di Kuil Ranganathaswamy di Srirangam, di mana patung Namperumal dibawa ke Kuil Nachiyar. Patung Nachiyar dan Namperumal kemudian dihias dan ditempatkan di aula Serthi untuk ritual khusus. Selain itu, festival utama lainnya di kuil ini adalah Dolostava, Vasanthothsava (perayaan musim semi), dan Navaratri.
    Kuil ini juga dianggap sebagai tempat kelahiran Thiruppaan Alvar, salah satu dari 12 santo Alvar yang hidup pada abad ke-6 hingga ke-8. Di Kuil Ranganathaswamy Srirangam, hari kelahiran Thiruppaan dirayakan dengan Viswaroopa darshan di mana patung Ranganatha diperlihatkan di tempat suci. Pada acara ini, patung Thiruppaan dibawa ke Srirangam dan diberikan penghormatan istimewa yang disebut “Keezha Padi Honours.” Sebuah sorban sutra (Parivattam) dipasangkan di kepala patung Thiruppaan, dihiasi dengan bunga, dan diberi pasta cendana, yang diyakini dapat memberikan keberkahan. Selanjutnya, patung itu dibawa ke tempat suci Nammalvar dan kemudian ke tempat suci dewi, sambil dibacakan karya Alvar Amalanaathipiraan.


    Referensi

Kata Kunci Pencarian: