- Source: Laleh Osmany
Laleh Osmany (lahir 1992) merupakan aktivis hak-hak perempuan asal Afganistan. Ia mengampanyekan #WhereIsMyName yang menuntut penyebutan nama perempuan dalam berbagai dokumen resmi negara. Atas perjuangannya, ia disebut sebagai salah satu perempuan dalam daftar 100 Women (BBC) 2020. Setelah berjuang selama tiga tahun, pemerintah Afganistan pada 2020 akhirnya mengizinkan nama ibu disebutkan dalam akta lahir dan kartu identitas anak.
Afganistan dikenal sebagai negara dengan budaya patriarki yang kuat. Salah satu bentuknya adalah larangan tidak tertulis untuk menyebutkan nama perempuan di berbagai kepentingan, antara lain nama ibu dalam akta lahir anak, nama pengantin perempuan dalam undangan pernikahan, nama pasien dalam resep dokter, hingga nama perempuan dalam surat kematian dan batu nisan. Budaya tidak menyebutkan nama perempuan di publik atau orang-orang di luar keluarga sudah sangat mengakar di Afganistan. Masyarakat pada umumnya hanya menyebutkan status perempuan dalam keluarga saat harus berinteraksi, seperti ibu, istri, saudara perempuan, dan anak perempuan, bukan nama mereka. Perempuan juga sangat dilarang menyebutkan nama asli mereka kepada orang asing.
Biografi
Osmany lahir pada 1992 dan menyelesaikan pendidikan sarjana dalam bidang hukum Islam di Universitas Herat. Bersama dengan Tahmineh Rashiq, ia memulai gerakan #WhereIsMyName di media sosial. Perjuangan Osmany bersama rekan-rekannya atas pengakuan identitas perempuan di ruang publik ini mendapatkan perlawanan dari pihak Taliban. Belum diketahui bagaimana nasib Osmany dan gerakannya sejak sejak kejatuhan Afganistan ke tangan Taliban pada pertengahan Agustus 2021.
Referensi
Kata Kunci Pencarian:
- Laleh Osmany
- 100 Women (BBC)
- Laleh Osmany
- Fawzia Koofi
- Aryana Sayeed
- Women in Afghanistan
- 100 Women (BBC)
- Herat University