- Source: Lamteuba Droe, Seulimeum, Aceh Besar
Lamteuba Droe merupakan salah satu gampong yang ada di Mukim Lamteuba, kecamatan Seulimeum, Kabupaten Aceh Besar, provinsi Aceh, Indonesia.
Sejarah Gampong
Berdasarkan cerita dari tetua gampong Lamteuba Droe pada mulanya adalah sebuah
danau yang besar yang terletak dikaki gunung Seulawah Agam, danau
tersebut kemudian dibelah menjadi dua bagian oleh ulama Aceh yang
terkenal dengan nama “PUTROMEREHOM”. Belahan pertama dari danau itu diberi nama Kuta Cot Puteng, seiring dengan pergantian waktu lama kelamaan danau tersebut menjadi
dangkal dan menjadi daratan yang pada saat ini menjadi lokasi perkebunan masyarakat, sedangkan yang disebelah barat pada saat bersamaan belum
mongering, dan oleh ulama yang lainnya yang bersama Tuan Ta Hasan, dibuatlah sebuah lubang (sumur) dengan Lam Tabai, yang kemudian danau tersebut mengering dan menjadi sebuah gampong yang bernama gampong dan yang di lubango dengan Lam Teubai tersebut menjadi
sumur, yang sampai saat ini masih ada dan di jadikan sebagai tempat
pemandian kaum perempuan, yang dikenal dengan nama Mon Tuan Ta Hasan.
Sebutan Lam Teubai lama kelamaan berubah menjadi Lamteuba, dan untuk kata Droe merupakan penunjuk gampong yang digabung di dalam kemukiman yaitu Kemukiman Lamteuba. Untuk itu Lam Teubai yang dulu, sekarang dikenal dengan Gampong Lamteuba Droe.
Pemerintahan
Sistem
pemerintahan Gampong Lamteuba Droe berasaskan pada pola Adat/Budaya dan
peraturan formal yang bersifat umum sejak zaman dahulu, pemerintahan
gampong dipimpin oleh seorang Keuchik dan dibantu oleh dua orang wakil
keuchik, karena pada saat itu dalam susunan pemerintahan gampong belum
ada istilah Kepala Dusun. Wakil Keuchik pada saat itu juga memiliki
peran dan fungsi yang sama seperti halnya Kepala Dusun pada saat ini.
Imeum Mukim memiliki peranan yang cukup kuat dalam tatanan pemerintahan
gampong yaitu sebagai penasehat baik dalam penetapan sebuah kebujakan
ditingkat pemerintahan gampong dan dalam memutuskan sebuah putusan hokum
adat.
Tuha peut menjadi bagian lembaga penasehat gampong, tuhan peut juga sangat
berperan dan berwenang dalam memberi pertimbangan terhadap pengambilan
keputusan-keputusan gampong, memantau kinerja dan kebijakan yang diambil
oleh Keuchik. Imeum menasah berperan mengorganisasikan
kegiatan-kegiatan keagamaan. Pada zaman dahulu roda pemerintahan
dilaksanakan di rumah Keuchik dan di lapangan (ditengah-tengah
masyarakat) karena pada saat itu belum ada Kantor Keuchik sampai dengan
tahun 1998 baru di bangun yang didanai oleh Pemda.
Pemimpin
Urutan pemimpin Gampong Lamteuba Droe atau Keuchik menurut informasi para
tetua Gampong sejak dari sebelum kemerdekaan Indonesia sampai dengan
tahun 1020 adalah sebagai berikut.
Pelaksanaan pembangunan
Pelaksanaan pembangunan gampong Lamteuba Droe sangat minim sejak tahun
1920 s/d saat ini, kalaupun ada hanya pembangunan skala sangat kecil dan
itupun berasal dari swadaya masyarakat. Baru dari periode tahun 1998
mulai adanya pembangunan yang signifikan sampai pada saat ini, hal dapat
dilihat pada table di bawah ini :
Demografi
Jumlah penduduk gampong Lamteuba Droe pada akhir tahun 2010 mencapai 1060 jiwa, dengan
komposisi penduduk laki-laki 517 jiwa dan perempuan 543 jiwa, yang
secara keseluruhan tercakup dalam 265 kepala keluarga (KK) yang tersebar
dalam empat dusun yaitu dusun Montuba, dusun Meunasah, dusun monbuboh
dan dusun Ujong Baroh. Hal tersebut dapat kita lihat pada table di bawah
ini :
Tabel 1. Kondisi Penduduk
Batas
Gampong Lamteuba Droe termasuk dalam wilayah kemukiman Lamteuba,
Kecamatan Seulimum, Kabupaten Aceh Besar. Secara administrasi dan
geografis gampong Lamteuba Droe berbatasan dengan:
a. Sebelah Utara : Gampong Lampante
b. Sebelah Timur : Gampong Pulo
c. Sebelah Selatan : Sawah Gampong Lamteuba Droe
d. Sebelah Barat : Sawah Gampong Lambada
Geografi
Kondisi geografis kampung adalah:
a. Banyak curah hujan : Normal
b. Ketinggian tanah dari permukaan laut :15 Meter
c. Suhu Udara rata-rata : Sedang
d. Topografi (dataran rendah, tinggi, pantai) : Dataran Tinggi
Orbitrasi
Jarak Dari Pusat Pemerintahan Gampong:
a. Jarak dari pusat pemerintahan Kecamatan : 24 Km
b. Jarak dari pusat pemerintahan Kabupaten : 38 Km
c. Jarak dari Ibu kota Provinsi : 66 Km
d. Panjang Jalan Kecamatan : 20.200 m
e. Panjang Jalan Gampong : 2 Km
f. Panjang Jalan Setapak : 2.600
Keadaan Sosial
Kondisi
Sosial Kemasyarakatan dan tatanan kehidupan masyarakat Lamteuba Droe
sangat kental dengan nuansa gotong royong, saling bantu membantu antara
satu sama lainya. Dimana kegiatan-kegiatan yang bernuansa social
kemasyarakatan sangat dinamis dan terus dipelihara kelestariannya. Hal
ini terjadi karena adanya ikatan emosional keagamaan yang sangat kuat,
di mana dalam agama islam sangat dianjurkan saling hormat menghormati,
kasih saying di antara sesame, saling bantu membantu dan dituntut untuk
saling membina dan memelihara hubungan silaturrahmi antar sesame. Atas
dasar inilah sehingga tumbuh motifasi masyarakat untuk saling melakukan
interaksi social budaya dengan baik.
Hubungan masyarakat dengan pemerintah sempat terjadi kevakuman beberapa
saat akibat adanya konflik bersenjata, tetapi saat ini mulai membaik
dengan terbinanya kembali hubungan pemerintah dengan masyarakat, ini
merupakan modal untuk mengelola pemerintahan dan masyarakat gampong
Lamteuba Droe untuk lebih produktif dalam menata kembali kehidupan
bermasyarakat yanglebih harmonis.
Hal
ini dimulai dengan menata kembali administrasi pemerintahan gampong men
jadi lebih baik serta memfungsikan kembali struktur pemerintahan
gampong. Kegiatan sosial masyarakat dalam kehidupan sehari-hari dapat
dilihat pada table berikut ini :
Tabel 2. Kehidupan Sosial Masyarakat
Keadaan Ekonomi
Gampong
Lamteuba Droe umumnya bermata pencaharian sebagai petani, (sawah dan
perkebunan), pedagang dan sebagian kecil sebagai tukang kayu dan mesin.
Namun terkadang masyarakat juga memiliki mata pencaharian
variatif/ganda, hal ini disebabkan oleh factor kesempatan kerja, apabila
sedang ada peluang kerja di proyek bangunan mereka menjadi tukang atau
buruh bangunan jika sedang tidak ada mereka beralih kepada usaha ternak
dan juga faktor ketergantungan pada musim yang sedang berjalan.
Untuk
mendukung kegiatan social ekonomi masyarakat, Gampong Lamteuba Droe
saat ini didukung oleh beberapa jenis fasilitas sebagaimana tercantum
dalam table berikut ini :
Kondisi Pemerintahan Gampong
Pembagian Wilayah Gampong
Wilayah Gampong Lamteuba Droe memiliki area seluas 3718 ha yang terdiri dari:
Tabel 1. Luas area Gampong Lamteuba Droe
= Struktur Organisasi Pemerintahan Gampong
=Sistem
pemerintahan yang Terdapat di Gampong Lamteuba Droe masih bersifat
tradisional, tetapi perangkat prantara social tersebut masih berfungsi
sebagai pengikat tatanan social kemasyarakatan di bawahnya, dengan
memegang tegug asas demokrasi dalam memecahkan suatu masalah guna
pengambilan keputusan dengan koordinasi dari para kepala bidang profesi
seperti Imum mukim, dan Peutuha Peut.
Potensi dan Masalah
= Potensi
=Potensi adalah sesuatu yang dapat
dikembangkan atau digerakkan oleh gampong baik dalam bentuk SDA maupun
SDM guna mewujudkan berfungsinya potensi yang ada.
Gampong Lamteuba Droe merupakan
kawasan persawahan irigasi alam yang merupakan salah satu andalan mata
pencaharian penduduk, Hutan juga merupakan kawasan unggulan untuk
meningkatkan perekonomian masyarakat dengan lokasi lahan yang luas,
strategis, kondisi tanah yang subur, iklim normal dan kondisi vegetasi
alam yang menunjang sangat menguntungkan usaha perkebunan dan
peternakan.
Selain sumber daya alam sebagaimana
tersebut di atas Gampong Lamteuba Droe juga memiliki sumber daya manusia
yang relative baik karena tersedianya beberapa fasilitas pendidikan
separti TK, SD serta didukung oleh tersedianya sarana dan prasarana
transportasi serta sistem administrasi Gampong yang relative baik dan
teratur, tersedianya polindes dan meunasah merupakan sarana yang sangat
mendukung kegiatan sosial, kesehatan dam kegiatan spiritual masyarakat
dalam kehidupan sehari-hari.
Daftar Potensi
= Masalah
=Untuk menggerakkan atau mengembangkan sesuatu yang dimiliki desa
bukanlah hal yang mudah, penghalang yang paling mendasar adalah sumber
daya manusia yang belum potensi, selain dari itu faktor modal menjadi
urutan kedua, tanpa kedua hal tersebut segala potensi yang tersedia di
gampong tidak akan dapat berkembang atau bergerak, melalui musyawarah
gampong masalah tersebut dicari jalan keluar sehingga potensi yang ada
di gampong dapat dikembangkan untuk memenuhi kepentingan masyarakat
gampong Lamteuba Droe.
Sesuai hasil keputusan forum Musrembang Gampong 1 dalam upaya
menggagas masa depan gampong 5 tahun kedepan, dapat di kelompokkan ke
dalam beberapa permasalahan Gampong yang diambil berdasarkan jumlah
masukan terbanyak dari peserta Musyawarah, permasalahan tersebut
meliputi:
Bidang Sarana dan Prasarana
Bidang Ekonomi
Bidang Pendidikan
Bidang Kesehatan
Bidang Lingkungan Hidup
Bidang Sosial Budaya
Bidang Koperasi dan Sosial Kemasyarakatan
Bidang Peternakan
Bidang Pertanian
Bidang Perkebunan
Bidang Kehutanan
Adapun data Potensi dan Masalah Gampong Lamteuba Droe dapat kita lihat di Tabel di bawah ini:
Referensi
Data di atas diambil dari RPJMG (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Gampong)
Pranala luar
Kata Kunci Pencarian:
- Lamteuba Droe, Seulimeum, Aceh Besar
- Seulimeum, Aceh Besar
- Capeung Baroh, Seulimeum, Aceh Besar
- Lamcarak, Seulimeum, Aceh Besar
- Pulo, Seulimeum, Aceh Besar
- Lambada, Seulimeum, Aceh Besar
- Ayon, Seulimeum, Aceh Besar
- Bak Setui, Seulimeum, Aceh Besar
- Bak Aghu, Seulimeum, Aceh Besar
- Jeumpa, Seulimeum, Aceh Besar