Hasil Pencarian:
- Lawrence Summers
- Tharman Shanmugaratnam
- The Social Network
- Raghuram Rajan
- Daftar ekonom Yahudi-Amerika
- Keseimbangan teror
- Daftar ekonom
- Alan Blinder
- Ekonomi pasca-Keynesian
- Menteri Keuangan Amerika Serikat
- Grup Bank Dunia
- Kenneth Arrow
- Joseph E. Stiglitz
- John Maynard Keynes
- Drew Gilpin Faust
- Pekerja kerah hijau
- Nouriel Roubini
- Nicholas Kaldor
- Brazzers
- Mia Khalifa
Artikel: Lawrence Summers
Lawrence Henry "Larry" Summers (lahir 30 November 1954) adalah ekonom Amerika Serikat yang saat ini menjabat Presiden Emeritus dan Profesor Univeritas Charles W. Eliot di Universitas Harvard.
Lahir di New Haven, Connecticut, Summers menjadi dosen ekonomi di Universitas Harvard pada tahun 1983. Ia keluar dari Harvard tahun 1991 dan menjadi Kepala Ekonom Bank Dunia tahun 1991 sampai 1993. Setelah itu, Summers ditunjuk sebagai Wakil Menteri Bidang Hubungan Internasional di Departemen Keuangan Amerika Serikat pada masa pemerintahan Bill Clinton. Tahun 1995, ia diangkat sebagai Wakil Menteri Keuangan di bawah pimpinan Robert Rubin. Tahun 1999, ia menggantikan Rubin sebagai Menteri Keuangan. Di bawah pemeirntahan Clinton, Summers memainkan peran penting dalam merumuskan tanggapan Amerika Serikat terhadap krisis keuangan Meksiko 1991, krisis keuangan Asia 1997, dan krisis keuangan Rusia 1998. Ia juga menyarankan privatisasi ekonomi negara-negara pasca-Soviet dan deregulasi sistem keuangan Amerika Serikat, termasuk pembatalan Undang-Undang Glass-Steagall.
Setelah masa jabatan Clinton berakhir, Summers menjabat sebagai Presiden Universitas Harvard ke-27 dari tahun 2001 sampai 2006. Summers mundur setelah dosen-dosen Harvard mengajukan mosi tidak percaya akibat: konflik Summers dengan Cornel West; konflik kepentingan keuangan terkait hubungannya dengan Andrei Shleifer; dan pidatonya tahun 2005 yang menyebut bahwa sedikitnya jumlah perempuan di bidang iptek diakibatkan oleh "perbedaan kemahiran", bukan diskriminasi dan sosialisasi. Tentang perbendaharaan politis di perguruan tinggi, Summers mengatakan, "Banyak sekali perbendaharaan politis yang tidak masuk akal. Saya sangat mendukung keragaman, menolak rasisme dalam berbagai bentuk, [dan] mengakui adanya ketidakadilan di masyarakat Amerika Serikat yang perlu diberantas, namun tampaknya sekarang muncul gerakan totaliter yang mengatur-atur isu mana yang boleh dan tidak boleh diperbincangkan di perguruan tinggi."
Setelah keluar dari Harvard, Summers bekerja sebagai rekan pelaksana di dana lindung D. E. Shaw & Co. dan pembicara lepas di berbagai lembaga keuangan, termasuk Goldman Sachs, JPMorgan Chase, Citigroup, Merrill Lynch, dan Lehman Brothers. Pada masa pemerintahan Obama, Summers diangkat sebagai Direktur Dewan Ekonomi Nasional Amerika Serikat Gedung Putih untuk Presiden Barack Obama mulai Januari 2009 sampai November 2010. Ia menjadi pengambil keputusan ekonomi berpengaruh pada masa Resesi Besar. Summers kemudian melanjutkan kariernya di sektor swasta dan menjadi kolumnis di sejumlah harian ternama. Pada pertengahan 2013, namanya digadang-gadang sebagai calon Ketua Federal Reserve menggantikan Ben Bernanke; atas desakan dari politikus sayap kiri, Obama mencalonkan Janet Yellen yang waktu itu menjabat Wakil Ketua Federal Reserve.
