Letusan Plinius atau
Letusan Vesuvius adalah
Letusan vulkanik yang bercirikan mirip dengan
Letusan dari Gunung Vesuvius pada 79 M yang dijelaskan oleh surat dari
Plinius Muda.
Letusan Plinius ditandai dengan semburan gas vulkanis dan abu vulkanik yang menyembur tinggi hingga stratosfer, suatu lapisan atmosfer yang sangat tinggi. Karakteristik utamanya adalah pemancaran batu apung dalam jumlah besar dan
Letusan Letusan gas yang sangat kuat dan berlangsung lama.
Letusan pendek dapat berakhir kurang dari sehari, tetapi
Letusan panjang dapat mencapai beberapa bulan.
Letusan panjang bermula dari pembentukan awan abu vulkanik, kadang-kadang disertai awan panas. Jumlah magma yang dikeluarkan sangat banyak sehingga puncak gunung kemungkinan dapat runtuh dan menjadi suatu kaldera. Abu halus dapat menyebar hingga area yang sangat luas.
Letusan Plinius sering disertai oleh suara
Letusan yang nyaring, seperti yang dihasilkan oleh
Letusan Gunung Krakatau pada tahun 1883.
Beberapa contoh
Letusan Plinius yang menghasilkan kaldera antara lain adalah:
Letusan Gunung Pinatubo tahun 1991 di Luzon, Filipina;
Letusan Gunung St. Helens tahun 1980;
Letusan Gunung Krakatau tahun 1883 di Selat Sunda, Indonesia;
Letusan Gunung Tambora tahun 1815 di Sumbawa, Indonesia;
Letusan Gunung Tarumae tahun 1667 dan 1739 di Jepang;
Letusan Gunung Vesuvius 79 SM, yang menjadi referensi untuk
Letusan Plinius.
Lava yang dihasilkan biasanya riolit dan kaya silikat. Lava Basaltik jarang terdapat pada
Letusan Plinius, contohnya seperti
Letusan Gunung Tarawera.
Lihat pula
Gunung berapi
Letusan gunung
Rujukan
Pranala luar
USGS Photo Glossary Entry for Plinian Eruptions