Lise Meitner adalah sosok terkenal dan dihormati dalam bidang fisika inti; Einstein menjulukinya "Madam Curie Jerman". Ia lahir pada tahun 1878 di Vienna, Austria. Anak ketiga dari Hedwig dan Philipp
Meitner. Menunjukkan ketertarikannya dalam matematika dan sains sejak kanak-kanak. Pada tahun 1906 ia meraih gelar Ph. D. bidang fisika dari University of Vienna, wanita kedua yang mendapatkannya di universitas berumur 500 tahun tersebut. Segera setelah itu, ia mulai menjalin kerja sama yang sangat panjang dengan Hahn. Karena ia seorang wanita,
Meitner hanya diberi bengkel tukang kayu sebagai laboratoriumnya, dan ia bekerja selama lima tahun tanpa digaji. Berangsur-angsur keadaannya membaik, dan pada tahun 1922 ia ditunjuk sebagai dosen di University of Berlin.
Tujuan
Meitner dalam fisika adalah akan pemahaman teoretis yang menurut dia hampir selalu akan melakukan percobaan. Pada tahun 1905, kursusnya selesai dan dia mulai melakukan penelitian doktoralnya. Di universitas-universitas Austria dan Jerman peneliian tesis untuk doktor umumnya mengambil tidak lebih dari beberapa bulan untuk menyelesaikannya. Dia memilih sebuah proyek percobaan di bawah Franz Exner dan asistennya, Hans Bendorf. Tidak diragukan lagi, karena dia ingin berpengalaman di laboratorium.
Pada tanggal 13 November 1938, Hahn
bertemu diam-diam dengan
Meitner di Kopenhagen. Atas saran
Meitner, Hahn dan Strassmann melakukan tes lebih lanjut pada produk uranium yang mereka pikir adalah radium. Pada bulan Desember 1938,
Lise Meitner, seorang fisikawan Austria yang tinggal di Swedia, menerima surat yang membuatnya bertanya-tanya dari mitra lamanya di Unversity of Berlin, Otto Hahn. Surat itu menjelaskan percobaan yang dilakukan oleh Hahn dan seorang koleganya yang lain, Fritz Strassman. Dalam percobaan ini, mereka membombardir uranium dengan neutron dengan harapan dapat menciptakan unsur-unsur yang lebih berat. Sewaktu mereka menganalisis produknya, kedua kimiawan ini terkejut karena ditemukan ialah barium, yang massanya hampir separuh dari massa uranium, Ketika mereka menemukan bahwa itu sebenarnya barium, mereka mempublikasikan hasil mereka di Naturwissenschaften (6 Januari 1939).
Bersamaan dengan itu ketika sedang berjalan-jalan di pedesaan Swedia,
Meitner dan keponakannya Otto Frisch, yang juga fisikawan, menyimpulkan bahwa Hahn dan Strassman telah membelah inti uranium. Dengan meminjam istilah "fisi" dari biologi, yang diterapkan dalam pembelahan sel, ilmuwan-ilmuwan ini menyebut gejala yang baru ditemukan tersebut sebagai fisi inti (nuclear fission). Mereka menghitung bahwa proses itu akan melepas banyak sekali energi. Jurnal mereka muncul di Nature (11 Februari 1939). Pengetahuan fisika
Meitner dan Frisch untuk bukti fisi diperlukan sebanyak temuan kimia dari Hahn dan Strassman.
Penelitian
Meitner terganggu pada tahun 1938 ketika Hitler menguasai Austria, dan ia kehilangan kewarganegaraannya. Oleh karena ia seorang Yahudi, ia melarikan diri ke Swedia, di mana ia meneruskan kerjanya dengan Hahn lewat surat. Pada tahun 1944 Hahn dianugerahi Hadiah Nobel dalam bidang kimia untuk kerjanya dalam fisi inti. Kontribusi
Meitner tidak disebut sama sekali dalam keberhasilan ini. Sebagian karena Hahn meremehkan perannya sejak dia meninggalkan Jerman. Nobel yang dianugerahkan kepada Hahn adalah sebuah kesalahan, tidak pernah diakui. Sebagian diperbaiki pada tahun 1966 ketika Hahn,
Meitner dan Strassman dianugerahi Enrico Fermi Award.
Meitner pensiun ke Cambridge, Inggris pada tahun 1960 di mana dia meninggal pada tanggal 27 Oktober 1992. Sekarang, patung
Lise Meitner dipajang di antara fisikawan besar yang lain di Deutsche Museum di Munich, Jerman, dan unsur nomor 109 diberi nama meitnerium (Mt) untuk menghormatinya. Tulisan pada batu nisannya di Cambridge, Inggris, berbunyi: "
Lise Meitner, 1878-1968, ilmuwan besar yang tak pernah lupa kemanusiaannya." Banyak yang menganggap
Lise Meitner “ilmuwan wanita paling signifikan dari abad ke-20”.
Rujukan