Hasil Pencarian:
- MasterCard Lola
- Lola Amaria
- Eksil (film)
- Lola Maja
- Lola Adesioye
- Lola Masha
- Lola, Oba Tengah, Tidore Kepulauan
- Lola Cars
- Lola Créton
- Pulau Lola
- Lola Forner
- Keong lola
- Lola Marois
- Lola Nelria Oktavia
- Lola Lane
- Lola Versus
- Lola Beltrán
- Lola Ogunnaike
- Lola Albright
- Bahasa Lola
Artikel: MasterCard Lola
Awal mula
= Sejarah awal Lola dalam Formula Satu
= Lola Cars didirikan oleh Eric Broadley pada tahun 1958. Perusahaan ini bergerak dalam bidang pembangunan sasis mobil balap sport dan mobil balap formula. Alih-alih menurunkan sasis buatan mereka sendiri untuk perlombaan, Lola memilih menjadi pembangun sasis yang kemudian dijual kepada tim-tim balap yang membutuhkannya. Dalam ajang Formula Satu (F1), Lola membangun sasis untuk tim-tim seperti tim independen milik pembalap Reg Parnell (1962–1963), tim pabrik Honda (1967–1968), Embassy Hill (1974–1975), dan Haas Lola (1985–1986). Dari musim 1987 sampai 1991, Lola menjadi pembangun sasis untuk tim Larrousse. Selama masa kerja samanya, tim Larrousse berhasil meraih 17 poin kejuaraan. Pada musim 1992, tim Larrousse beralih memakai sasis buatan Robin Herd, yang menyebabkan Lola keluar dari ajang F1. Pada musim berikutnya, Lola kembali ke F1 sebagai pembangun sasis untuk tim BMS Scuderia Italia. Meskipun menggunakan mesin Ferrari, tim tersebut tampil buruk sepanjang musim yang berujung pada pengunduran mereka dari F1 pada akhir musim. Setelah kalah oleh Reynard Motorsport dalam persaingan sasis untuk ajang Formula 3000 dan Championship Auto Racing Teams (CART), manajemen Lola mengubah arah rencana masa depan mereka dengan mencoba melirik kembali ajang F1. Mereka membangun purwarupa sasis F1 yang diberi nama Lola T95/30. Sasis ini sempat diuji oleh Allan McNish di Sirkuit Silverstone pada tahun 1994 dengan memakai mesin Ford-Cosworth. Keterbatasan dana yang diiringi pula oleh sulitnya mencari pihak sponsor membuat Lola akhirnya memutuskan untuk membatalkan rencana turun pada ajang F1 pada musim 1995.= Penggalangan dana melalui MasterCard
= Pada bulan November 1996, Lola memutuskan untuk mengikuti ajang F1 sebagai tim penuh. Mereka mendapatkan dukungan dari perusahaan jasa keuangan MasterCard dengan kontrak kerja selama empat tahun yang menyatakan bahwa MasterCard akan memberikan dana sponsor kepada tim sebesar $10 juta setiap musimnya. Namun, diketahui kemudian bahwa bentuk dana sponsor MasterCard untuk Lola memakai sistem penggalangan dana. MasterCard tidak menginvestasikan uangnya secara langsung kepada tim tersebut, tetapi sebaliknya dana sponsor akan ditanggung oleh para pelanggan MasterCard melalui sebuah klub yang dinamakan "F1 Club MasterCard". Biaya keanggotaan tahunan klub ini bervariasi dari yang termurah sebesar $79 sampai yang termahal $2.999. Pihak MasterCard berharap sekitar 100 ribu orang pelanggan (dari total 370 juta pelanggan) di seluruh dunia tertarik untuk bergabung ke F1 Club. Dalam praktiknya sendiri, konsep penggalangan dana ini dapat dikatakan gagal karena para mitra yang menjadi rekanan MasterCard tidak mau melibatkan diri untuk mengajak pelanggannya bergabung ke F1 Club. Akibatnya, Lola Cars sebagai induk perusahaan terpaksa harus mengeluarkan dana operasional secara mandiri untuk berlomba, yang seharusnya dijanjikan akan diberikan oleh MasterCard.Sejarah kompetisi
= Persiapan singkat menjelang musim 1997
= Pada awalnya, manajemen Lola merencanakan debut tim F1-nya untuk musim 1998. Namun, manajemen MasterCard menginginkan agar tim memulai debutnya pada musim 1997 karena merasa tersaingi oleh HSBC yang menjadi sponsor utama untuk tim Stewart, yang juga akan mulai membalap pada musim tersebut. MasterCard dilaporkan mengancam akan menarik diri sebagai sponsor jika permintaan mereka tersebut tidak dipenuhi. Dengan persiapan yang sangat singkat selama tiga bulan, Lola berada dalam tekanan besar oleh MasterCard, terlebih pada waktu yang sama tim Stewart sudah menyelesaikan mobil secara utuh dan juga berhasil menyelesaikan pengujian perdananya di lintasan.= Mobil Lola T97/30
= Pada 20 Februari 1997, tim MasterCard Lola meluncurkan mobil yang dinamakan T97/30. Sasis mobil ini dirancang oleh Chris Murphy dan Duncan McRobbie, yang mendasarkan desainnya pada sasis mobil T95/30 yang pernah diuji pada tahun 1994. Sumber lain menyatakan bahwa desain sasis T97/30 didasarkan dari mobil Pacific PR03, yang tadinya akan dipakai oleh tim Pacific Racing untuk musim 1996 sebelum tim tersebut mundur dari F1 pada akhir musim 1995. Selama berada dalam perancangan, sasis tersebut tidak pernah menjalani ujicoba di terowongan angin dan hanya dikembangkan sepenuhnya oleh salah satu insinyur aerodinamika tim, yaitu Joanna Moss, dengan bantuan perangkat lunak CAD. Untuk mesin, tim menggunakan mesin Ford ECA Zetec-R V8 yang dibangun oleh Cosworth. Mesin ini merupakan pengembangan lebih lanjut dari mesin serupa yang pernah digunakan oleh Michael Schumacher dari tim Benetton saat memenangkan Kejuaraan Dunia Pembalap pada musim 1994. Sebelumnya, mesin ini juga digunakan oleh tim Sauber pada musim 1995 dan Forti Corse pada musim 1996. Meskipun mesin ini memiliki sejarah yang sukses, ada beberapa masalah mendasar yang harus dihadapi. Salah satunya adalah bobot yang lebih berat dibandingkan dengan beberapa pesaingnya. Selain itu, tenaga maksimal mesin ini hanya sekitar 610-630 daya kuda. Namun, Broadley menyatakan bahwa pemakaian mesin Ford Cosworth ini adalah solusi sementara. Ia sudah memiliki rencana untuk membuat mesin V10-nya sendiri yang sedang dikembangkan oleh insinyur mesin independen Al Melling. Namun, detail pasti mengenai spesifikasi mesin V10 tersebut tidak pernah diungkap secara jelas karena produksinya terhenti setelah tim Lola memutuskan untuk mundur dari F1. Setelah diluncurkan secara resmi, mobil T97/30 langsung menjalani pengujian singkat di Santa Pod Raceway dan dilanjutkan dengan pengujian komprehensif di Sirkuit Silverstone beberapa hari sesudahnya. Namun, dalam pengujian di Silverstone, tim mengalami masalah dengan ketahanan mobil, termasuk dua unit mesin yang mengalami kegagalan teknis. Meskipun demikian, karena waktu yang semakin terbatas, tim memutuskan untuk mengirimkan mobil ini ke Australia untuk mengikuti lomba tanpa melakukan pemeriksaan atau perbaikan lanjutan.= Pembalap
= Pada awalnya, tim mencoba merekrut Martin Brundle dan Allan McNish sebagai pembalap sebelum kemudian memilih Ricardo Rosset dari Brasil dan Vincenzo Sospiri dari Italia. Rosset dan Sospiri pernah menjadi rekan satu tim saat membalap untuk tim Super Nova Racing dalam ajang Formula 3000 musim 1995. Pada musim tersebut, Sospiri berhasil menjadi juara sementara Rosset menempati peringkat kedua. Pada musim 1996, Rosset sudah memulai kariernya dalam ajang F1 dengan membalap bersama tim Arrows, sementara Sospiri menjadi pembalap penguji untuk tim Benetton. Andrea Montermini melengkapi skuad tim Lola dengan perannya sebagai pembalap penguji dan cadangan.= Penampilan pada Grand Prix Australia 1997
= Pada lomba perdana musim 1997, yaitu Grand Prix Australia di Sirkuit Albert Park, Melbourne, tim Lola menghadapi tantangan yang besar. Mereka baru menyelesaikan perakitan mobil Lola T97/30 beberapa saat menjelang sesi latihan bebas pertama yang digelar pada hari Jumat pagi. Sayangnya, dalam sesi latihan tersebut, mobil Lola menunjukkan performa yang paling lambat di antara semua mobil yang berlaga. Waktu putaran Rosset tercatat 8,6 detik lebih lambat dari waktu tercepat yang dicetak oleh Jacques Villeneuve dari tim Williams, sementara Sospiri tertinggal 10 detik lebih lambat dari Villeneuve. Kedua pembalap mengeluhkan masalah aerodinamika mobil yang buruk serta masalah ketahanan girboks. Para insinyur tim mencoba mencari pengaturan mobil yang cocok, tetapi upaya mereka tidak berhasil. Pada sesi latihan bebas kedua yang berlangsung pada hari Sabtu pagi, kesenjangan waktu antara dua mobil Lola dengan pembalap terdepan justru semakin melebar. Rosset tertinggal 12,8 detik dari Villeneuve, sementara Sospiri tertinggal 15,6 detik lebih lambat. Sejak musim 1996, F1 menerapkan aturan 107% dalam sesi kualifikasi untuk membuat peserta lomba lebih kompetitif dengan mengeliminasi mobil-mobil yang kecepatannya lambat. Dalam sesi kualifikasi di Australia, Villeneuve meraih posisi pole dengan catatan waktu 1 menit dan 29,369 detik. Sementara itu, duet Lola berada di posisi paling belakang, dengan Sospiri yang mencatatkan waktu 1 menit dan 40,972 detik dan Rosset yang mencatatkan waktu 1 menit dan 42,086 detik. Sesuai aturan 107%, kedua pembalap Lola tidak bisa mengikuti lomba pada hari Minggu. Sementara itu, tim Stewart, yang dianggap sebagai tim pesaing utama bagi Lola, menunjukkan performa yang lebih baik. Pembalap mereka, yaitu Rubens Barrichello, berhasil meraih posisi start ke-11 dalam sesi kualifikasi.= Penutupan tim
= Menjelang lomba kedua musim di Brasil, sponsor MasterCard mendadak memutuskan kontrak sponsor dengan tim Lola dengan alasan "menjaga citra perusahaan", sehubungan penampilan tim yang buruk pada lomba Grand Prix Australia. Keadaan ini membuat tim Lola berada dalam situasi yang tidak stabil karena pada saat itu mereka juga mulai mendapat tagihan utang yang besarnya mencapai £6 juta. Akhirnya, untuk mencegah efek domino terkait permasalahan keuangan yang bisa mengganggu Lola Cars sebagai induk perusahaan, Broadley menghentikan pengoperasian tim Lola sebelum Grand Prix Brasil dan menarik tim tersebut keluar dari kejuaraan dunia. Pada saat itu, mobil dan logistik perlengkapannya sudah berada dalam garasi di Sirkuit Interlagos. Kedua pembalap mengetahui kabar tim yang mundur melalui pemberitaan surat kabar lokal yang beredar di Brasil. Memasuki pertengahan tahun 1997, Lola Cars selaku induk dari tim F1 Lola berada dalam pengawasan administrator pengadilan. Aset perusahaan selanjutnya diambil alih oleh pebisnis merangkap pembalap Martin Birrane. Dalam masa kepemimpinannya, Lola kembali berkiprah sebagai pembangun dan pemasok sasis untuk beberapa ajang balap mobil kursi tunggal seperti A1GP dan AutoGP.Upaya kembali ke Formula Satu
Pada tanggal 22 April 2009, Lola mengumumkan niatnya untuk kembali memasuki ajang F1 pada musim 2010. Pihak manajemen Lola mengatakan bahwa mereka harus memeriksa kembali posisi mereka setelah Federasi Automobil Internasional (FIA) merevisi rencana untuk memperkenalkan batas anggaran dari £30 juta yang dinaikkan menjadi £40 juta. Di sisi lain, mereka juga bersikeras bahwa kesempatan memasuki kembali ajang F1 adalah 'kesempatan yang tidak boleh dilewatkan'. Namun, pada tanggal 17 Juni, Lola mengumumkan bahwa mereka telah membatalkan rencana kembali ke ajang F1 setelah FIA tidak memberikan status kepastian posisi sebagai tim baru untuk mereka dalam daftar awal tim peserta F1 untuk musim 2010.Hasil Grand Prix Formula Satu
(kunci)Referensi
Pranala luar
Arsip sejarah Lola CarsUsury Academy (2023)
Inglourious Basterds (2009)
No More Posts Available.
No more pages to load.