- Source: Mardiono (militer)
Laksamana Muda TNI (Purn.) Mardiono (lahir 5 Agustus 1945) adalah seorang perwira tinggi angkatan laut dan politikus dari Indonesia. Ia menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari tahun 1999 hingga 2002.
Masa kecil dan pendidikan
Mardiono dilahirkan pada tanggal 5 Agustus 1945 di Tebing Tinggi sebagai anak dari pasangan Marmin dan Jumariah. Mardiono mengenyam pendidikan di Sekolah Menengah Pertama Perdagangan Medan dari tahun 1958 hingga 1961 dan di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Medan dari tahun 1961 hingga 1964. Mardiono kemudian merantau ke Surabaya untuk menempuh pendidikan militer di Akademi Angkatan Laut (AAL).
Karier militer
Usai menjalani pendidikan di AAL selama empat tahun, Mardiono dilantik sebagai letnan dua pelaut pada tahun 1969. Mardiono mengawali kariernya di militer sebagai perwira di KRI Multatuli pada tahun 1970. Setelah bertugas di kapal tersebut selama dua tahun, Mardiono kembali ke darat dan menjabat sebagai ajudan (aide-de-camp) Gubernur Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia Laut (AKABRI Laut). Mardiono kemudian dimutasi ke Markas Komando Armada RI Wilayah Barat sebagai ajudan panglima dan selanjutnya sebagai perwira di Detasemen Markas Komando.
Dari Detasemen Markas Komando, Mardiono ditugaskan selama hampir delapan tahun di KRI Wolter Monginsidi. Mardiono mengemban berbagai jabatan di kapal tersebut, yakni sebagai kepala divisi dari tahun 1974 hingga 1976 dan kepala departemen dari tahun 1976 hingga 1981. Ia sempat dipindahkan ke KRI Ki Hajar Dewantara sebagai perwira komunikasi pada tahun 1981, namun kembali ke KRI Wolter Monginsidi dua tahun kemudian sebagai perwira kesenjataan atas air hingga tahun 1985. Selama bertugas di KRI Wolter Monginsidi, Mardiono menjalani pendidikan lanjutan perwira I dan II pada tahun 1975.
Setelah bertugas di KRI Wolter Monginsidi dan KRI Ki Hajar Dewantara yang terletak di Komando Armada RI Wilayah Barat, Mardiono dipindahkan ke Komando Armada RI Wilayah Timur. Mardiono menjabat sebagai perwira pelaksana (kepala staf) di KRI Rencong dari tahun 1985 hingga 1986. Ia kembali ke Komando Armada RI Wilayah Barat dan memegang jabatan sebagai perwira pelaksana di KRI Ki Hajar Dewantara. Ia kemudian menempuh pendidikan di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Seskoal) dan lulus pada tahun 1988.
Mardiono memperoleh promosi jabatan usai menamatkan pendidikannya di Seskoal. Ia diangkat menjadi Komandan Pusat Latihan Operasi Laut pada tahun 1988. Di tengah masa jabatannya, Mardiono dikirim ke luar negeri selama beberapa bulan untuk menjalani pendidikan di Sekolah Staf Britania Raya. Ia kembali ke Indonesia setelah lulus pada tahun 1990.
Mardiono dipindahkan dari Seskoal ke Markas Besar Angkatan Laut setahun setelah menamatkan pendidikan luar negeri. Ia ditunjuk sebagai Kepala Seksi Pembinaan Strategi Penggunaan Kekuatan Laut di Direktorat Operasi Angkatan Laut pada tahun 1991 dan memperoleh promosi menjadi Kepala Sub Direktorat Operasi pada tahun 1992. Dua tahun kemudian, Mardiono kembali ke Komando Armada RI Wilayah Barat sebagai staf ahli bidang operasi Panglima Armada RI Wilayah Barat. Tahun selanjutnya, ia diangkat sebagai asisten operasi oleh Panglima Armada RI Wilayah Barat.
Pada bulan Januari 1996, Mardiono diangkat sebagai Wakil Gubernur Akademi Angkatan Laut, menggantikan Brigjen Marinir Suharto yang kemudian menjabat sebagai Gubernur Akademi Angkatan Laut. Usai bertugas sebagai orang nomor dua di Akademi Angkatan Laut, Mardiono berturut-turut dimutasi sebagai Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut Surabaya dan Staf Ahli Kepala Staf Angkatan Laut Bidang Operasi.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat
Mardiono diangkat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Fraksi TNI/Polri dari daerah pemilihan Aceh pada tanggal 1 Oktober 1999 setelah berkiprah selama kurang lebih 20 tahun di lingkungan angkatan laut. Mardiono menduduki sejumlah jabatan di parlemen, seperti anggota Badan Legislasi DPR, anggota Panitia Anggaran DPR, anggota Komisi VI (Agama dan Sumber Daya Manusia) DPR, dan anggota Komisi C (Laporan Lembaga Tinggi) MPR. Ia mengakhiri masa jabatannya sebagai anggota DPR pada tanggal 14 Mei 2002 karena pensiun dan digantikan oleh Franky Kayhatu.
Kehidupan pribadi
Mardiono menikah dengan Sri Oetami. Pasangan tersebut memiliki dua anak laki-laki bernama Aris Permana dan Dudi Satrya.
Penghargaan
Kesetiaan VIII dari TNI AL
Kesetiaan VI dari TNI AL
Kesetiaan XXIV dari TNI AL
Bintang Yalasena Nararya TNI AL
Bintang Seroja
Referensi
Kata Kunci Pencarian:
- Muhamad Mardiono
- Mardiono (militer)
- Partai Persatuan Pembangunan
- Kabinet Merah Putih
- Akademi Angkatan Laut
- Daftar politikus terkaya di Indonesia
- Franky Kayhatu
- Dukungan dalam pemilihan umum Presiden Indonesia 2024
- Daftar partai politik di Indonesia
- Batalyon Infanteri 4
- Muhamad Mardiono
- Endorsements in the 2024 Indonesian presidential election
- Opinion polling for the 2024 Indonesian legislative election