Prof. Dr. H.
Marlis Rahman, M.Sc. (9 Juni 1942 – 28 Juli 2018) adalah seorang biolog, ekolog, akademisi, dan politikus Indonesia yang menjabat Gubernur Sumatera Barat menggantikan Gamawan Fauzi untuk sisa masa jabatan 2009–2010, Wakil Gubernur Sumatera Barat yang pertama dipilih oleh rakyat dalam pemilihan langsung untuk periode 2005–2009, dan Rektor Universitas Andalas sejak 1997 hingga 2005. Meraih gelar Master dan Doktor dari Ohio University, Amerika Serikat, ia memulai karier akademik dari bawah di tingkat jurusan hingga menduduki beberapa pos penting di tingkat universitas dan berhasil menjadi rektor dua periode di akhir masa Orde Baru hingga masa Reformasi Indonesia.
Latar belakang dan pendidikan
Marlis Rahman dilahirkan di Bukittinggi, Sumatera Barat pada 9 Juni 1942 sebagai putra bungsu dari lima bersaudara. Ia merupakan putra dari pasangan
Rahman Malin Batuah, seorang tukang pedati, dan Lian, seorang ibu rumah tangga. Ia mengenyam pendidikan di Sekolah Rakyat Bukittinggi, SMP Negeri 4 Bukittinggi, SMA Negeri 1 Bukittinggi, dan SMA Karya Nasional. Ia meraih gelar Sarjana Muda dari Jurusan Biologi Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam (FIPIA, kini FMIPA) Universitas Andalas, Sarjana lengkap (Drs.) dari Jurusan Biologi Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 1970, Master of Science (M.Sc) dan Doctor of Philosophy (Ph.D) dari Universitas Ohio, Amerika Serikat pada 1989.
Semasa berkuliah,
Marlis aktif berorganisasi.
Marlis tercatat memulai karier organisasi sebagai Wakil Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat FIPIA Unand sejak 1963 hingga 1965. Ia lalu menjadi Wakil Ketua Senat Mahasiswa FIPIA Unand merangkap Ketua Bidang Pendidikan Dewan Mahasiswa Unand pada 1964 hingga 1965. Selanjutnya ia diangkat menjadi Presiden Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) Unand pada 1966 hingga 1967.
Karier akademik
Marlis Rahman memulai jenjang karier sebagai Sekretaris FIPIA Unand lalu menjadi pengganti Sekretaris Jurusan Biologi Unand periode 1975–1977. Ia diangkat menjadi Direktur SMA Semen Padang sejak 1977 hingga 1979. Ia lalu diangkat menjadi Dekan FMIPA Universitas Andalas tiga periode yaitu 1978–1981, 1981–1983, dan 1990–1994. Ia kemudian diangkat menjadi Ketua Pusat Studi Lingkungan Hidup Unand. Ia sempat tergabung menjadi Counterpart Expert in Forest Ecology for Sumatra Nature, proyek oleh JSPS dan Universitas Kyoto, Jepang.
Marlis Rahman terpilih sebagai Anggota Senat Unand. Ia lalu menjadi Kepala Laboratorium Ekologi Jurusan Biologi Unand. Ia diangkat menjadi Guru Besar Ekologi dan Konservasi Sumber Daya Alam FMIPA Unand. Ia terpilih menjabat Ketua Koordinator Bidang MIPA Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Negeri Se-Wilayah Indonesia Barat. Ia lalu menjabat Pembantu Rektor I Unand mendampingi Rektor Prof. Fachri Ahmad. Selanjutnya ia menjabat Rektor Universitas Andalas dua periode sejak 1997 hingga 2005.
Marlis Rahman diangkat menjadi Ketua Organisasi Satuan Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (Orsat ICMI) Nurul 'Ilmi Unand sejak 1995 hingga 1997 dan Koordinator Wilayah ICMI Sumbar dua periode sejak 1995 hingga 2011. Di akhir masa jabatan sebagai rektor, ia terpilih menjadi Ketua Forum Rektor Indonesia sejak 2004 hingga 2005.
Karier politik
Pada 2005,
Marlis maju sebagai calon wakil gubernur mendampingi Bupati Solok Gamawan Fauzi dalam pemilihan umum kepala daerah (pilkada) Sumatera Barat. Mereka diusung oleh Partai Bulan Bintang dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Sebelumnya, Gamawan ingin berpasangan dengan Rektor Universitas dan Ketua Muhammadiyah Sumatera Barat Shofwan Karim, tetapi urung. Pasangan Gamawan–
Marlis berhasil memenangkan pilkada pertama kali secara langsung oleh rakyat tersebut atas 4 kandidat lainnya dan meraih 757.296 suara atau 41,5% dari total suara. Mereka dilantik oleh Menteri Dalam Negeri Mohammad Ma'ruf pada 15 Agustus 2005 di Gedung DPRD Provinsi Sumatera Barat.
Pada tanggal 23 Oktober 2009, Gamawan Fauzi mengundurkan diri sebagai gubernur karena pengangkatannya sebagai menteri dalam negeri, dan
Marlis Rahman menjadi penjabat gubernur provinsi tersebut. Ia resmi dilantik sebagai gubernur oleh Gamawan Fauzi pada tanggal 7 Desember 2009, upacara berlangsung di garasi parkir gedung dewan provinsi karena ruang utamanya masih rusak akibat gempa bumi bulan September.
Sebagai wakil gubernur,
Marlis menjabat beberapa organisasi seperti Ketua Badan Narkotika Provinsi Sumatera Barat periode 2005–2010, Ketua Kwartir Daerah 03 Gerakan Pramuka Sumatera Barat dan Ketua Dewan Pengawas Rumah Sakit Umum Pusat Dr. M. Djamil Padang periode 2007–2012, Ketua Andalan Kwartir Nasional Pramuka Koordinator Wilayah Sumatra periode 2008–2013, dan Ketua Pengurus Daerah Palang Merah Indonesia Sumbar dua periode sejak 2009 hingga 2019.
Marlis mencalonkan diri sebagai calon gubernur pada pemilihan umum gubernur tahun 2010 berpasangan dengan Bupati Agam, Aristo Munandar, tetapi pasangan ini menempati posisi kedua dari lima kandidat, sedangkan Anggota DPR-RI, Irwan Prayitno, terpilih menjadi gubernur bersama pasangannya, Bupati Padang Pariaman, Muslim Kasim.
Riwayat organisasi
Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur'an Provinsi Sumatera Barat
Ketua Pembangunan Masjid Raya Sumatera Barat
Ketua Pembangunan Kembali Istana Basa Pagaruyung
Ketua Pembangunan Gedung Dakwah Muhammadiyah Sumbar
Meninggal dunia
Marlis Rahman meninggal dunia di kediamannya Jalan Fisika III Blok B II Komplek Unand Ulu Gadut Padang, Sabtu, 28 Juli 2018 pukul 08.00 WIB. Meskipun ia diberikan pemakaman kenegaraan dan jenazahnya akan dibawa ke kantor gubernur, hal ini dibatalkan karena permintaan keluarganya. Ia dimakamkan di pemakaman terdekat di Padang. Ia meninggal dalam usia 76 tahun dan meninggalkan seorang istri bernama Mairawita (Wiwik), dan seorang anak bernama Salsa Fauzania.
Rujukan
Pranala luar
Situs web resmi
Marlis Rahman Diarsipkan 2010-05-05 di Wayback Machine.