Masjid Istiklal (berarti "
Masjid Merdeka") adalah
Masjid yang terletak di Otoka,
Sarajevo, Bosnia dan Herzegovina. Diambil dari nama
Masjid Istiqlal di Jakarta,
Masjid ini dibangun sebagai hadiah dari rakyat dan pemerintah Indonesia untuk Bosnia dan Herzegovina sebagai tanda solidaritas dan persahabatan antara dua negara. Nama "istiklal" atau "istiqlal" berarti "kemerdekaan" dalam bahasa Arab, sehingga juga dimaksudkan untuk memperingati kemerdekaan Bosnia dan Herzegovina.
Masjid itu juga dikenal sebagai "
Masjid Indonesia" atau "
Masjid Suharto", sebagai penghormatan kepada penggagas pembangunan
Masjid.
Kegiatan
Selain fungsinya sebagai tempat ibadah; salat 5 kali sehari dan salat lainnya (Jumat dan Idul Fitri),
Masjid Istiklal juga menjadi penyelenggara Mekteb, pelajaran agama juga kompetisi baca Alquran untuk anak-anak dan orang dewasa.
Masjid ini juga berfungsi sebagai Pusat Pengembangan Arsitektur Islam di Bosnia, penyelenggara pernikahan Syariah, dan juga sebagai Pusat Kebudayaan Indonesia.
Sejarah
Selama kunjungannya ke kota
Sarajevo yang dilanda perang pada Maret 1995 dan kunjungan kehormatan ke Presiden Bosnia Alija Izetbegovic, Presiden Indonesia Soeharto memikirkan sebuah gagasan untuk membangun
Masjid di kota itu sebagai hadiah untuk rakyat Bosnia dan Herzegovina. Suharto mengatur bawahannya untuk mewujudkan idenya, dan menunjuk Achmad Noe'man, salah satu arsitek terkemuka di Indonesia untuk merancang
Masjid dan mengerjakan proyek tersebut. Noe'man dikenal karena karya-karyanya seperti
Masjid Agung Batam,
Masjid Baiturrahim di lingkungan Istana Merdeka, dan juga
Masjid At-Tin (1999) di Jakarta Timur dekat Taman Mini Indonesia Indah.
Proyek ini dimulai pada tahun 1995, namun karena kekacauan ekonomi dan politik di Indonesia menyebabkan jatuhnya Suharto pada tahun 1998, proses pembangunan dihentikan sementara.
Masjid ini selesai dibangun dan diresmikan pada bulan September 2001 oleh Menteri Agama Indonesia Said Agil Husin Al Munawar. Setahun kemudian pada bulan September 2002, Presiden Megawati Soekarnoputri mengunjungi
Masjid ini di sela-sela kunjungan kenegaraannya ke
Sarajevo.
Arsitektur
Masjid Istiklal
Sarajevo menunjukkan interpretasi arsitektur modern dan Islam menurut perspektif Indonesia.
Masjid ini dibangun dengan elemen-elemen geometris sederhana dan pola-pola pada logam yang terbuat dari baja nirkarat atau aluminium dan blok-blok kaca yang dipasang pada jendela dan lengkungan. Eksterior ditutupi dengan ubin putih, sedangkan interiornya, terutama dalam bingkai mihrab, mimbar dan jendela dihiasi dengan ukiran kayu khas Indonesia dan ornamen bunga.
Dibangun di atas lahan seluas 2.800 meter persegi di Otoka di sisi barat
Sarajevo,
Masjid ini adalah salah satu
Masjid terbesar di
Sarajevo dan mudah dikenali sebagai ikon daerah tersebut.
Masjid ini memiliki kubah tunggal berwarna tembaga dengan tinggi 27 meter dan diameter 27 meter. Kubah dilengkapi dengan tiga bukaan horizontal di sekitar kubah untuk memungkinkan cahaya matahari memasuki interior
Masjid di bawah kubah. Kubah jenis ini mirip dengan yang dimiliki
Masjid At-Tin di Jakarta yang juga dirancang oleh Achmad Noe'man. Dua menara kembar mengapit pintu masuk yang berupa lengkungan iwan. Tinggi menara 48 meter. Ujung menara kembar dihiasi dengan bintang dan bulan sabit di atasnya. Menara kembar melambangkan dua negara, karena
Masjid ini mewakili persahabatan dan solidaritas antara Indonesia dan Bosnia-Herzegovina.
Lihat pula
Hubungan Bosnia dan Herzegovina dengan Indonesia
Referensi
Pranala luar
Pictures of Istiqlal Mosque,
Sarajevo Diarsipkan 2017-06-29 di Wayback Machine.