Medium adalah platform penerbitan online yang dikembangkan oleh Evan Williams dan diluncurkan pada Agustus 2012. Williams yang sebelumnya menjabat sebagai co-founder Blogger dan Twitter awalnya mengembangkan
Medium sebagai wadah untuk menerbitkan tulisan dan dokumen yang lebih panjang dari 140 karakter—batas maksimum karakter di Twitter kala itu.
Platform yang saat ini dimiliki oleh A
Medium Corporation ini merupakan salah satu contoh jurnalisme sosial
Sejarah
Evan Williams, co-founder dan mantan CEO Twitter, menciptakan
Medium untuk mendorong para penggunanya agar membuat tulisan yang lebih panjang dari batas 140 karakter di Twitter. Pada April 2013, Williams melaporkan bahwa mereka mempekerjakan 30 staf purnawaktu termasuk pekerjaan sebagai "Storyteller." Ia juga mengatakan bahwa "98 persen" dari waktunya didekasikan untuk platform ini. Pada Agustus 2013, Williams melaporkan bahwa situs web itu masih tergolong kecil, namun ia merasa cukup optimis dengan mengatakan, "Kami berusaha membuatnya semudah mungkin bagi orang-orang yang ingin mengungkapkan pemikirannya".
Alih-alih memperbanyak jumlah pengunjung situs,
Medium justru berfokus pada bagaimana pengunjung situs menghabiskan lebih banyak waktu membaca di platform mereka. Pada 2015, Williams mengkritik ukuran lalu lintas pengunjung sebagai "angka yang sangat tidak stabil dan tidak memiliki arti apapun bagi apa yang kami coba lakukan." Pada Mei 2017,
Medium.com menyatakan bahwa mereka telah memiliki 60 juta pembaca bulanan.
Hingga tahun 2019,
Medium belum meraih menguntungkan.
Tata kelola perusahaan
Medium awalnya menggunakan holakrasi sebagai struktur tata kelola perusahaan. Pada tahun 2016,
Medium beralih dari sistem holakrasi karena mereka kesulitan untuk mengoordinasikan proyek-proyek skala besar, ditambah persepsi publik yang buruk tentang holakrasi.
Informasi dan fitur pengguna
= Pengguna
=
Medium tidak mempublikasikan statistik pengguna resmi di situs webnya. Menurut blog AS, platform ini memiliki sekitar 60 juta pengunjung bulanan pada tahun 2016. Pada tahun 2015, jumlah total pengguna
Medium berjumlah sekitar 25 juta.
Pemblokiran
= Malaysia
=
Pada Januari 2016,
Medium menerima usulan take-down dari Komisi Komunikasi dan Multimedia Malaysia (MCMC) terhadap salah satu artikel yang diterbitkan oleh Sarawak Report. Sarawak Report telah mempublikasikan artikelnya di
Medium sejak Juli 2015, ketika situs webnya diblokir oleh pemerintah Malaysia. Artikel tersebut melaporkan dugaan bahwa dana investasi negara di 1Malaysia Development Berhad (1MDB) berakhir di rekening bank milik Perdana Menteri Najib Razak.
Tim hukum
Medium menanggapi usulan tersebut dengan meminta salinan pernyataan dari resmi Komisi Anti Korupsi Malaysia bahwa berita yang dimuat oleh Sarawak Report itu tidak benar. Situs menolak untuk menghapus konten sampai dikeluarkannya perintah dari pengadilan yang berwenang. Akibatnya, semua konten di
Medium tidak dapat diakses oleh pengguna internet di Malaysia pada 27 Januari 2016. Pemblokiran
Medium kemudian dicabut pada 18 Mei 2018 karena MCMC menyatakan bahwa mereka "tidak memiliki alasan untuk memblokir situs tersebut" karena 1MDB telah membuat klarifikasi yang dapat diakses oleh publik.
= Mesir
=
Sejak Juni 2017,
Medium telah diblokir di Mesir bersama dengan lebih dari 60 situs media lainnya dalam sebuah tindakan keras oleh pemerintah Mesir. Situs yang turut diblokir antara lain Al Jazeera, The Huffington Post, dan Mada Masr .
= Tiongkok
=
Pada April 2016,
Medium diblokir di daratan Tiongkok setelah informasi dari Panama Papers dibocorkan melalui situs tersebut.
= Albania
=
Otoritas Media Audiovisual Albania memblokir
Medium dari 19 hingga 21 April 2020.
Catatan
Referensi
Pranala luar
Situs web resmi