Dalam dunia psikologi,
Memori asosiatif didefinisikan sebagai kemampuan untuk memahami dan mengingat hubungan antara dua hal yang tidak memiliki kerkaitan. Hal ini mencakup, misalnya, mengingat nama seseorang atau mengingat aroma parfum tertentu. Jenis
Memori ini mengaitkan secara spesifik hubungan antara objek-objek atau konsep-konsep yang berbeda. Salah satu bentuk tes yang umum dilakukan untuk menguji
Memori asosiatif yakni menguji peserta tes untuk menyebutkan kembali pasangan benda-benda yang tidak mempunyai keterkaitan, seperti pasangan wajah dengan nama.
Memori asosiatif merupakan
Memori yang berdasar pada struktur dan peristiwa/kisah tertentu.
Proses pengkondisian (conditioning)
Dua proses penting dalam mempelajari asosiasi, agar dapat membentuk
Memori asosiatif, ialah teknik untuk memodifikasi perilaku yang disebut dengan operant conditioning dan proses memahami sesuatu hal yang pada mulanya bersifat netral dipasangkan dengan hal lain yang berpotensi memiliki keterkaitan, yang disebut dengan apa yaa bingung aku ehh gak salah ini classical conditioning (pengkondisian klasik). Operant conditioning mengacu pada jenis pembelajaran dimana perilaku dikendalikan oleh faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi perilaku subjek dalam memberikan respon terhadap rangsangan yang diterimanya, sebaliknya classical conditioning ialah ketika respon dikondisikan dengan stimulus yang tidak memiliki hubungan dengannya.
Lokasi dan sirkuit
Struktur neuroanatomi yang mengatur
Memori asosiatif berada di lobus medial temporal. Lokasi utamanya berada di hipokampus dan daerah di sekitar struktur korteks entorhinal, perirhinal, dan parahipokampal. Manusia dengan lobus medial temporal yang tidak normal karena mengalami kerusakan atau perubahan yang besar di dalam jaringan akibat penyakit atau trauma, telah terbukti menunjukkan pelemahan pada
Memori yang berfungsi untuk mengenali hal (recognition memory), dalam merespon berbagai jenis rangsangan. Hipokampus juga telah diketahui merupakan lokasi utama untuk
Memori konsolidasi, terutama yang berkaitan dengan
Memori episodik (peristiwa/kisah). Input yang bersumber dari stimulus yang tidak memiliki hubungan dikumpulkan di lokasi ini, dan koneksi aktual sinapsis kemudian dibuat dan diperkuat. Selain itu, keterlibatan dari korteks prefrontal, area motorik frontal, dan striatum juga telah diketahui dalam proses pembentukan
Memori asosiatif.
Memori asosiatif tidak terbatas hanya pada satu sirkuit tunggal, tetapi berbagai tipe pada
Memori asosiatif menggunakan sirkuit yang berbeda-beda.
Dasar biologis
Asosiasi yang terbentuk dalam proses pembelajaran memiliki dasar biologis yang telah dipelajari oleh ahli saraf selama beberapa dekade terakhir. Konvergensi informasi biologis yang penting membantu mendorong saraf plastisitas yang menjadi dasar dari pembentukan
Memori asosiatif .
Penelitian
Memori asosiatif semakin berkurang dalam diri manusia dengan bertambahnya usia. Di samping itu,
Memori asosiatif tidak berkorelasi dengan hanya satu fungsi
Memori saja. Stimulasi transcranial direct current meningkatkan performansi dalam aktivitas
Memori asosiatif. Pasien dengan penyakit Alzheimer diketajui menunjukkan kekurangan dalam beberapa bentuk
Memori asosiatif ini.
Referensi