• Source: Memudarnya negara
  • Memudarnya negara adalah sebuah konsep Marxisme yang dicetuskan oleh Friedrich Engels yang merujuk pada sebuah gagasan bahwa realisasi terhadap sosialisme akan membuat negara secara bertahap memudar dan menghilang seiring masyarakat menjadi dapat memerintah diri mereka sendiri tanpa adanya sebuah negara atau pemaksaan hukumnya.


    Asal usul frasa tersebut


    Frasa ini berasal dari Friedrich Engels, yang menulis di bagian 3, bab 2 dari Anti-Dühring (1878):

    Campur tangan negara dalam hubungan-hubungan sosial menjadi berlebihan dalam berbagai bidang, dan kemudian berhenti dengan sendirinya. Pemerintahan atas manusia digantikan oleh administrasi benda-benda dan pengarahan proses-proses produksi. Negara bukanlah "dihapuskan", melainkan memudar. (bahasa Jerman: Der Staat wird nicht „abgeschafft“, er stirbt ab.)Kutipan terkait dari Engels berasal dari Asal-usul Keluarga, Kepemilikan Pribadi, dan Negara (1884):
    Komunitas yang mengorganisir proses manufaktur baru atas dasar perhimpunan produsen yang bebas dan setara, akan menempatkan seluruh mesin negara di tempat yang seharusnya, yakni di dalam museum benda-benda antik, di samping roda pemintal dan kapak perunggu.


    Penafsiran-penafsiran


    Meskipun Engels pertama kali memperkenalkan gagasan mengenai memudarnya negara, ia mengaitkan konsep yang mendasarinya dengan Karl Marx, dan para teoretikus Marxis lainnya, termasuk Vladimir Lenin, yang kemudian akan memperluasnya. Menurut konsep memudarnya negara ini, pada akhirnya masyarakat komunis tidak lagi membutuhkan paksaan untuk mendorong individu berperilaku dengan cara yang menguntungkan seluruh masyarakat. Masyarakat seperti itu akan terjadi setelah periode sementara kediktatoran proletariat.
    Gagasan ini berangkat dari konsep transformasi negara dalam tahap yang lebih awal dari masyarakat yang disebut sosialisme. Engels, sebagaimana yang dikemukakan oleh Henri de Saint-Simon sebelumnya, mengemukakan bahwa dalam masyarakat sosialis, organisasi publik akan menjadi lebih mementingkan isu-isu teknis seperti alokasi sumber daya yang optimal dan penentuan produksi, ketimbang penyusunan dan penegakan hukum, yang dengan demikian fungsi-fungsi tradisional negara secara bertahap menjadi tidak relevan dan tidak diperlukan bagi berfungsinya masyarakat. Engels berpendapat bahwa negara mengubah dirinya dari "pemerintahan rakyat" menjadi "administrasi benda-benda" dan dengan demikian akan menjadi bukan negara dalam pengertian tradisional istilah tersebut.
    Skenario ini bergantung pada pandangan Marx mengenai kekuasaan koersif sebagai alat dari mereka yang memiliki alat produksi, yaitu kelas sosial tertentu (borjuasi) dan negara kapitalis. Dalam masyarakat komunis, kelas-kelas sosial akan hilang dan alat-alat produksi tidak akan memiliki pemilik tunggal, oleh karena itu masyarakat tanpa negara seperti itu tidak lagi membutuhkan hukum dan masyarakat komunis tanpa negara akan berkembang.
    Konsep memudarnya negara membedakan Marxisme tradisional dari sosialisme negara (yang menerima dipertahankannya institusi negara) dan anarkisme anti-statis (yang menuntut penghapusan negara dengan segera tanpa memandang perlunya institusi negara pasca-revolusi yang "sementara").
    Dalam Marxisme Soviet-nya Uni Soviet, Lenin mendukung gagasan mengenai memudarnya negara seperti yang terlihat dalam karyanya yang berjudul Negara dan Revolusi (1917). Pemerintahan Joseph Stalin sesekali menyinggung hal ini, tetapi meyakini bahwa dunia masih belum berada dalam tahap perkembangan yang maju di mana negara bisa memudar. Dia percaya bahwa setidaknya dalam jangka pendek, negara harus memiliki kekuatan yang cukup untuk menyerang balik elemen-elemen yang berusaha menggagalkan kemenangan akhir komunisme. Dengan demikian, Uni Soviet era Stalin memarjinalkan gagasan tentang memudarnya negara.


    Referensi

Kata Kunci Pencarian: