- Source: MI Manahijul Huda Ngagel
Madrasah Ibtidaiyah Manahijul Huda Ngagel merupakan sekolah berbasis agama Islam (madrasah) setingkat sekolah dasar yang berdiri pada 27 Desember 1932, berkedudukan di Desa Ngagel, Dukuhseti, Kabupaten Pati, Jawa Tengah dan merupakan salah satu madrasah di bawah naungan Yayasan Pendidikan Islam Manahijul Huda Ngagel.
Sejarah Berdiri
A. LATAR BELAKANG BERDIRINYA MI MANAHIJUL HUDA NGAGEL
Desa Ngagel merupakan daerah yang masyarakatnya mayoritas Islam. Banyak para tokoh agama dan kiyai.Banyak pula para pemuda yang nyantri atau mondok di daerah lain. Seperti Kajen, Sarang , dan Tayu.
Akan tetapi, kebanyakan dari mereka harus puas dengan pendidikan Sekolah Rakyat ( SR ) yang notabenya pendidikan umum yang sangat kurang pendidikan agama. Itupun hanya sampai kelas 3. Dan apabila ingin melanjutkan ke kelas yang lebih atas harus ke desa lain yaitu ke Desa Bakalan yang jaraknya 4 km . Atau ke desa Margorejo dengan jarak 8 km. Itupun harus ditempuh dengan jalan kaki.
Dari keadaan yang demikian itulah, maka seorang tokoh ternama pada waktu itu yaitu KH. Ali Ridlo mempunyai gagasan atau ide membantu kesulitan masyarakat tentang pendidikan terutama pendidikan agama ingin mendirikan Madrasah.Kemudian gagasan itu disampaikan kepada tokoh – tokoh mayarakat yang lain. Tokoh – tokoh yang lain pada waktu itu menyambut dengan baik termasuk masyarakat Ngagel sendiri.Kemudian mulailah dirintis pendirian Madrasah.
KH. Ali Ridlo , sebagai pelopor berdirinya Madrasah , bergerak maju ingin mencerdaskan masyarakat yang bernafaskan Islam. Beliau dibantu para tokoh – tokoh yang lainya serta masyarakat pada umumnya.
Para tokoh berdirinya Madrasah di desa Ngagel , antara lain :
KH. Ali Ridlo ( pencetus gagasan pertama )
KH. Syarief
K. Moh. Sholih
K. Muslih
K. Muhajir
K. Musthofa
KH. Ali Ahmadi
KH. Fadlil
B. Alasan Didirikannya MI Manahijul Huda Ngagel
KH. Ali Ridlo dan kawan – kawannya mempunyai alas an – alasan yang kuat untuk mendirikan Madrasah, diantaranya adalah:
Para tokoh / Kyai Desa Ngagel merasa berkewajiban untuk menyebarkan ilmu – ilmu pengetahuan kepada masyarakat. Agar masyarakat betul – btul menguasai, memahami, menghayati , dan mengamalkan ajaran – ajaran Islam dalam kehidupan sehari – hari.
Perlunya kaderisasi dalam rangka untuk melanjutkan perjuangan para tokoh atau kiyai.
C. Sumber Dana
Untuk membangun sebuah sarana pendidkan tentunya tidak telepas dari pendanaan.Oleh karena itu , KH. Ali Ridlo di samping beliau sebagai penggagas juga sekaligus sebagai donator. Namun masyarakat juga diberi peluang untuk menjariahkan harta bendanya untuk ikut serta dalam pembangunan Madrasah. Sehingga masyarakat juga ikut memiliki dari madrasah tersebut.
Adapun pendanaan yang utama dari pembangunan Madrasah tersebut adalah :
Dari Para pemuka masyarakat dan Ulama’
Dari pihak keluarga KH. Ali Ridlo.
D. Nama Madrasah
Identifikasi yang mudah dikenal adalah nama. Untuk itu, Madrasah yang sedang genjar – genjarnya membangun , sangat perlu untuk punya nama.
Tokoh – tokoh masyarakat pada waktu itu , bermusyawarah bersama untuk mencapai mufakat guna mencetuskan nama Madrasah yang baru berdiri.
KH. Ali Ridlo bersama tokoh lain , diantaranya K. Moh Sholih , K. Mas’ud, dan K. Muslih mencapai mufakat menamai Madrasah dengan sebutan “ Madrasah Ibtidaiyyah Manahijul Huda “.
Nama ini diambil dari nama Madrasah yang ada di Tayu dengan pengelola seorang ‘alim ternama kala itu, yaitu KH. Mujib Sholih Tayu ). Hal itu beralasan , bahwa para sesepuh Desa Ngagel , awalnya nyantri kepada KH. Sholih Amin .Sehingga waktu itupun Madrasah Ibtidaiyyah Manahijul Huda Ngagel menginduk pada Madrasah yang dikelola oleh KH. Sholeh Amin.
Sekalipun kaedaan gedung masih sangat sederhana bahkan masih berdinding bambu , masyarakat Ngagel sudah banyak yang mempercayakan putra – putrinya untuk dididik ilmu – ilmu agama dan juga tidak kalah pentingnya ilmu umum.
Sejarah mencatat bahwa MI Manahijul Huda Ngagel berdiri pada tanggal 27 Desember 1932.Seiring dengan perkembangan zaman MI manahijul Huda berkembang sangat pesat . Dari segi bangunan MI Manahijul Huda sekarang berlantai dua. Dan siswa dari berbagai daerah di Pulau Jawa. Ada yang dari Jakarta, Pekalongan, Jepara dan Kudus,Semarang, dan Jakarta
Kegiatan ekstakurikuler
Kepramukaan
Drum band
Rebana
Pelatihan Kaligrafi
Bimbingan MIPA
Bimbingan Baca-tulis Al-Qur'an
Bimbingan Tilawatil Qur'an
PMR
Da'i Kecil
Referensi
Profil MI Manahijul Huda Ngagel. Dukuhseti Post. Diakses 1 Maret 2019.
Profil MI YAPIM Diarsipkan 2019-03-01 di Wayback Machine.. Blog Resmi MI YAPIM. Diakses 1 Maret 2019.