- Source: Mirin Dajo
Arnold Gerrit Henskes (6 agustus 1912 – 26 Mei 1948), yang dikenal dengan nama samaran Mirin Dajo, adalah seorang Penampil Belanda . Ia menjadi terkenal karena secara radikal menusuk tubuhnya dengan segala macam benda dan tanpa cedera, yang mengejutkan komunitas medis pada saat itu.
Kehidupan awal
Ia lahir di Rotterdam. Dia mulai mencoba karier di Beaux Arts. Ia memimpin sebuah perusahaan desain di usia dua puluhan. Bertahun-tahun sebelumnya dia mengalami mimpi-mimpi dan pengalaman "paranormal". Ketika ia berusia 33, ia menyadari bahwa tubuh-nya "kebal." Sehingga ia meninggalkan pekerjaannya dan pergi ke Amsterdam. Nongkrong di pub, ia menghasilkan uang dengan membiarkan orang-orang menusuk tubuhnya dengan "benda-benda tajam." Dia juga menelan kaca dan pisau cukur.
Misi
Terkenal karena "tindik tubuh" yang radikal Dajo sekarang mampu menjelaskan, atau berkhotbah tentang pandangannya tentang kehidupan. Ia melihat itu orang-orang harus meninggalkan pandangan dunia materialistis dan menerima bahwa ada kekuatan yang lebih tinggi, Sang Sumber. Allah memakai dia, melalui kekebalannya untuk menunjukkan kepada kita ada sesuatu yang lebih baik di luar sana. Keyakinannya adalah bahwa materialisme hanya mengakibatkan penderitaan dan perang.
Pada waktu itu dia menggunakan nama panggung Mirin Dajo, bahasa Esperanto untuk "takjub" (lebih tepatnya mirindaĵo – takjub, abstrak substantif yang berasal dari kata sifat mirinda – indah). Ia melihat penggunaan bahasa Esperanto – satu bahasa yang dapat digunakan di seluruh dunia – sebagai cara untuk menyatukan umat manusia, tujuan utamanya. Karena ia membutuhkan lisensi untuk tampil di depan umum ia dibawa ke Profesor Carp, Dr Bertholt dan Dr. Stokvis dari Universitas Leiden. Tindakannya diperbolehkan tapi tidak dengan ceramahnya, sehingga menghalangi "misi" untuk menginformasikan dunia tentang "cinta dan kedamaian"..
Meski tidak didokumentasikan secara luas karena prestasi menusuk pedangnya, ada klaim bahwa kekebalannya telah terbukti dengan berbagai cara. Dalam sebuah wawancara di majalah Time, dia juga menyatakan bahwa kekebalannya telah diuji dengan setrika yang terbakar, air mendidih dan telah ditembakkan dari kepala dari jarak setengah yard pada dua kesempatan. Dia membuktikan ini dengan memamerkan dua bekas luka yang menurutnya bekas dari tembakan tersebut, satu di tengah dahi dan yang lainnya di atas mata kanannya.
Referensi
3. Miracle Man Time, June 23, 1947
4. Book De onkwetsbare profeet (Dutch) by Jan Dirk de Groot