Misi Kristen untuk orang Batak atau
Batak Mission, adalah salah satu gerakan yang mengupayakan penginjilan di Tanah
Batak. Nommensen adalah seorang penginjil yang berprestasi dalam penginjilan di
Batak. Atas usaha penginjil lainnya, agama
Kristen mulai tersebar luas di Tanah
Batak.
Salah satu sarana yang menunjang usaha penginjilan yang diberdayakan oleh para misionaris yang menginjili di Tanah
Batak adalah dengan menggunakan jalur pendidikan.
Batak Mission mendirikan banyak sekolah dan menetapkan asas kesatuan Gereja dengan Sekolah.
Di Bidang Kegerejaan dan Kehidupan Rohani
Batak Mission menjadikan gereja dan sekolah menjadi satu. Kesatuan ini tidak hanya menyangkut segi organisasi tetapi juga rohani. Pengetahuan dan nilai-nilai yang diberikan sejalan dengan ajaran gereja sehingga tidak terjadi perpecahan diri dari para murid, hal ini berdampak bagi segala segi.
= Pertambahan anggota Gereja
=
Melalui Sekolah injil disebarkan. Banyak anggota murid sekolah yang awalnya belum
Kristen sekarang menjadi
Kristen. Setelah mereka lulus sekolah mereka melanjutkan menyebarkan injil ke lingkungan keluarga mereka. Hal ini membantu penambahan anggota gereja.
= Pembinaan watak dan kerohanian warga gereja
=
Batak mission tidak ingin bila kekristenan
orang Batak hanya bersifat nominal dan dangkal saja. Mereka ingin supaya
orang Batak itu sungguh menghayati pendidikan. Demi cita-cita tersebut maka
Batak mission menanamkan suatu metode dalam pendidikannya. Pertama memberikan porsi pendidikan religius yang lebih banyak. Kedua menerapkan disiplin yang ketat dengan menerapakan pembinaan dan gemblengan. Usaha
Batak mission memang berat dan susah mengukur keberhasilannya tetapi beberapa indikator saat itu menilai dampak positif dari usaha ini dalam kehidupan warga gereja atau masyarakat
Kristen Batak. Buktinya masyarakat
Batak yang dulunya jorok dan tidak sopan mulai berubah bersih dan bertata sopan dan lagi muncul semangat penginjilan dari masyarakat
Batak itu sendiri.
= Pengadaan pengerja Gereja
=
Dengan pendidikan,
Batak mission menciptakan tenaga bantuan dari pribumi
untuk gereja. Dengan ini perkembangan kekristenan menjadi lebih baik karena
orang pribumi sudah mulai bisa mandiri mengurus gereja.
= Kemandirian membiayai
=
Melalui pendidikan, masyarakat Tapanuli diajak
untuk sadar akan kebutuhan pembiayaan dalam penginjilan. Mereka diajak
untuk mau menyumbangkan dana kepada gereja melalui pembinaan. Atas usahanya
Batak Mission telah berhasil membuat masyarakat Tapanuli tersebut mampu membiayai gereja mereka.
Di Bidang Sosial-ekonomi
Para zending
Batak mission berulang kali menandaskan bahwa tujuan utama kedatangan mereka adalah memberitakan Injil
untuk memberi landasan kerohanian baru bagi
orang Batak, dan mendirikan Gereja
Batak yang mandiri. Sekalipun demikian tidak dapat dimungkiri bahwa usaha pendidikan yang dilakukan
Batak mission pastilah memengaruhi kehidupan sosial dan ekonomi di Tapanuli. Berikut dampak dari bidang sosial-ekonomi:
= Peningkatan status sosial
=
Pada dasarnya tradisi
Batak menganggap bahwa semua
orang adalah keturuanan raja. Walaupun demikian tetap saja dalam lingkungan masyarakat
Batak saat itu, masyarakat terbagi dalam sebuah golongan sosial. Melalui pendidikan,
Batak mission menciptakan sebuah generasi baru yang berpendidikan yang mulai menghilangkan golongan-golongan sosial dalam masyarakat.
= Peningkatan kesejahteraan ekonomis
=
Dengan pendidikan,
Batak mission menciptakan lulusan yang siap kerja. Mereka dapat menjadi pegawai pemerintah. Hal ini membuat peningkatan pada kesejahteraan ekonomi.
= Peningkatan status dan peranan kaum wanita
=
Batak mission telah memberi kesempatan kepada wanita Tapanuli
untuk menerima pendidikan. Hal ini menyebabkan wanita memiliki ilmu yang sama dengan para pria. Pendidikan telah membuat wanita semakin dihormati. Para wanita ini menjadi cerdas dan siap
untuk bekerja seperti pria.
Lihat pula
Batak
Ludwig Ingwer Nommensen
Referensi