• Source: Misinformasi dan Hipokondria Daring
  • Misinformasi merupakan ancaman serius bagi kesehatan masyarakat terutama selama pandemi seperti COVID-19. Keputusan seseorang untuk menyebarkan informasi yang salah di media sosial lebih dipengaruhi oleh isi kontennya—apakah relevan, mengejutkan, dan mudah dipercaya—daripada siapa yang mempublikasikannya. Selain itu, kurangnya pengalaman berinternet yang menyebabkan kepercayaan berlebihan pada informasi daring, keengganan untuk memeriksa sumber, dan kemampuan berpikir kritis yang kurang juga menjadi faktor penyebabnya.
    Penggunaan internet sebagai sumber informasi kesehatan dapat meningkatkan risiko ditemukannya informasi yang bertentangan, membingungkan, tidak dapat diandalkan, tidak akurat, atau kedaluwarsa. Terlepas dari meluasnya misinformasi daring, banyak pengguna mengabaikan verifikasi detail dasar seperti validitas sumber atau tanggal publikasi dan cenderung menganggap informasi kesehatan daring sebagai tepercaya dan berkualitas ‘baik’ atau ‘sangat baik’. Mengingat individu dengan tingkat kecemasan kesehatan yang tinggi cenderung melebih-lebihkan keakuratan informasi diagnostik, pandangan positif mereka terhadap informasi kesehatan daring kemungkinan besar akan semakin meningkat.


    = Hipokondria Daring

    =
    Hipokondria daring atau Cyberchondria berasal dari istilah hipokondriasis, yaitu kondisi yang ditandai dengan kekhawatiran berlebihan dan terus-menerus tentang menderita penyakit serius. Awalan "cyber" ditambahkan untuk menunjukkan bahwa kecemasan ini berasal dari dunia daring, khususnya internet. Dengan demikian, hipokondria daring (cyberchondria) didefinisikan sebagai pencarian kesehatan daring yang menyebabkan peningkatan kecemasan atau tekanan. Seiring dengan semakin terintegrasinya penggunaan internet dan perangkat digital dalam kehidupan sehari-hari, hipokondria daring muncul sebagai risiko kesehatan yang semakin meningkat di era informasi.
    Hipokondria daring dapat menimbulkan sejumlah dampak negatif, di antaranya penurunan kepercayaan terhadap dokter, gangguan fungsi dalam kehidupan sehari-hari, peningkatan tendensi untuk melakukan diagnosis sendiri, serta peningkatan frekuensi penggunaan layanan kesehatan.


    Prediktor Hipokondria Daring


    Sejumlah studi telah menemukan beberapa faktor psikologis yang menjadi prediktor hipokondria daring, meliputi keyakinan metakognitif, pesimisme maladaptif, intoleransi ketidakpastian, dan kecemasan kesehatan. Lebih lanjut, beberapa riset telah meneliti peran dua faktor yang berkaitan dengan informasi, yaitu kelebihan beban informasi dan kepercayaan terhadap informasi, dalam memengaruhi hipokondria daring.


    Rujukan

Kata Kunci Pencarian: