• Source: Misran Rais
  • H. Misran Rais (28 Agustus 1928 – 21 Desember 2015) adalah seorang tokoh pejuang veteran yang mendapat beberapa penghargaan tanda jasa dari pemerintah, di antaranya Pahlawan Perjuangan Gerilya Membela Kemerdekaan Negara, Satya Lencana Peristiwa Aksi Militer Pertama, dan Satya Saptamarga. Selain itu, Misran Rais juga merupakan seorang seniman musik yang mendapat penghargaan sebagai Seniman Pemangku Negeri dari Dewan Kesenian Riau dalam Anugerah Seni Dewan Kesenian Riau tahun 2001.
    Karyanya yang paling dikenang oleh masyarakat Kabupaten Rokan Hilir adalah lagu Hymne dan Mars Rokan Hilir yang diciptakannya pada tahun 1999 sebelum Musyawarah Besar (Mubes) pembentukan Kabupaten Rokan Hilir. Di akhir hayatnya, Misran Rais menjabat sebagai Ketua Legiun Veteran Republik Indonesia tingkat Kabupaten Rokan Hilir.


    Masa kecil dan pendidikan


    Misran Rais merupakan keturunan Jawa yang lahir dari pasangan H. Khalifah Rais dan Hj. Salamah. Jiwa seni yang dia miliki tak lepas dari pengaruh ayahnya yang merupakan seorang seniman lagu Melayu. Masa kecil Misran lebih banyak di Bagansiapiapi, Rokan Hilir. Sebelum tahun 1940, saat berumur 10 tahun, Misran dibawa orang tuanya pindah ke Bagansiapiapi. Dia menempuh pendidikan SD di Bagansiapiapi.
    Setelah tamat SD pada tahun 1943, Misran masuk Peiguhun tentara Jepang di Kota Tebing Tinggi, Sumatera Utara. Di sana Misran disekolahkan di bagian kesehatan atau juru rawat.


    Karier


    Setelah Jepang kalah dalam Perang Dunia II, Misran menjadi tentara di Bagansiapiapi. Pada saat terjadi Agresi Militer Belanda II pada tahun 1946, Misran pindah ke daerah Rokan Hulu, kemudian ke Pasir Pengaraian, baru pada tahun 1948 ke Pekanbaru.
    Pada tahun 1950 Misran berhenti menjadi tentara dan masuk ke Dinas Pekerjaan Umum bagian Tata Usaha di beberapa tempat di antaranya Bengkalis, Dumai, dan Selatpanjang dari tahun 1950 sampai 1984.
    Sejak tahun 1984 Misran mulai menetap di Dumai dan di kota industri minyak inilah Misran mendapatkan inspirasi lagu Hymne dan Mars Rokan Hilir. Lagu itu dibuatnya pada tahun 1999 sebelum Musyawarah Besar (Mubes) pembentukan Kabupaten Rokan Hilir.


    Keluarga


    Misran memiliki dua istri. Dari pernikahan pertama dengan Syamsiar pada tahun 1951, dia dikaruniai lima orang anak, yakni Surtina, Ribut Sasmini, Jamilah, Joko Dikari, dan Syamsurizal. Setelah istri pertamanya Syamsiar meninggal pada tahun 1955 Misran menikah lagi dengan Hj. Asma dan dikarunia juga lima anak, yakni Darmawati, Irianto, Sugianto, Sasmin, dan Supriadi.


    Karya musik


    Selain lagu Hymne dan Mars Rokan Hilir, beberapa lagu yang merupakan gubahan Misran Rais tahun 1980 di antaranya adalah Mars/Hymne Yayasan Putri Tujuh, Mars/Hymne Yayasan Sosial Multi Marga, Mars/Hymne STIE Sri Gemilang, Mars/Hymne ATMI Dumai, Mars/Hymne Perguruan Wahidin, Mars/Hymne Perguruan Setia Budi. Sementara lagu gubahan dan ciptaannya tahun 2001 antara lain Anak Rajo Jatuh, Panglima Layar, Bungo Kiambang, Tung-Tung Kodak, Buah Apo Namonya, Uyang Nak Kombo, Nelayan Kito, Paetani Makmur, dan Nasib Badan.


    Penghargaan


    Untuk mengenang jasa-jasa Misran Rais, Gedung Serba Guna atau Gedung Nasional—tempat pertama kalinya lagu Mars dan Hymne Rohil yang diciptakan oleh Misran Rais diperdengarkan—diubah namanya menjadi Gedung Pertemuan H. Misran Rais. Penamaan tersebut diresmikan secara simbolis dalam rapat paripurna istimewa hari ulang tahun Kabupaten Rokan Hilir ke-19 tanggal 4 Oktober 2018.


    Referensi

Kata Kunci Pencarian: