Mitsubishi i adalah mobil listrik produksi
Mitsubishi Motors, Jepang. Mobil bertenaga listrik ini mulai dipasarkan di Jepang sejak Juli 2009, kemudian di Eropa dengan tipe
i-MiEV (singkatan dari
Mitsubishi Innovative Electric Vehicle) pada akhir 2010.
Mitsubishi i adalah salah satu mobil listrik atau electronic vehicle produksi
Mitsubishi Motors, selain Minicab MiEV dan Outlander PHEV (Plug-in Hybrid Electronic Vehicle atau mobil hibrid antara mobil listrik dan mobil bensin). Karena tanpa menggunakan bahan bakar minyak,
Mitsubishi i menjadi mobil tanpa asap emisi karbondioksida atau Zero Emission Vehicle (ZEV).
Mitsubishi i adalah mobil jenis city car, memiliki motor listrik jenis Y51, baterai lithium 330V yang mampu melakukan jelajah sejauh 160 km. Mobil ini dapat melesat 0-100 km/jam dalam waktu 15,9 detik. Dari sisi efisiensi, mobil ini hanya memakan konsumsi listrik sebanyak 16,1 kWh/kilometernya.
Sejak diluncurkan pada tahun 2009,
Mitsubishi i-MiEV mendapat antusiasme dan respons yang tinggi di pasar Amerika Serikat. Penjualan
Mitsubishi i-MiEV di Amerika Serikat berhasil mencetak angka 100.000 pada 11 Juli 2013. Bahkan, dalam perayaan satu dekade atau sepuluh tahun peluncuran mobil listrik
Mitsubishi i-MiEV pada Juni 2019, angka penjualan
Mitsubishi i-MiEV dan minicab MiEV secara global telah mencapai 31.000 unit (data akhir April 2019).
Penghargaan
Sebagai kendaraan listrik,
Mitsubishi i-MiEV telah mendapat beberapa kali penghargaan. Penghargaan pertama berupa Car Technology of the Year Award 2009 dari Japanese Automotive Hall of Fame-sebuah organisasi non profit. Penghargaan ini diberikan atas inovasi yang dilakukan
Mitsubishi Motors untuk sistem kontrol kendaraan listrik yang spektakuler, berupa pengisian baterai (charging), pengereman regeneratif, range display, electric motor integration, informasi baterai, dan lain sebagainya.
Mitsubishi Motors mendapat penghargaan prestisius Paul Pietsch Award dari Majalah Auto Motor und Sport, Jerman, pada tahun 2010 atas pengembangan produk mobil listriknya, yakni
Mitsubishi i-MiEV. Penghargaan yang berjalan sejak tahun 1989 ini ditujukan untuk inovasi dalam pengembangan mesin kendaraan. Pada tahun yang sama,
Mitsubishi i-MiEV juga mendapat penghargaan Environment Special Grand Prize 2010 di ajang 25th International Autmobile Festival, Paris, Perancis.
Selama 2009-2010,
Mitsubishi i-MiEV juga mendapat penghargaan Car of the Year Japan's Most Advanced Technology' Special Achievement Award. Sementara pada tahun 2012, pemerintah Kanada melalui Natural Resources, menobatkan
Mitsubishi i-MiEV sebagai Most Fuel-Efficient Vehicles.
Pada tahun 2017, Vincentric LLC menobatkan penghargaan kepada
Mitsubishi i-MiEV sebagai kendaraan Best Value untuk Amerika Serikat. Vincentric adalah sebuah perusahaan yang mengumpulkan data, informasi, dan insight tentang industri otomotif dan mengidentifikasi kendaraan mana yang bernilai terbaik. Perhitungan didasari delapan faktor komponen biaya, yakni depresiasi, biaya dan pajak, pembiayaan, bahan bakar, asuransi, perawatan, opportunity cost, dan perbaikan.
Di dalam negeri, kiprah
Mitsubishi i-MiEV juga tidak ketinggalan dengan menyabet penghargaan The New Wave Caring Award dari Majalah Marketeers di ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) tahun 2011.
Kiprah di Indonesia
Di Indonesia,
Mitsubishi i MiEV diperkenalkan pertama kali tahun 2007 di berbagai pameran otomotif seperti Indonesia Japan Expo dan Indonesia International Motor Show dan menjadi mobil listrik pertama yang mendapat registrasi plat hitam (Surat Tanda Nomor Kendaraan/STNK) sejak tahun 2011.
Namun, meski sudah mendapatkan registrasi plat hitam,
Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia selaku Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM)
Mitsubishi di Indonesia, belum mau memasarkan tipe ini.
Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia baru memasarkan tipe Outlander PHEV. Salah satu sebabnya adalah masih terbatasnya infrastruktur untuk mobil listrik berupa stasiun pengisian baterai listrik dan insentif yang belum diatur secara jelas dalam Peraturan Presiden No 55 Tahun 2019 tentang Kendaraan Bermotor Listrik.
Mitsubishi i MiEV yang telah mendapatkan registrasi STNK adalah tipe HA3WLDD 4x2 AT dengan mesin berkapasitas 658 cc seharga Rp 593 juta, padahal di Jepang, mobil listrik ini dijual dengan harga hanya Rp 260 juta atau 2.273.400 yen, karena di Jepang ada subsidi bagi kendaraan ramah lingkungan sedangkan di Indonesia dikenakan pajak barang mewah (PPnBM) yang tinggi.
Namun, melalui Peraturan Presiden No 55 Tahun 2019 tentang Kendaraan Bermotor Listrik (KBL), pemerintah Indonesia berencana memberikan insentif untuk pengembangan mobil listrik di Tanah Air. Tujuannya untuk menekan konsumsi bahan bakar minyak dan menekan emisi karbon. Insentif yang akan diberikan berupa pembebasan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) setiap tahunnya dan Biaya Balik Nama Kendaraan Bermotor. Impor komponen kendaraan bermotor listrik juga akan dibebaskan dan pengurangann Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM).
Mitsubishi i juga sudah diujicobakan di Sumba, Nusa Tenggara Timur, yang memiliki pembangkit tenaga listrik tenaga surya terbesar di Indonesia, pada 3 Oktober 2019, oleh
Mitsubishi, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Perusahaan Listrik Negara, dan Kyudenko Corporation.
Fitur
Mitsubishi i memiliki panjang 3.475 mm, lebar 1.475 mm, dan tinggi 1.610 mm.
Mitsubishi i memiliki lima varian warna termasuk Red Metallic dan Lightning Blue Mica. Jok kursi terbuat dari lapisan kulit asli dan memiliki cup holder (tempat untuk menyimpan barang-barang kecil) di konsol tengah. Mobil ini memiliki rem regeneratif yang bisa memberikan tambahan energi listrik dengan mode yang telah ditambah dari tiga mode menjadi enam, dan pendingin ruangan yang tetap menyala meski baterai mobil sedang diisi ulang listriknya.
Mobil dibekali dengan baterai berkapasitas daya 330 volt yang dapat menghasilkan tenaga listrik 16 kilo Watt hour (kWh). Motor listrik terletak di roda as bagian belakang dan mampu mengeluarkan tenaga maksimal 47 kW. Baterai juga mampu menggerakan mobil dengan kecepatan 130 kilometer per jam, bahkan hingga 160 kilometer per jam jika baterai sedang penuh.
Terdapat beberapa mode pengisian baterai mobil listrik
Mitsubishi i, yakni mode cepat yang hanya membutuhkan waktu 30 menit untuk mengisi baterai dari habis total hingga 80 persen, kemudian mode normal dengan daya listrik 200VA membutuhkan waktu 7 jam dan 100VA membutuhkan waktu 14 jam.
Mitsubishi i juga terbukti sangat hemat dalam konsumsi listriknya, karena dengan jarak 39 km hanya menghabiskan listrik sebanyak 5 kWh (tarif listrik Rp 1.450 per kWh) maka total biaya hanya habis Rp 7.250. Biaya ini sangat jauh jika dibandingkan dengan mobil tipe Low Cost Green Car/LCGC yang memakan konsumsi BBM 1 liter untuk jarak 20 km.
Daftar Referensi
Pranala luar
Situs web resmi