Miyamoto Musashi (宮本 武蔵code: ja is deprecated ), atau biasa disebut
Musashi saja, adalah seorang samurai dan ronin yang sangat terkenal di Jepang pada abad pertengahan. Ia diperkirakan lahir pada sekitar tahun 1584, dan meninggal tahun 1645. Nama aslinya adalah Shinmen Takezo. Kata
Musashi merupakan lafal lain dari "Takezo" (huruf kanji bisa memiliki banyak lafal dan arti).
Musashi memiliki nama lengkap Shinmen
Musashi No Kami Fujiwara No Genshin.
Asal keturunan
Panggilan masa kecil
Musashi adalah Bennosuke. Nama
Miyamoto sendiri adalah nama kuno sebuah daerah di barat daya Tokyo. Nama No Kami berarti kaum bangsawan daerah setempat. Pada umumnya, Fujiwara adalah nama asal dari keluarga leluhur para bangsawan di Jepang yang diturunkan ribuan tahun yang lalu. Nenek moyang keluarga
Musashi (Hirada/Hirata) adalah keturunan keluarga Shinmen, penguasa di Kyushu, pulau bagian selatan Jepang.
Masa kecil
Ayah
Musashi, Munisai Hirata, meninggal ketika ia diperkirakan baru berusia 7 tahun. Setelah ibunya kemudian juga meninggal, maka
Musashi kemudian ikut paman dari pihak ibu. Dengan demikian, ia sudah yatim piatu ketika Toyotomi Hideyoshi menyatukan Jepang pada tahun 1590. Tidak jelas apakah keinginan bermain Kendo adalah berkat pengaruh pamannya ataukah keinginan
Musashi sendiri.
Berbagai pertarungan
Musuh pertama
Musashi ditemuinya ketika ia baru berusia 13 tahun. Ia adalah Arima Kihei, samurai perguruan Shinto Ryu bidang seni militer yang terampil bermain pedang dan tombak.
Musashi mengalahkannya dengan cara melemparnya ke tanah dan memukulnya dengan tongkat, sehingga musuhnya tersebut mati berlumuran darah.
Ketika ia berusia 16 tahun,
Musashi mengalahkan lawan berikutnya, dan sejak itu ia kabur dari rumah dan terlibat dalam berbagai kontes pertarungan dan peperangan sampai ia berusia 50 tahun.
Musashi mengembara keliling Jepang dan menjadi legenda. Berbagai musuh terkenal pernah dikalahkannya, antara lain samurai-samurai keluarga Yoshioka di Kyoto, jagoan ilmu tongkat kondang Muso Gonosuke di Edo, bangsawan Matsudaira di Izumo, dan Sasaki Kojiro di Bunzen.
Pertempuran lain adalah pertempuran melawan salah satu perguruan bela diri terkenal di Jepang pada masanya di Ichijoji.
Musashi bertempur melawan sekitar 50 samurai, dan pertempuran tersebut dimenangkan oleh
Miyamoto Musashi dengan teknik dua pedangnya. Hingga saat ini, bekas pertempuran
Musashi di Ichijoji dijadikan monumen oleh masyarakat Jepang.
Salah satu peperangan terkenal yang sering dikatakan melibatkan
Musashi adalah Pertempuran Sekigahara pada tahun 1600, antara pasukan Tokugawa Ieyasu dan pasukan pendukung pemerintahan Toyotomi Hideyori, dimana ribuan orang tewas terbantai dalam peperangan itu sendiri dan pembantaian sesudahnya oleh tentara pemenang perang. Saat itu
Musashi memihak pasukan Toyotomi Hideyori (anak dari Toyotomi Hideyoshi).
Masa penyepian dan karya
Setelah melewati periode pertarungan (terakhir melawan Sasaki Kojiro) dan peperangan tersebut,
Musashi kemudian menetap di pulau Kyushu dan tidak pernah meninggalkannya lagi, untuk menyepi dan mencari pemahaman sejati atas falsafah Kendo. Setelah sempat meluangkan waktu beberapa tahun untuk mengajar dan melukis di Istana Kumamoto,
Musashi kemudian pensiun dan menyepi di gua Reigendo. Di sana lah ia menulis Go Rin No Sho, atau Buku Lima Cincin/Lima Unsur. Buku ini adalah buku seni perang yang berisi strategi perang dan metode duel, yang diperuntukkan bagi muridnya Terao Magonojo. Namun oleh peneliti barat, buku ini dianggap rujukan untuk mengenal kejiwaan dan pola berpikir masyarakat Jepang. Buku ini menjadi klasik dan dijadikan rujukan oleh para siswa Kendo di Jepang.
Musashi dianggap sedemikian hebatnya sehingga di Jepang ia dikenal dengan sebutan Kensei, yang berarti Dewa Pedang. Tak lama setelah itu,
Musashi meninggal di Kyushu pada tahun 1645.
Musashi tidak menikah dan tidak mempunyai keturunan, tetapi ia mempunyai seorang anak angkat sekaligus murid yang juga masih saudara sepupunya bernama Iori
Miyamoto.
Pengaruh
Studi kehidupan dan hasil karya
Musashi masih tetap relevan pada masa kini, karena mencakup taktik dan strategi yang dapat diaplikasikan untuk berbagai kegiatan praktis seperti periklanan, bisnis, dan militer. Berbagai produk budaya seperti film dan buku sastra juga tetap diminati masyarakat, diantaranya yang terkenal ialah buku karya penulis Eiji Yoshikawa dan film karya sutradara Hiroshi Inagaki. Inspirasi yang diberikan oleh
Musashi tidak saja terjadi pada masyarakat Jepang, tetapi juga pada masyarakat dari berbagai penjuru dunia.
Referensi
Harris, Victor, A Book of Five Rings/
Miyamoto Musashi, Edisi Indonesia (alihbahasa oleh Drs. Suharsono), Kentindo Publisher, 2000.
Pranala luar
(Inggris)
Miyamoto Musashi, diterjemahkan oleh Victor Harris. A Book of Five Rings (Go Rin No Sho), Samurai.com, 1996.
(Inggris)
Miyamoto Musashi, A book of five rings Diarsipkan 2006-10-07 di Wayback Machine., Cyberpathway, 2005,
Biografi
Miyamoto Musashi, di sadur dari buku Lone Samurai karya William Scott Wilson.