Modernisme sastra adalah sebuah gerakan yang bermula dari akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 ditandai dengan keterputusan diri sendiri dengan cara penulisan tradisional baik dalam puisi maupun penulisan prosa.
Modernisme bereksperimen dengan bentuk dan ekspresi
sastra, seperti yang dicontohkan oleh pepatah Ezra Pound untuk "Membuat pembaharuan". Gerakan
sastra ini didorong oleh keinginan sadar untuk menjungkirbalikkan cara representasi tradisional dan mengekspresikan kepekaan baru saat itu. Kengerian dari Perang Dunia Pertama membuat asumsi yang berlaku di lingkungan masyarakat dinilai kembali, dan banyak tulisan modernis terlibat dengan kemajuan teknologi dan perubahan masyarakat modernitas yang bergerak ke abad ke-20. Dalam
sastra Modernis, Mary Ann Gillies mencatat bahwa tema-tema
sastra ini berbagi "sentralitas pemutusan sadar dengan masa lalu", tema yang "muncul sebagai respons kompleks lintas benua dan disiplin terhadap dunia yang berubah".
Pendahulu
sastra penting dari
Modernisme adalah Fyodor Dostoyevsky (1821–81) (Kejahatan dan Hukuman (1866), Karamazov Bersaudara (1880)); Walt Whitman (1819–92) (Leaves of Grass) (1855–91); Gustave Flaubert (1821-1880) (Madame Bovary (1856-57), Sentimental Education (1869), The Temptation of Saint Anthony (1874), Three Tales (1877), Bouvard et Pécuchet (1881)); Charles Baudelaire (1821–67) (Les Fleurs du mal), Arthur Rimbaud (1854–91) (Illuminations, 1874); Knut Hamsun (1859–1952) (Hunger 1890); August Strindberg (1849–1912), terutama dramanya nanti, termasuk trilogi To Damascus 1898–1901, A Dream Play (1902), The Ghost Sonata (1907).
Referensi
Pranala luar
"Literary Modernism" BBC Radio 4 discussion with John Carey, Laura Marcus and Valentine Cunningham (In Our Time, April 26, 2001)