Museum Lukut (bahasa Melayu: Muzium
Lukut) adalah situs bersejarah yang terletak di sebuah bukit sekitar 6 kilometer di utara Port Dickson, Negeri Sembilan, Malaysia.
Museum ini dulunya adalah sebuah benteng yang dibangun Raja Bugis yang bernama Jumaat pada 1947 dan diteruskan oleh anaknya Raja Bot. Sekarang benteng ini tidak digunakan lagi dan kawasan bekasnya dijadikan taman wisata sejarah yang dilengkapi sebuah
Museum. Dalam
Museum ini terdapat peninggalan-peninggalan benteng serta artefak dan foto-foto terkait sejarah penambangan timah di daerah
Lukut.
Letak
Benteng
Lukut dulunya terletak di atas bukit yang disebut Bukit Mati atau Bukit Gajah Mati, dan
Museum ini sekarang terletak di kaki bukit tersebut. Letaknya sekitar 6 kilometer di utara Port Dickson, kota pelabuhan di Negeri Sembilan, Malaysia.
Sejarah
Benteng
Lukut dibangun oleh pendekar Bugis yang bernama Raja Jumaat ada tahun 1847. Benteng ini ditujukan untuk memperkuat posisinya sebagai pemonopoli perdagangan timah di kota
Lukut. Pada dekade 1870an, terjadi sengketa wilayah antara Selangor dan Negeri Sembilan atas kawasan yang termasuk benteng ini dan daerah sekitarnya. Lalu terjadi perjanjian antara kedua kerajaan tersebut dan Negeri Sembilan-lah yang diputuskan menguasai benteng ini. Setelah kematian Jumaat, ia digantikan anaknya Raja Bot yang juga menguasai seluruh kawasn
Lukut.
Saat ini
Kini,
Museum ini terdaftar sebagai peninggalan sejarah yang berada di bawah tanggung jawab Jabatan Muzium Malaysia.
= Bekas benteng
=
Benteng asli
Lukut telah runtuh, kecuali beberapa sisa tembok yang terbuat dari tanah laterit dan parit pertahanan sedalam 5 meter. Daerah bekas benteng sekarang dikembangkan pemerintah menjadi kawasan wisata sejarah sesuai kebijakan Kementerian Pariwisata Malaysia. Pemerintah membangun pondok-pondok dan menara. Sebuah meriam besar diletakkan di posisi bekas benteng. Meriam-meriam kecil yang dulunya berada di benteng sekarang dipindahkan ke bangunan
Museum.
=
Bangunan
Museum didirikan oleh Jabatan Muzium dan Antikuiti (sekarang Jabatan Muzium Malaysia) bekerja sama dengan pemerintah negara bagian Negeri Sembilan untuk menyediakan informasi tentang sejarah dan budaya kawasan Sungai Lijiang abad ke-19.
Museum ini diresmikan pada 9 April 1999.
Museum ini terletak di kaki bukit dan berlantai dua. Terdapat empat galeri yang menjelaskan sejarah
Lukut (terutama pertambangan yang dulu marak di sana) dan sejarah Negeri Sembilan secara umum.
Galeri yang menjelaskan sejarah
Lukut dimulai dari awal abad ke-19 hingga daerah tersebut menjadi daerah Sungai Ujong di Negeri Sembilan pada tahun 1880. Galeri tersebut juga menjelaskan sejarah raja-raja seperti Raja Busu, Raja Jaafar, Raja Jumaat dan Raja Bot yang turut andil dalam kemajuan ekonomi kawasan ini. Galeri
Museum ini juga menjelaskan budaya masyarakat setempat, termasuk adat dan tradisi seperti Adat perpatih yang khas dari Negeri Sembilan.
Museum ini juga menampilkan peninggalan dari Kapal VOC Nassau yang tenggelam dalam Pertempuran Cape Rachado di laut dekat Port Dickson pada tahun 1606.
Referensi
= Catatan kaki
=
= Daftar pustaka
=
Centre, SEAMEO Project in Archaeology and Fine Arts. Library and Documentation (1986). Historical and Archaeological Sites and Monuments of Southeast Asia: Malaysia, the Philippines, Singapore. SPAFA Library and Documentation Centre.
Cook, Debbie (1994). Malaysia, Land of Eternal Summer. Wilmette Publications. ISBN 978-983-99908-0-5.
Jaaffar, Johan; Hussain, Safian; Ahmad, Mohd. Thani (1992). History of modern Malay literature. Dewan Bahasa dan Pustaka, Ministry of Education, Malaysia. ISBN 978-983-62-2745-4.
Peet, George L. (1983). A Journal in the Federal Capital. Council of the Malaysian Branch of the Royal Asiatic Society. ISBN 978-9971-65-120-6.
Pelancongan, Malaysia, Kementerian Kebudayaan, Kesenian dan (2002). Directory of museums in Malaysia. Ministry of Culture, Arts and Tourism, Malaysia. ISBN 978-967-9935-11-0.
Richmond, Simon; Harper, Damian (December 2006). Malaysia, Singapore & Brunei. Ediz. Inglese. Lonely Planet. ISBN 978-1-74059-708-1.