- Source: Naoto Kan
Naoto Kan (菅直人) (lahir 10 Oktober 1946) merupakan pemimpin Partai Demokratik di Jepang dan merupakan Perdana Menteri Jepang ke-61, menggantikan Yukio Hatoyama yang mengundurkan diri.
Kan Naoto pertama kali terpilih menjadi anggota Majelis Rendah pada tahun 1980, sebagai anggota Federasi Sosial Demokrat.
Kemudian, pada tahun 1994, Kan bergabung dengan Partai Sakigake Baru (Shinto Sakigake) dan menjabat sebagai Kepala urusan Kebijakan ketika menjadi bagian dari koalisi pemerintah yang terdiri dari Partai Liberal Demokrat (LDP) dan Partai Sosial Demokrat (SDP).
Dua tahun kemudian, pada tahun 1996, Kan menjadi Menteri Kesehatan di bawah pemerintahan Perdana Menteri Hashimoto Ryutaro dari LDP, yang membuatnya terkenal karena berhasil menangani masalah infeksi HIV dari produk darah yang terkontaminasi.
Pada tahun yang sama, Kan dan Hatoyama Yukio mendirikan Partai Demokrat Jepang (DPJ), dan pada tahun 1998 menjadi ketua umum pertama, setelah DPJ setelah melakukan merger dengan partai-partai kecil.
Lalu, pada tahun 2003, Kan memimpin partainya bergabung dengan Partai Liberal yang dipimpin Ozawa Ichiro.
Ketika DPJ mengambil alih kekuasaan dalam kemenangan bersejarahnya musim panas lalu, Kan menjabat posisi Wakil Perdana Menteri dan Menteri Strategi Nasional dalam Kabinet pemerintahan Perdana Menteri Hatoyama. Dan pada bulan Januari lalu, Kan menggantikan Menteri Keuangan Fujii Hirohisa, yang berhenti karena alasan kesehatan.
Beberapa orang menyebutnya "Irakan" atau "Irritable Kan" (Kan Pemarah), karena sifat temperamennya. Namun, seorang anggota Parlemen yang dekat dengannya, mengatakan akhir-akhir ini Kan telah lebih matang sifatnya.
Referensi
Pranala luar
(Jepang) Situs web resmi
Kata Kunci Pencarian:
- Naoto Kan
- Naoto
- Naoto Miki
- Naoto Arai
- Naoto Misawa
- Naoto Hiraishi
- Naoto Fuuga
- Naoto (penari)
- Naoto Tomaru
- Naoto Noguchi
- Naoto Kan
- Democratic Party of Japan
- Yoshihiko Noda
- Katsuya Okada
- Nobuko Kan
- Yukio Hatoyama
- Yukio Edano
- Democratic Party (Japan, 1996)
- Renhō
- Japanese reaction to Fukushima nuclear accident