- Source: Netti
Kitab Netti (Pali untuk "Panduan"; disingkat Ne), juga dikenal sebagai Nettipakaraṇa, adalah sebuah kitab suci Buddhisme, kadang-kadang termasuk sebagai bagian Khuddaka Nikāya dalam Tripitaka Pali Buddhisme Theravāda. Tema utama kitab ini adalah hermeneutika Buddhis melalui sistematisasi ajaran Buddha. Kitab ini dianggap kanonis oleh tradisi Theravāda Burma, namun tidak termasuk dalam kanon Theravāda tradisi regional lainnya.
Asal-usul dan penanggalan
Asal-usul Nettipakaraṇa menimbulkan masalah perselisihan di kalangan para cendekiawan. Awalnya, para sarjana Barat mengklasifikasikannya sebagai sebuah kitab komentar, bukan sebagai sebuah kitab kanonis. Setelah dilakukan kajian lebih lanjut dan dibandingkan dengan kitab-kitab yang berkaitan erat, ditemukan bahwa kitab Peṭakopadesa mengungkapkan bahwa kitab Netti merupakan panduan untuk penafsiran dan penyusunan kitab-kitab komentar secara definitif.
Penerjemahnya ke dalam bahasa Inggris, yang didukung oleh Profesor George Bond dari Universitas Northwestern, menggambarkannya sebagai sebuah panduan untuk membantu mereka yang sudah memahami ajaran tersebut untuk menyajikannya kepada orang lain. Namun, A. K. Warder tidak setuju, dan menegaskan bahwa hal ini mencakup semua aspek penafsiran, bukan hanya sebatas panduan untuk mengajar saja. Kesepakatan di antara para sarjana kontemporer adalah bahwa kitab ini terutama dimaksudkan sebagai panduan untuk menafsirkan dan memberikan penjelasan teks-teks kanonis, mirip dengan Peṭakopadesa, yang gaya penulisan isinya juga mirip.
Syair-syair dalam Nettipakaraṇa yang disusun dalam gaya puisi yang tidak dikenal di Sri Lanka menunjukkan bahwa kitab ini berasal dari suatu era di India Utara yang mendahului era Kristen. Kitab ini adalah salah satu dari sedikit kitab pasca-kanonis yang disusun dalam bahasa Pāli yang mendahului karya Buddhaghosa. Kitab-kitab komentar karya Buddhaghosa mengutip serta menggunakan metode penulisan dan istilah teknis kitab Netti. Struktur kitab Netti dengan syair-syair yang disusun sebagai kitab komentar terhadap syair-syair ringkasan menjadi populer pada abad-abad pertama Masehi, sedangkan pola kebahasaan metrum āryā yang digunakan untuk syair-syairnya sudah digunakan untuk syair-syair serupa sejak sekitar tahun 150 SM.
Kitab Nettipakaraṇa dikaitkan dengan seorang murid Buddha, Mahākaccāna, sebagai penulisnya. Hal ini didasarkan pada syair-syair bagian kolofon, pembukaan, dan kitab komentar karya Dhammapāla. Kolofon teks tersebut menyatakan bahwa ia menulis kitab ini, bahwa kitab ini disetujui oleh Sang Buddha dan dibacakan pada Sidang Pertama. Para cendekiawan modern tidak menafsirkannya secara harfiah, tetapi seorang penerjemah kitab Peṭakopadesa dan Nettipakaraṇa ke dalam bahasa Inggris mengakui bahwa metode penulisan yang digunakan oleh kitab-kitab tersebut merupakan suatu metode yang bermula dari kitab-kitab tersebut. Penerjemah tersebut berpendapat bahwa kitab ini adalah edisi revisi dari kitab Peṭakopadesa, meskipun hal ini telah dipertanyakan oleh Profesor von Hinüber. KR Norman menyimpulkan bahwa Nettipakaraṇa bukan merupakan kelanjutan dari Peṭakopadesa, tetapi merupakan versi yang ditulis ulang dengan menghilangkan isi yang tidak penting dan menyediakan versi yang lebih baik dan lebih jelas dari materi yang dibagikan oleh kedua sumber. Dhammapāla, biksu penafsir asal Sri Lanka, menulis sebuah kitab komentar untuk Nettipakaraṇa, Nettipakaraṇa-aṭṭhakathā, namun tidak untuk Peṭakopadesa, sebuah fakta yang menurut KR Norman disebabkan oleh kemungkinan bahwa Nettipakaraṇa telah menggantikan kitab yang lama.
Baik penggunaan pola kebahasaan metrum āryā maupun syair ringkasan menunjukkan bahwa kitab ini berasal dari India Utara, kemungkinan Ujjain, tempat tradisi Buddhis menghubungkan nama Mahākaccāna dengan Kerajaan Awanti, wilayah yang dianggap sebagai asal dari teks-teks Pāli yang dibawa ke Sri Lanka. Kitab ini mengandung kutipan dari sumber di luar kanon Theravāda, beberapa di antaranya telah ditelusuri hingga ke teks dari kanon Mūlasarvāstivāda. Kutipan-kutipan lainnya belum diketahui, namun menunjukkan bahwa Nettipakaraṇa adalah kitab yang tidak biasa karena terdapat bagian yang diambil dari luar aliran Theravāda, yang kemudian mempengaruhi penyusunan kitab-kitab komentar definitif yang disusun oleh Buddhaghosa.
Nettipakaraṇa dianggap kanonis oleh kepala sangha Burma sekitar dua abad yang lalu, dan termasuk dalam Khuddaka Nikāya. Kitab ini termasuk dalam manuskrip Phayre Burma dari Kanon Pali, tertanggal 1841/2; Kanon yang disetujui oleh Sidang Kelima Burma; edisi cetak Sidang Keenam tahun 1956; transkrip baru dari kitab-kitab hasil Sidang yang dihasilkan di bawah naungan Patriark Tertinggi Thailand (kepala sangha Thai); dan edisi Buddha Jayanti (Sri Lanka) dari Kanon Pali dalam bahasa Sinhala. Seorang guru Myanmar modern belakangan tidak menganggapnya sebagai kitab yang kanonis.
Struktur dan isi
Kitab Nettipakaraṇa dibagi menjadi dua divisi (vāra):
Saṅgahavāra: 'Ringkasan', bagian pendek yang hanya terdiri dari lima syair yang nama penulisnya diidentifikasi sebagai 'Mahākaccāna'.
Vibhāgavāra: 'Penjelasan', yang dibagi menjadi tiga sub-bagian:
Uddesavāra ('Bagian Spesifikasi')
Niddesavāra ('Bagian Demonstratif')
Patiniddesavāra ('Bagian Kontra-demonstratif')
= Uddesavāra
=Bagian Uddesavāra menguraikan tiga kategori terpisah:
Enam belas hāra (pengangkutan, atau cara pengangkutan) meliputi:
desanā (pengajaran),
vicaya (penyelidikan),
yutti (penafsiran),
padatthāna (pijakan),
lakkhaṇa (karakteristik),
catuvyūha (susunan empat serangkai),
āvatta (konversi),
vibhatti (analisis),
parivattana (pembalikan),
vevacana (sinonim),
paññatti (konsep),
otaraṇa (cara masuk),
sodhana (pembersihan),
adhiṭṭhāna (istilah ekspresi),
parikkhāra (persyaratan), dan
samāropana (koordinasi).
Lima naya (pedoman):
nandiyāvatta (konversi kenikmatan);
tipukkhala (trefoil);
sīhavikkīlita (permainan singa);
disālocana (penentuan arah);
ankusa (kail).
Delapan belas mūlapada terdiri dari sembilan kusala ("baik") dan sembilan akusala ("tidak baik"):
akusala (tidak baik):
taṇhā (nafsu kehausan),
avijjā (ketidaktahuan),
lobha (keserakahan),
dosa (kebencian),
moha (delusi),
subhasaññā (persepsi daya tarik),
niccasaññā (persepsi kekekalan),
sukhasaññā (persepsi kesenangan),
attasaññā (persepsi tentang diri)
kusala (baik):
samatha (ketenangan pikiran),
vipassanā (pandangan terang),
alobha (ketidakserahan),
adosa (tanpa-kebencian),
amoha (tanpa-delusi),
asubhasaññā (persepsi tentang ketidakmenarikan),
dukkhasaññā (persepsi tentang penderitaan),
aniccasaññā (persepsi tentang ketidakkekalan), dan
anattasaññā (persepsi tentang tanpa-atma).
= Niddesavāra
=Bagian Niddesavāra mengulang hāra dan naya dari bagian sebelumnya bersama dengan 12 pada ('bait'), yang enam di antaranya mengacu pada bentuk linguistik dan enam lainnya mengacu pada makna dan penggambaran hubungan mereka.
= Patiniddesavāra
=Bagian Patiniddesavāra menyusun struktur utama kitab dan dibagi menjadi tiga bagian. Setiap bagian menggambarkan istilah-istilah teknis dari bagian-bagian sebelumnya dengan mengutip ayat-ayat yang memuatnya dan mengilustrasikannya dengan kutipan dari Sutta Piṭaka. Dalam beberapa kasus, istilah-istilah dibahas dalam urutan yang berbeda atau menggunakan terminologi yang berbeda dari yang disajikan dalam bab-bab sebelumnya. Sebuah kolofon di bagian akhir kitab merujuk pada seseorang bernama Mahākaccāna sebagai penulisnya.
Komentar dan terjemahan
= Kitab komentar
=Penafsir Sri Lanka, Dhammapāla, menulis sebuah kitab komentar untuk kitab ini pada abad kelima.
= Terjemahan
=Bahasa Inggris
Terjemahan bahasa Inggris berjudul The Guide oleh Bhikkhu Ñāṇamoli diterbitkan pada tahun 1962 oleh Pali Text Society. Edisi Pali Text Society, bersama dengan ekstrak dari kitab komentar karya Dhammapāla, diterbitkan pada tahun 1902 oleh Edmund Hardy.
Referensi
Kata Kunci Pencarian:
- Netti
- Aku (puisi)
- Hidayattullah Sjahid
- Dhammapāla
- Tripitaka Pali
- Kabupaten Kepahiang
- Theravāda
- Maṅgala Sutta
- Mettā Sutta
- Dhammacakkappavattana Sutta
- Netti
- Netti Witziers-Timmer
- Netti (name)
- Mike Netti
- Red Star (novel)
- Francesco Netti
- Nasal irrigation
- OK Calculator
- Giovanni Cesare Netti
- Palazzo Netti, Orvieto
No More Posts Available.
No more pages to load.