• Source: Ngadiharjo, Borobudur, Magelang
  • Ngadiharjo adalah desa di kecamatan Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Indonesia.
    Desa Ngadiharjo merupakan desa wisata di kawasan Borobudur yang meniliki banyak potensi
    Desa Ngadiharjo adalah sebuah Desa Wisata di Kecamatan Borobudur Kabupaten Magelang Jarak tempuh dari Ibukota Kecamatan 4 Km dan 10 Km dari ibu kota Kabupaten kearah selatan
    Luas Wilayah Desa Ngadiharjo : 590,100 Ha.
    Pada abad ke 17 di masa pemerintahan Mataram Islam Ngadiharjo semula
    bernama Adiarja. Pada tahun 1725 M Raja Mataram yang bernama Amangkurat II (
    Raden Mas Anom) menugaskan Tumenggung Mulyo Diharjo untuk memimpin. Pada
    masa itu batas kepemimpinan Tumenggung Mulyo Diharjo adalah Desa Ngadiharjo,
    Desa Giripurno, Desa Giritengah, Desa Karangrejo, Desa Karanganyar, Desa
    Karangrejo, Desa Tanjungsari, Desa Kembanglimus, Desa Tegalarum, Desa
    Kebonsari, dan Ngargoretno.
    Masa kepemimpinan Tumenggung Mulyo Diharjo berakhir pada tahun 1772 setelah ia
    meninggal kemudian diteruskan oleh putranya yang bernama Kyai Citro Soco. Pada
    tahun 1811 masa kepemimpinan Kyai Citro Soco berakhir setelah meninggal dan
    digantikan oleh putranya. Putra Kyai Citro Soco bernama Singokromo. Masa jabatan
    Singokromo kemudian berakhir pada tahun 1825. Pada waktu itu Singokromo
    meninggal di usia muda dan putranya masih kecil.
    Menurut cerita dari sesepuh desa, terjadilah bersamaan dengan meninggalnya
    Singokromo (yang juga dikenal dengan nama Ki Lurah Krinjing) terjadi Pangeran
    Diponegoro Melawan VOC. Setelah ada perselisihan punggawa-punggawa Kerajaan
    Mataram Islam. Tahun 1755 M Kerajaan Mataram Islam menjadi dua, Kasultanan
    Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta melalui Perjanjian Giyanti.
    Pada masa itu Kasultanan Yogyakarta mengutus tiga tokoh. Salah satunya adalah
    Tumenggung Mulyo Diharjo yang diutus untuk menjaga/menduduki wilayah
    Ngadiharjo. Tokoh-tokoh lain yang juga mendapatkan amanat dari Kasultanan
    Yogyakarta adalah Tumenggung Ngabei Mertowidjoyo, Tumenggung Reso Djoyo
    dibantu oleh Kyai Kasan Nuridi, Kyai Kamiludin.
    Kala itu Tumenggung Ngabei Mertowidjoyo mendapatkan amanat untuk mengampu
    wilayah Ngadiharjo bagian selatan yaitu Gedangsambu, Onggosoro, Giripurno,
    Ngargoretno. Sementara tugas Tumenggung Reso Djoyo mengampu wilayah yang
    sekarang menjadi pedukuhan Kamal yaitu, Ngaglik, Kalitengah, Mijil, Desa
    Karanganyar, Desa Karangrejo, dan Desa Tanjungsari. Masa kepemimpinan
    Tumenggung Reso Djoyo tahun 1755- 1792 ( meninggal ).
    Pada tahun 1792-1833 dipimpin oleh Truno Dongso (pada kepimpinanya Ki Lurah
    Truno Dongso lkut perangnya pangeran Diponegoro di wilayah Bukit Menoreh). Pada
    tahun 1833 Ki Lurah Truno Dongso Meninggal dunia dan diteruskan Putranya yang
    bernama Ki Lurah Truno Widjoyo masa Tahun 1833 - 1874. Pada masa Ki Lurah
    Truno Widjoyo wilayah Ngadiharjo mengalami pemekaran menjadi beberapa desa
    yang saat ini menjadi Desa Ngadiharjo, Desa Giripurno, Desa Giritengah, Desa
    Karangrejo, Desa Karanganyar, Desa Tanjungsari, Desa Kembanglimus, Desa
    Tegalarum, Desa Kebonsari, dan Ngargoretno. Adanya pemekaran desa Ngadiharjo di
    kala itu terbagi menjadi 8 wilayah kedukuhan yaitu, Kamertan, Pakis Aji, Bara
    Sidengen, Tandjoeng, Abean, Bleder, Tegalredja, dan Kalangan.
    Setelah tahun 1930 dalam perkembangannya Desa Ngadiharjo kemudian
    berkembang menjadi 12 dusun yaitu, Genjahan, Bleder, Tawangsari, Karangtengah
    Utara, Karangtengah Selatan, Ngabean, Tanjung, Sidengen Utara, Sidengen Selatan,
    Saji, Kedok dan Karang Kalangan.
    Masa kepemimpinan Desa Ardiarja - Ngadiharjo dari masa ke masa,
    1. Mulyo Diharjo
    2. Ngabei Mertowijdoyo
    3. Kyai Citro Soco
    4. Rm. Singo Kromo
    5. Truno Dongso
    6. Truno Widjoyo
    7. Joyo Merto
    8. Joyo Handoko
    9. Tirto Sentiko
    10. Joyo Diwongso
    11. Harjo Wikarto
    12. Soetoro
    13. Pramono
    14. Sandiworo
    15. Na' amin
    16. Wahyu Sariyanto
    Sumber : 1. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
    2. Arsip Desa


    Batas wilayah desa


    - Sebelah Utara, berbatasan dengan Desa Kebonsari
    - Sebelah Barat, berbatasan dengan Desa Paripurno
    - Sebelah Selatan, berbatasan dengan Desa Karanganyar
    - Sebelah Timur, berbatasan dengan Karangrejo
    Desa Ngadiharjo terdiri dari 12 Dusun, terbagi menjadi 12 RW (Rukun Warga) dan 45 RT (Rukun Tetangga).
    Di desa wisata ini mempunyai 6 guesthouse Balkondes Ngadiharjo dan 35 homestay warga


    Dusun


    Berikut adalah dusun yang berada di Ngadiharjo:

    Kedok
    Saji
    Genjahan
    Ngabean
    Trukan
    Garjo
    Kalangan
    Karang
    Karangtengah
    Mbleder
    Sidengen
    Tanjung
    Tawangsari


    Pemerintahan


    Kelembagaan Pemerintah Desa Ngadiharjo:

    Kepala Desa : Wahyu Sariyanto
    Sekretaris Desa : Haidar Imama
    Kaur Keuangan : Farid Widi Cahyono
    Kasi Pemerintahan : Wenas Kuncoro Aji
    Kasi Kesra : Misbachul Hakiem Ainun Najieb
    Kaur Umum : M Bahrodin
    Kasi Pelayanan : M Nurkhalim
    Kadus Genjahan & Karang kalangan : Inggil Widoyo
    Kadus Bleder & Tawangsari : Khakim
    Kadus Karangtengah Utara : Paham
    Kadus Karangtengah Selatan : Nak Adi
    Kadus Ngabean & Tanjung : Sriwoto
    Kadus Sidengen Utara : Palil
    Kadus Sidengen Selatan : Habib S
    Kadus Saji & Kedok : M Bulkin


    Wisata


    Berikut adalah wisata yang berada di Ngadiharjo:

    Balai Gede ( Tempat P. Diponegoro menyusun strategi, bertemu tokoh agama dan masyarakat)
    Petilasan Ki Udan Bareng
    Petilasan Empu Supo
    Watu Lumpang
    Yoni Tegal
    Sendang Kali Kulon
    Sendang Saji
    Cagar Budaya Ki Merto Senjoyo
    Sendang Asmoro

Kata Kunci Pencarian: