Kabupaten Nunukan adalah sebuah
Kabupaten di provinsi Kalimantan Utara, Indonesia.
Kabupaten ini merupakan wilayah paling utara dari provinsi Kalimantan Utara. Ibu kota
Kabupaten terletak di kecamatan
Nunukan.
Kabupaten yang memiliki luas wilayah 14.247,50 km² dan jumlah penduduk sebanyak 208.303 jiwa (2022).
Kabupaten ini mempunyai motto "Penekindidebaya" yang artinya "Membangun Daerah" yang berasal dari bahasa Tidung.
Pelabuhan
Nunukan merupakan pelabuhan lintas dengan kota Tawau, Malaysia. Bagi penduduk kota
Nunukan yang hendak pergi ke Tawau diperlukan dokumen PLB (Pas Lintas Batas). Setiap hari rata-rata sekitar 8 unit kapal cepat dengan kapasitas kurang lebih 100 orang mondar-mandir antar
Nunukan dengan Tawau, Malaysia.
Geografi
= Batas Wilayah
=
Sejarah
Kabupaten Nunukan dibentuk dari hasil pemekaran wilayah
Kabupaten Bulungan saat masih berstatus sebagai wilayah Kalimantan Timur pada tahun 1999. Pembentukan
Kabupaten ini berdasarkan pertimbangan luas wilyah, peningkatan pembangunan, dan peningkatan pelayanan kepada masyarakat. Pemekaran
Kabupaten Bulungan di pelopori oleh R.A. Besing yang pada saat itu menjabat sebagai bupati.
Pada tahun 1999, pemerintah pusat memberlakukan otonomi daerah dengan didasari Undang-undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah. Dengan dasar inilah dilakukan pemekaran pada
Kabupaten Bulungan menjadi 2
Kabupaten baru lainnya, yaitu
Kabupaten Nunukan dan
Kabupaten Malinau.
Pemekaran
Kabupaten ini secara hukum diatur dalam UU Nomor 47 Tahun 1999 tentang Pembentukan
Kabupaten Nunukan,
Kabupaten Malinau,
Kabupaten Kutai Timur,
Kabupaten Kutai Barat dan Kota Bontang pada tanggal 4 Oktober 1999. Dengan dasar UU Nomor 47 tahun 1999 tersebut
Nunukan resmi menjadi
Kabupaten dengan 5 wilayah administratif, yakni:
Kecamatan Lumbis
Kecamatan Sembakung
Kecamatan
Nunukan
Kecamatan Sebatik
Kecamatan Krayan
Pada tahun 2003 terjadi tragedi kemanusiaan besar-besaran di
Nunukan ketika para pekerja gelap asal Indonesia yang bekerja di Malaysia dideportasi kembali ke Indonesia lewat
Nunukan. Sejak tahun 2012,
Kabupaten ini merupakan bagian dari provinsi Kalimantan Utara, seiring dengan pemekaran provinsi baru tersebut dari provinsi Kalimantan Timur.
Pemerintahan
= Bupati
=
Bupati yang menjabat di
Kabupaten Nunukan ialah Asmin Laura Hafid, didampingi wakil bupati, Hanafiah. Mereka merupakan pemenang pada pemilihan umum bupati
Nunukan tahun 2020, untuk periode 2021-2026. Laura dan Hanafiah dilantik oleh gubernur Kalimantan Utara, Zainal Arifin Paliwang, pada 2 Juni 2021 di kantor gubernur Kalimantan Utara Tanjung Selor.
= Dewan Perwakilan
=
DPRD
Nunukan beranggotakan 25 orang yang dipilih melalui pemilihan umum setiap lima tahun sekali. Pimpinan DPRD
Nunukan terdiri dari 1 Ketua dan 2 Wakil Ketua yang berasal dari partai politik dengan jumlah kursi terbanyak. Anggota DPRD
Nunukan yang sedang menjabat saat ini adalah hasil Pemilu 2019 yang dilantik pada 11 Agustus 2019 oleh Ketua Pengadilan Negeri
Nunukan, Candra Nurendra Adiyana, S.H., di Gedung DPRD
Nunukan. Komposisi anggota DPRD
Nunukan periode 2019-2024 terdiri dari 10 partai politik dimana Partai Hanura merupakan pemilik kursi terbanyak yaitu 7 kursi.
= Kecamatan
=
Kabupaten Nunukan terdiri dari 21 kecamatan, 8 kelurahan, dan 232 desa. Pada tahun 2020, jumlah penduduknya mencapai 199.090 jiwa dengan luas wilayah 14.247,50 km² dan sebaran penduduk 14 jiwa/km².
Daftar kecamatan dan kelurahan di
Kabupaten Nunukan, adalah sebagai berikut:
= Pemekaran Daerah
=
Pemekaran Kota Sebatik yang merupakan pemekaran dari
Kabupaten Nunukan masih menunggu putusan dari DPR RI sedangkan usulan pemekaran
Kabupaten Bumi Dayak Perbatasan,
Kabupaten Krayan dan Kota
Nunukan yang merupakan pemekaran dari
Kabupaten Nunukan masih menunggu putusan DPRD
Kabupaten Nunukan.
Transportasi
Pelabuhan
Nunukan merupakan pelabuhan lintas dengan kota Tawau, Malaysia. Bagi penduduk kota
Nunukan yang hendak pergi ke Tawau diperlukan dokumen PLB (Pas Lintas Batas). Setiap hari rata-rata sekitar 8 unit kapal cepat dengan kapasitas kurang lebih 100 orang mondar-mandir antar
Nunukan dengan Tawau, Malaysia.
Referensi
Pranala luar