Opera Taiwan dibawakan oleh para pemain yang menggunakan dialek
Taiwan, memakai kostum lokal serta ditampilkan ditampilkan di atas panggung dengan dekorasi khas
Taiwan. Sementara itu, riasan wajah para pemain mirip seperti para pemain
Opera Beijing.
Opera itu sendiri ditampilkan di luar ruangan. Seiring berjalannya waktu,
Opera Taiwan mengalami banyak perubahan. Pada awalnya,
Opera tersebut ditampilkan dalam kondisi asli, lalu perlahan berubah menjadi teater profesional, dan hingga saat ini
Opera dapat disaksikan melalui radio, rekaman, televisi, layar sinema, dan juga dapat disaksikan secara langsung di luar ruangan.
Perkembangan
Tahun 1900
Pada awalnya,
Opera Taiwan merupakan hiburan buat para petani yang mana para pemain
Opera tersebut adalah para aktor muda amatir.
Opera ditampilkan dengan diiringi lagu dan tarian.
Tahun 1920
Pertunjukan
Opera yang pada awalnya diiringi lagu dan tairan berubah menjadi semacam teater dengan perlengkapan yang memadai.
Tahun 1950
Pertunjukan
Opera mulai dapat dinikmati melalui radio dan kaset rekaman. Pertunjukan
Opera tersebut dibuka dengan musik akustik yang dimainkan oleh para penyanyi andal dan pemain musik yang hebat.
Tahun 1960
Penampilan
Opera ditampilkan di layar lebar dengan format hitam putih yang berjudul Cerita Enam Mahasiswa di Negara Barat (The Tale of Six Scholars of the Western Chamber) serta diproduseri oleh Yeh Fu-sheng sebagai pemimpin rombongan
Opera Tuma pada tahun 1955. Selain itu, ada
Opera Xue Pinggui dan Wang Baochuan yang diproduseri oleh Chen Cheng-san sebagai pemimpin rombongan
Opera Kungle. Antara tahun 1956-1965 ada sekitar 100
Opera yang dirilis dalam bentuk film.
Tahun 1970
Penampilan
Opera dapat disaksikan melalui layar televisi dengan pengambilan gambar yang beragam, dan peralatan luar ruangan yang lengkap, serta kostum dan riasan wajah para pemain yang modern.
Opera Bangzi (
Opera Henan) berasal dari wilayah utara China yang dikembangkan selama masa perang dunia kedua.
Opera tersebut berakar dari Kaohsiung, wilayah selatan
Taiwan. Pengembangan dan perbaikan
Opera Bangzi tidak hanya menghasilkan pertunjukkan yang menampilkan sikap percaya diri, tetapi juga kedewasaan serta daya tarik yang menawan. Semenjak disahkan oleh Menteri Kebudayaan pada Mei 2012,
Opera Bangzi secara formal menjadi sandiwara tradisional di tingkat nasional di bawah kewenangan Pusat Nasional Seni Tradisional (National Center for Traditional Arts). Seiring berjalannya waktu,
Opera Bangzi berhasil memadukan unsur tradisional dengan unsur modern, dan ada banyak karya kreatif yang dihasilkan.
Sampai dengan pertengahan tahun 1960-an, tidak ada kegiatan resmi dari pemerintah
Taiwan untuk pengembangan kebudayaan terutama untuk masyarakat sipil. Sebelumnya, keterlibatan pemerintah dalam
Opera Peking bertujuan untuk mengembangkan sandiwara secara profesional dan mengembangkan sekolah
Opera di bawah kewenangan Menteri Pertahanan. Tujuan dari sandiwara tersebut untuk menghibur para perwira dan tamtama dengan kualitas pertunjukan yang sama baiknya dengan sandiwara yang ditampilkan untuk para turis. Sementara itu,
Opera yang berada di bawah kewenangan Menteri Pertahanan bertempat di pangkalan militer. Pertunjukan seni dan budaya untuk masyarakat sipil sangat jarang sampai dengan pasca-1949 hingga pada akhirnya dirilis Pergerakan Seni dan Sastra Angkatan Bersenjata (Guojun Xin Wenyi Yundong) pada tahun 1965 yang dapat ditonton oleh masyarakat sipil. Dari pertengahan tahun 1960-an sampai dengan awal tahun 1990, kebijakan terkait
Opera Peking sangat dipengaruhi oleh dua faktor yaitu kebijakan pemerintah komunis soal
Opera Peking dan seluruh kebijakan yang menyangkut hubungan antara rejim Beijing dan Taipei. Spirit dari maoisme untuk melawan budaya China tradisional membuat
Opera Peking yang merupakan bagian dari Pergerakan Seni dan Sastra Angkatan Bersenjata semakin berkembang dan cepat menyebar di
Taiwan.
Referensi