- Source: Operasi Singa (1942)
Operasi Lion dilakukan untuk mendirikan pusat intelijen di Sulawesi Tengah (saat itu disebut Selebes). Letnan Satu I.H.T. Hees, Cl. B. Belloni ke-1, seorang telegrafis dan Pelaut J.L. Brandon adalah mereka yang meninggalkan Darwin menggunakan perahu Somoa pada tanggal 24 Juni 1942, untuk mendarat dekat Wotu, 60 kilometer (37 mi) sebelah barat dari Malili. Letnan Hees sebelumnya pernah bekerja sebagai teknisi untuk departemen pekerjaan umum dan berharap bahwa ia bisa menghubungi salah satu "mandor"-nya. Mereka dihubungi melalui radio pada tanggal 7 November 1942, tetapi sinyal mereka terlalu lemah untuk dapat diterima. Pada tanggal 14 Desember 1942, dua NCO Belanda (dari Hindia Belanda) berada di Darwin untuk menunggu pergerakan dari kelompok LION, tetapi kemudian mereka menduga bahwa LION telah ditangkap oleh Jepang.
Pada tanggal 5 Januari 1945, lima orang Indonesia di bawah sandi nama Operasi Apricot meninggalkan Darwin untuk mencari tahu nasib Operasi Lion. Pemimpinnya ditangkap; sedangkan sisanya dievakuasi oleh pesawat amfibi Catalina pada tanggal 31 Januari 1945.
Referensi
Daftar pustaka
National Archives of Australia (1946) – [The Official History of the Operations and Administration of] Special Operations – Australia [(SOA), also known as the Inter-Allied Services Department (ISD) and Services Reconnaissance Department (SRD)] Volume 2 – Operations – Copy No. 1 [for Director, Military Intelligence (DMI), Headquarters (HQ), Australian Military Forces (AMF), Melbourne.
National Archives Australia (1942–1945) – [SRD (Services Reconnaissance Department) HQ] NEI [Netherlands East Indies] Section IASD [Inter-Allied Services Department].
Kata Kunci Pencarian:
- Operasi Singa (1942)
- Operasi Singa Laut
- Operasi Harimau (Jawa)
- Operasi Apricot
- Operasi Firetree
- Operasi Parsnip
- Operasi Walnut
- Operasi Prawn
- Pertempuran Tarakan (1942)
- Operasi Inco I