Ejaan Van Ophuijsen atau
Ejaan Lama adalah jenis
Ejaan yang pernah digunakan untuk bahasa Melayu dan kemudian bahasa Indonesia pada zaman kolonialisme Belanda.
Ejaan ini digunakan untuk menuliskan kata-kata bahasa Indonesia menurut model yang dipahami orang Belanda, yaitu menggunakan alfabet Latin dan bunyi yang mirip dengan tuturan Belanda. Ada beberapa ciri penanda lingual dalam
Ejaan Van Ophuijsen, yaitu:
penggunaan huruf j untuk bunyi konsonan hampiran langit-langit (y)
penggunaan huruf tj untuk bunyi konsonan gesek pasca rongga-gigi nirsuara (c)
penggunaan huruf dj untuk bunyi konsonan gesek pasca rongga-gigi bersuara (j)
penggunaan huruf oe untuk vokal /u/ dan
penggunaan tanda diakritik meliputi tanda koma (,), ain (‘), dan trema (¨).
penggunaan huruf sj untuk bunyi sy (ش)
penggunaan huruf nj untuk bunyi (ny), dan
penggunaan huruf ch untuk bunyi kh (خ)
Huruf hidup yang diberi aksen trema atau dwititik diatasnya seperti ä, ë, ï dan ö, menandai bahwa huruf tersebut dibaca sebagai satu suku kata, bukan diftong, sama seperti
Ejaan Bahasa Belanda sampai saat ini. Kebanyakan catatan tertulis bahasa Melayu pada masa itu menggunakan abjad Arab yang dikenal sebagai abjad Jawi.
Ejaan ini akhirnya digantikan oleh
Ejaan Republik untuk bahasa Indonesia pada 19 Maret 1947.
Sejarah singkat
Pada tahun 1901 diadakan pembakuan
Ejaan bahasa Melayu yang pertama kali oleh Prof. Charles
Van Ophuijsen dibantu oleh Nawawi Soetan Makmoer dan Moh. Taib Sultan Ibrahim. Hasil pembakuan mereka yang dikenal dengan
Ejaan Van Ophuijsen ditulis dalam sebuah buku berjudul Kitab Logat Melajoe. Dalam kitab itu dimuat sistem alfabet Latin untuk bahasa Melayu di Indonesia.
Van Ophuijsen adalah seorang ahli bahasa berkebangsaan Belanda. Ia pernah jadi inspektur sekolah di maktab perguruan Bukittinggi, Sumatera Barat, kemudian menjadi profesor bahasa Melayu di Universitas Leiden, Belanda. Setelah menerbitkan Kitab Logat Melajoe,
Van Ophuijsen kemudian menerbitkan Maleische Spraakkunst (1910). Buku ini kemudian diterjemahkan oleh T.W. Kamil dengan judul Tata Bahasa Melayu dan menjadi panduan bagi pemakai bahasa Melayu di Indonesia.
Referensi
Pranala luar
Dari
Ejaan Van Ophuijsen Hingga EYD Diarsipkan 2012-01-30 di Wayback Machine.