Paantu atau Pantu(パーントゥ) adalah sosok dewa dalam Agama Ryukyu yang dipercayai oleh masyarakat Shimajiri, Pulau Miyako, Prefektur Okinawa.
Ritual "membersihkan desa" oleh masyarakat Miyako dinamakan "Pantu Satupunaha", dilakukan sebanyak tiga kali dalam setahun (antara akhir bulan Maret sampai awal bulan April, akhir Mei sampai awal Juni, dan awal September, menurut kalender lunar. Ritual pada bulan September ditandai dengan kedatangan dewa dalam wujud
Paantu, oleh rakyat setempat diselenggarakan dengan Festival
Paantu (
Paantu Punaha / パーントゥ ・ プナハ). Berbeda dengan kedatangan dewa yang melalui perantara dukun di Pulau Okinawa, di Miyako dewa diwakilkan dalam wujud
Paantu.
Paantu bermakna "hantu" atau "dewa hantu" dalam Bahasa Miyako. Namun, dalam ritual ini
Paantu adalah pembawa keberuntungan dan kebaikan, bertugas untuk membersihkan desa dari gangguan roh jahat.
Sosok
Paantu diperankan oleh tiga orang pria yang memakai topeng dan pakaian dari dedaunan, rumput, tanaman menjalar, kemudian melumuri tubuh dengan lumpur yang diambil dari sumur keramat, tempat bayi pertama kali dimandikan (nmariga, ubuga). Setelah berdoa kepada lima dewi (Mizumai) di tempat keramat Upattanushiba, mereka akan pergi ke rumah kepala desa (muto) untuk mengoleskan lumpur suci yang pertama, kemudian berkeliling desa untuk mengoleskannya ke tubuh warga desa.
Warga lokal akan dengan senang hati membiarkan diri mereka diolesi oleh lumpur bahkan mentraktir
Paantu dengan makanan dan minuman. Terkena lumpur suci diyakini akan membuat mereka sehat dan aman dari gangguan roh jahat. Mereka juga memperlakukan
Paantu layaknya nenek moyang dan dewa yang datang dari nirai kanai (alam kelimpahan). Selain warga pulau, lumpur juga dioleskan kepada bayi, rumah baru atau kendaraan. Kedatangan
Paantu sering kali menimbulkan ketakutan pada anak-anak. Pada tahun 1982, Festival
Paantu ditetapkan Pemerintah Jepang sebagai aset budaya penting. Pada tahun 2016, pemerintah Jepang mulai mengajukan Festival
Paantu untuk ditetapkan sebagai Warisan Budaya Dunia UNESCO bersama beberapa tradisi-tradisi dari prefektur lain.
Menurut cerita rakyat Miyako, topeng
Paantu ditemukan terbungkus daun palem di Pantai Mutuzuma, Shimajiri ratusan tahun yang lalu. Topeng
Paantu disimpan di tempat suci yang dipercaya sebagai asal mula komunitas warga Shimajiri.
Satiparai di Nobaru
Berbeda dengan di Shimajiri, ritual membersihkan desa dengan topeng
Paantu di Ueno, Kota Miyako, disebut dengan istilah Satiparai, Satobarai, Satiparou. Ritual ini dilaksanakan sekitar bulan Desember. Laki-laki dan wanita berjalan mengikuti dewa dengan membunyikan genderang kecil dan cangkang keong. Mereka memakai daun palem dan tanaman clematis di kepala dan pinggang, sambil memegang tangkai Cinnamomum pedunculatum. Menurut penelitian, topeng
Paantu dalam ritual di Ueno berasal dari Papua Nugini.
Pranala luar
(Inggris)Foto-foto
Paantu di National Geographic
(Inggris)
Paantu di antara karya fotografi Yusuke Nishimura
(Jepang)Ringkasan Mengenai
Paantu Punaha Diarsipkan 2016-05-05 di Wayback Machine.
(Inggris)Festival
Paantu menakuti anak-anak untuk membagikan keberuntungan
(Inggris)Setan, Dewata, Arwah Menjadi Nyata
(Inggris)Tarian rakyat Jepang menjadi fokus
Referensi