Kota Palangka Raya (terkadang ditulis: Palangkaraya) adalah sebuah
Kota sekaligus ibu
Kota provinsi dari Provinsi Kalimantan Tengah, Indonesia.
Kota ini memiliki luas wilayah 2.853,12 km² dan jumlah penduduk pada pertengahan tahun 2024 sebanyak 310.182 jiwa, dengan kepadatan penduduk rata-rata 110 jiwa/km². Sebelum otonomi daerah pada tahun 2001,
Kota Palangka Raya hanya memiliki 2 kecamatan, yaitu: Pahandut dan Bukit Batu. Kini secara administratif,
Kota Palangka Raya terdiri atas 5 kecamatan, yakni: Pahandut, Jekan
Raya, Bukit Batu, Sabangau, dan Rakumpit.
Kota ini dibangun pada tahun 1957 (UU Darurat No. 10/1957 tentang Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat I Kalimantan Tengah) dari hutan belantara yang dibuka melalui Desa Pahandut di tepi Sungai Kahayan. Sebagian wilayahnya masih berupa hutan, termasuk hutan lindung, konservasi alam serta Hutan Lindung Tangkiling. Pada saat
Kota ini mulai dibangun, Presiden Soekarno merencanakan Palangkaraya sebagai ibu
Kota negara di masa depan, menggantikan Jakarta.
Kota Palangka Raya merupakan
Kota dengan wilayah terluas di Indonesia atau setara 3,6 kali luas Jakarta.
Sejarah
Menurut Staatsblad van Nederlandisch Indië tahun 1849, wilayah Dayak Besar termasuk daerah ini bagian dari dalam zuid-ooster-afdeeling berdasarkan Bêsluit van den Minister van Staat, Gouverneur-Generaal van Nederlandsch-Indie, pada 27 Agustus 1849, No. 8 Terbentuknya Provinsi Kalimantan Tengah melalui proses yang cukup panjang sehingga mencapai puncaknya pada tanggal 23 Mei 1957 dan dikuatkan dengan Undang-undang Darurat Nomor 10 tahun 1957, yaitu tentang Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat I Kalimantan Tengah. Sejak saat itu Provinsi Kalimantan Tengah resmi sebagai daerah otonom, sekaligus sebagai hari jadi Provinsi Kalimantan Tengah.
Tiang pertama pembangunan
Kota Palangka Raya dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pada saat itu, Soekarno pada tanggal 17 Juli 1957 dengan ditandai peresmian Monumen/Tugu Ibu
Kota Provinsi Kalimantan Tengah di Pahandut yang mempunyai makna:
Angka 17 melambangkan hikmah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.
Tugu Api berarti api tak kunjung padam, semangat kemerdekaan dan membangun.
Pilar yang berjumlah 17 berarti senjata untuk berperang.
Segi Lima Bentuk Tugu melambangkan Pancasila mengandung makna Ketuhanan Yang Maha Esa.
Kemudian berdasarkan Undang-undang Nomor 21 Tahun 1958 Ibu
Kota Provinsi yang dulunya Pahandut berganti nama dengan
Palangka Raya.
=
Sejarah pembentukan pemerintahan
Kota Palangka Raya merupakan bagian integral dari pembentukan provinsi Kalimantan Tengah berdasarkan Undang-undang Darurat Nomor 10 Tahun 1957, lembaran Negara Nomor 53 berikut penjelasannya (Tambahan Lembaran Negara Nomor 1284) berlaku mulai tanggal 23 Mei 1957 yang selanjutnya disebut Undang-undang Pembentukan Daerah Swatantra provinsi Kalimantan Tengah.
Berdasarkan Undang-undang Nomor 21 Tahun 1958, Parlemen Republik Indonesia tanggal 11 Mei 1959 mengesahkan Undang-undang Nomor 27 Tahun 1959 yang menetapkan pembagian provinsi Kalimantan Tengah dalam 5 (lima) Kabupaten dan
Palangka Raya sebagai Ibukotanya. Dengan berlakunya Undang-undang Nomor 27 Tahun 1959 dan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia tanggal 22 Desember 1959 Nomor Des. 52/12/2-206, maka ditetapkanlah pemindahan tempat dan kedudukan Pemerintah Daerah Kalimantan Tengah dari Banjarmasin ke
Palangka Raya terhitung tanggal 20 Desember 1959.
Selanjutnya, Kecamatan Kahayan Tengah yang berkedudukan di Pahandut secara bertahap mengalami perubahan dengan mendapat tambahan tugas dan fungsinya, antara lain mempersiapkan Kotapraja
Palangka Raya. Kahayan Tengah ini dipimpin oleh Asisten Wedana, yang pada waktu itu dijabat oleh J.M. Nahan.
Peningkatan secara bertahap Kecamatan Kahayan Tengah tersebut, lebih nyata lagi setelah dilantiknya Bapak Tjilik Riwut sebagai Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Kalimantan Tengah pada tanggal 23 Desember 1959 oleh Menteri Dalam Negeri, dan Kecamatan Kahayan Tengah di Pahandut dipindahkan ke Bukit Rawi. Pada tanggal 11 Mei 1960, dibentuk pula Kecamatan
Palangka Khusus Persiapan Kotapraja
Palangka Raya, yang dipimpin oleh J.M. Nahan. Selanjutnya sejak tanggal 20 Juni 1962 Kecamatan
Palangka Khusus Persiapan Kotapraja
Palangka Raya dipimpin oleh W. Coenrad dengan sebutan Kepala Pemerintahan Kotapraja Administratif
Palangka Raya.
Perubahan, peningkatan dan pembentukan yang dilaksanakan untuk kelengkapan
Kotapraja Administratif
Palangka Raya dengan membentuk 3 (tiga) kecamatan, yaitu:
Kecamatan
Palangka di Pahandut.
Kecamatan Bukit Batu di Tangkiling.
Kecamatan Petuk Katimpun di Marang Ngandurung Langit.
Kemudian pada awal tahun 1964, Kecamatan
Palangka di Pahandut dipecah menjadi 2 (dua) kecamatan, yaitu:
Kecamatan Pahandut di Pahandut.
Kecamatan
Palangka di
Palangka Raya
Sehingga Kotapraja Administratif
Palangka Raya telah mempunyai 4 (empat) kecamatan dan 17 (tujuh belas) kampung yang berarti ketentuan-ketentuan dan persyaratan-persyaratan untuk menjadi satu Kotapraja yang otonom sudah dapat dipenuhi serta dengan disyahkannya Undang-undang Nomor 5 Tahun 1965, Lembaran Negara Nomor 48 tahun 1965 tanggal 12 Juni 1965 yang menetapkan Kotapraja Administratif
Palangka Raya, maka terbentuklah Kotapraja
Palangka Raya yang otonom.
Peresmian Kotapraja
Palangka Raya menjadi Kotapraja yang Otonom dihadiri oleh Ketua Komisi B DPRGR, Bapak L.S. Handoko Widjojo, para anggota DPRGR, Pejabat-pejabat Depertemen Dalam Negeri, Deputy Antar Daerah Kalimantan Brigadir Jendral TNI M. Panggabean, Deyahdak II Kalimantan, Utusan-utusan Pemerintah Daerah Kalimantan Selatan dan beberapa pejabat tinggi Kalimantan Lainnya.
Upacara peresmian berlangsung di Lapangan Bukit Ngalangkang halaman Balai
Kota dan sebagai catatan sejarah yang tidak dapat dilupakan sebelum upacara peresmian dilangsungkan pada pukul 08.00 pagi, diadakan demonstrasi penerjunan payung dengan membawa lambang Kotapraja
Palangka Raya.
Demonstrasi penerjunan payung ini, dipelopori oleh Wing Pendidikan II Pangkalan Udara Republik Indonesia Margahayu Bandung yang berjumlah 14 (empat belas) orang, dibawah pimpinan Ketua Tim Letnan Udara II M. Dahlan, mantan paratrop AURI yang terjun di Kalimantan pada tanggal 17 Oktober 1947. Demonstrasi penerjunan payung dilakukan dengan mempergunakan pesawat T-568 Garuda Oil, di bawah pimpinan Kapten Pilot Arifin, Copilot Rusli dengan 4 (empat) awak pesawat yang diikuti oleh seorang undangan khusus Kapten Udara F.M. Soejoto (juga mantan Paratrop 17 Oktober 1947) yang diikuti oleh 10 orang sukarelawan dari Brigade Bantuan Tempur Jakarta.
Selanjutnya, lambang Kotapraja
Palangka Raya dibawa dengan parade jalan kaki oleh para penerjun payung ke lapangan upacara. Pada hari itu, dengan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Kalimantan Tengah Bapak Tjilik Riwut ditunjuk selaku penguasa Kotapraja
Palangka Raya dan oleh Menteri Dalam Negeri diserahkan lambang Kotapraja
Palangka Raya.
Pada upacara peresmian Kotapraja Otonom
Palangka Raya tanggal 17 Juni 1965 itu,Penguasa Kotapraja
Palangka Raya, Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Kalimantan Tengah, menyerahkan Anak Kunci Emas (seberat 170 gram) melalui Menteri Dalam Negeri kepada Presiden Republik Indonesia, kemudian dilanjutkan dengan pembukaan selubung papan nama Kantor Wali
Kota Kepala Daerah Kotapraja
Palangka Raya.
= Pemindahan Ibu Kota Negara
=
Wacana pemindahan ibu
Kota atau pusat pemerintahan berkembang di setiap masa pemerintahan. Dalam buku berjudul ‘Soekarno & Desain Rencana Ibu
Kota RI di Palangkaraya’ karya Wijanarka disebutkan, dua kali Bung Karno mengunjungi
Palangka Raya, Kalimantan Tengah — untuk melihat langsung potensi
Kota itu menjadi pusat pemerintahan. Wacana pemindahan ibu
Kota Indonesia ke
Kota Palangka Raya juga pernah diungkapkan Presiden pertama RI Soekarno. Saat meresmikan
Palangka Raya sebagai ibu
Kota Provinsi Kalteng pada 1957, Soekarno ingin merancang menjadi ibu
Kota negara.
Geografi
Kota Palangka Raya merupakan ibu
Kota provinsi Kalimantan Tengah. Secara geografis,
Kota Palangka Raya terletak di antara 113°30'–114°04' Bujur Timur dan 1°30'–2°30' Lintang Selatan. Luas wilayah
Kota Palangka Raya secara keseluruhan adalah 284.250 Ha atau 2.842,5 km².
= Batas wilayah
=
Batas-batas wilayah
Kota Palangka Raya adalah sebagai berikut:
= Topografi
=
Secara topografi, seluruh wilayah
Kota Palangka Raya berada di bawah 100 mdpl. Kecamatan dengan wilayah tertinggi adalah Kecamatan Rakumpit dengan ketinggian ±75 mdpl, sedangkan kecamatan dengan wilayah terendah adalah Kecamatan Sebangau dengan ketinggian kurang dari 20 mdpl. Berdasarkan tingkat kemiringan lahan,
Kota Palangka Raya merupakan wilayah dengan tingkat kemiringan datar hingga landai. Di wilayah utara
Kota ini, tingkat kemiringan lahan sebesar ≤40%, sedangkan di wilayah selatan tingkat kemiringan lahan berkisar antara 0–8% dan berada pada tingkat ketinggian 16–25 mdpl.
= Geologi
=
Secara geologi, wilayah
Palangka Raya terbentuk dari batuan endapan dan batuan beku. Struktur geologi
Kota ini terbentuk atas batuan endapan permukaan (Qa), sedimen (TQd), dan plutonik (Kgr). Ditinjau dari formasi bahan material pembentukannya, di daerah ini terdapat Formasi Aluvium (Qa) yang tersusun dari material gambut berwarna coklat kehitaman (endapan rawa), pasir lepas berwarna kekuningan halus-kasar, tak berlapis (endapan sungai); lempung kelabu kecoklatan, mengandung sisa tumbuhan, sangat lunak (daerah pasang surut), dan lempung kaolinan warna putih kekuningan, bersifat liat, tebal sekitar dari50–100 m, Formasi Dahor (TQd) yang terdiri dari material Konglomerat, coklat kehitaman, agak padat, komponen terdiri dari fragmen kuarsit dan basal, berukuran 1–3 cm, kemas terbuka dengan matriks berukuran pasir. Berselingan dengan batu pasir, berwarna kekuningan sampai kelabu, berbutir sedang sampai kasar, setempat berstruktur sedimen silang siur. Batu lempung warna kelabu, agak lunak, karbonan setempat mengandung lignit, tersingkap sebagai sisipan dalam batu pasir dengan ketebalan 20–60 cm.
= Iklim
=
Suhu udara di wilayah
Kota Palangka Raya berkisar antara 22°–32 °C dengan tingkat kelembapan nisbi sebesar ±83%. Berdasarkan klasifikasi iklim Koppen,
Kota Palangka Raya beriklim hutan hujan tropis (Af) dengan curah hujan yang tinggi sepanjang tahun. Curah hujan tahunan di wilayah
Palangka Raya berkisar antara 2.300–2.700 mm per tahun dan jumlah hari hujan berada di antara 140 hingga 190 hari hujan per tahun. Curah hujan maksimum terjadi di bulan Desember dengan curah hujan bulanan lebih dari 330 mm per bulan dan curah hujan minimum terjadi di bulan Agustus dengan curah hujan bulanan sebesar 111 mm per bulan.
Pemerintahan
=
Walikota merupakan pimpinan tertinggi di pemerintahan
Kota Palangka Raya. Walikota yang menjabat di
Palangka Raya ialah Fairid Naparin, didampingi wakil walikota, Umi Mastikah. Mereka adalah pemenang pada Pemilihan umum Wali
Kota Palangka Raya 2018. Farid dan Umi dilantik oleh gubernur Kalimantan Tengah, Sugianto Sabran, pada 23 Septemper 2018 di Istana Isen Mulang,
Palangka Raya.
Selanjutnya, setelah masa jabatan Farid dan Umi selesai, penjabat wali
Kota Palangka Raya diberikan kepada Hera Nugrahayu, yang dilantik pada 25 September 2023. Gubernur Kalimantan Tengah, Sugianto Sabran, melantik Hera Nugrahayu sebagai penjabat wali
Kota Palangka Raya, di Aula Jaya Tamiang, kantor gubernur Kalimantan Tengah. Sebelumnya, Hera menjabat sebagai sekretaris daerah
Palangka Raya.
= Dewan Perwakilan
=
Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD
Kota Palangka Raya dalam dua periode terakhir.
= Kecamatan
=
Kota Palangka Raya terdiri dari 5 kecamatan dan 30 kelurahan. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 258.550 jiwa dengan luas wilayah 2.399,50 km² dan sebaran penduduk 107 jiwa/km².
Daftar kecamatan dan kelurahan di
Kota Palangka Raya, adalah sebagai berikut:
Demografi
Kota Palangka Raya terdiri atas 5 kecamatan. Jumlah penduduk di wilayah ini dapat diperincikan sebagai berikut:
Perkembangan jumlah penduduk
Palangka Raya.
= Suku bangsa
=
Kota Palangka Raya dihuni berbagai macam suku bangsa, dengan 3 suku bangsa dominan, yaitu Dayak (34,49%), Banjar (30,46%) dan Jawa (25,36%). Suku bangsa lainnya yang mendiami
Palangka Raya yaitu Batak, Bali, Flores, Madura, Sunda, Melayu, Makassar, Bugis, Mandar, Tionghoa, Minang dan lain-lain.
Komposisi Suku bangsa di
Kota Palangka Raya antara lain:
= Agama
=
Penduduk
Kota Palangka Raya menganut berbagai macam agama, dengan mayoritas menganut agama Islam. Berdasarkan data Kemendagri tahun 2024, penduduk yang menganut agama Islam sebanyak 71,08%, kemudian Kekristenan sebanyak 27,55% yang meliputi Protestan sebanyak 25,55% dan Katolik sebanyak 2,00%. Penduduk yang menganut agama Hindu sebanyak 1,17%, kemudian sebagian kecil beragama Buddha sebanyak 0,16%, Konghucu 0,003% dan lainnya 0,01%. Untuk saran rumah ibadah, terdapat 201 masjid, 116 mushola, 142 gereja Protestan, 25 gereja Katolik, 4 pura dan 6 vihara. Kaharingan adalah kepercayaan asli suku Dayak di Kalimantan Tengah yang pada Sensus 2010 digabungkan dalam kelompok lainnya, dan kini sudah menjadi bagian dari agama Hindu.
Berikut adalah jumlah penduduk
Kota Palangka Raya menurut agama yang dianut:
Kesehatan
Transportasi
= Sungai
=
Ditengah
Kota Palangka Raya dibelah oleh sebuah sungai besar, yaitu Sungai Kahayan. Sebagai sarana transportasi dapat menggunakan kapal kecil, seperti jukung, getek dan kelotok. Juga terdapat 3 buah sungai buatan, yaitu Pangaringan I, Pangaringan II dan Pangaringan III.
= Darat
=
Saat ini terdapat jalan darat antar provinsi yang menghubungkan antara
Kota Palangka Raya dengan
Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, melalui Jembatan Tumbang Nusa dan Jembatan Barito yang dapat ditempuh dalam waktu kurang lebih 3-4 jam secara nyaman. Sedangkan jalan darat antar provinsi ke
Kota Pontianak, Kalimantan Barat, merupakan jalan rintisan melewati kabupaten Sukamara. Disamping itu jalan darat dengan 13 kabupaten di Kalimantan Tengah belum semuanya dapat dilalui dengan baik karena kondisi struktur tanah, kondisi jalan dan curah hujan.
Ditengah
Kota Palangka Raya sendiri terdapat Jembatan Kahayan diatas Sungai Kahayan yang menghubungkan kedua tempat yang biasa disebut dengan Pahandut dan Pahandut Seberang.
= Udara
=
Bandar Udara Tjilik Riwut (dulu bernama Panarung) merupakan bandar udara yang menghubungkan
Kota Palangka Raya dengan
Kota-
Kota di pedalaman serta antar provinsi di Indonesia. Bandara ini terletak di Jalan Adonis Samad, Kelurahan Panarung, Kecamatan Pahandut,
Kota Palangka Raya.
Pendidikan
= Perguruan tinggi
=
Perguruan tinggi di
Palangka Raya, diantaranya adalah:
Universitas
Universitas
Palangka Raya (UPR)
Universitas Terbuka
Palangka Raya (UT-UPBJJ
Palangka Raya)
Universitas Kristen
Palangka Raya (UKPR)
Universitas Muhammadiyah
Palangka Raya (UMPR)
Universitas PGRI
Palangka Raya (UPPR)
Universitas Siber Asia
Palangka Raya (UNSIA)
Institut
Institut Agama Islam Negeri
Palangka Raya (IAIN
Palangka Raya)
Institut Agama Hindu Negeri Tampung Penyang
Palangka Raya (IAHN TP
Palangka Raya)
Institut Agama Kristen Negeri
Palangka Raya (IAKN
Palangka Raya)
Institut Teknologi dan Sains Nahdlatul Ulama Kalimantan (ITSNUKA)
Sekolah tinggi
Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer
Palangka Raya (STMIK
Palangka Raya)
Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Tambun Bungai (STIH Tambun Bungai)
Sekolah Tinggi Ilmu Pendidikan Bunga Bangsa (STIP Bunga Bangsa)
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Palangka Raya (STIE
Palangka Raya)
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YBPK
Palangka Raya (STIE YBPK)
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Eka Harap (STIKES Eka Harap)
Sekolah Tinggi Pastoral Tahasak Danum Pambelum (STIPAS TDP)
Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian
Palangka Raya
Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Asing
Palangka Raya
Politeknik
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan
Palangka Raya (Poltekkes Kemenkes
Palangka Raya)
Politeknik Batang Garing
Palangka Raya
Akademi
Akademi Kebidanan Betang Asi
Raya (AKBID BETARA)
Pariwisata
= Tempat Wisata
=
Arboretum Nyaru Menteng
Borneo Fantasi
Bukit Tangkiling (Bukit Baranahu, Doa Karmel, Kalalawit, Tabala, Tunggal, Bulan, Buhis, Liau, Lisin, Tangkiling)
Danau Tahai
Dermaga Kereng Bangkirai
Museum Balanga
Padang Himba Adventure
Pesona Alam Lestari (PAL)
Taman Nasional Sebangau
Taman Pasuk Kameloh
Taman Wisata Alam Batu Banama
Taman Wisata Fantasi Beach
Taman Wisata Kum-Kum
Taman Wisata Matan Andau
Referensi
Pranala luar
(Indonesia) Situs resmi Pemerintah
Kota Palangka Raya
(Indonesia) Situs resmi Bappeda
Kota Palangka Raya
(Indonesia) Situs resmi Berita Lokal
Palangka Raya
(Indonesia) Situs resmi Wisata
Palangka Raya