- Source: Paman dan bibi Nabi Muhammad
Inilah daftar paman dan bibi dari Nabi Islam Muhammad:
Paman-pamannya
Abu Thalib bin Abdul Muthalib: ayah dari Ali bin Abi Thalib, pelindung, dan pengasuh Nabi Muhammad. Orang-orang Syiah bersepakat bahwa ia meninggal dalam keadaan Islam, sementara Sunni umumnya berpandangan ia belum memeluk Islam saat meninggal.
Hamzah bin Abdul Muthalib: sahabat Nabi, pamannya, dan saudara sepersusuannya. Ia pernah dipuji oleh Muhammad, “Sebaik-baik saudaraku adalah Ali, dan sebaik-baik pamanku adalah Hamzah.”
Abbas bin Abdul Muthalib: Kunyahnya adalah Abu Fadhl, salah seorang sahabat Nabi, juga kerabatnya karena istri Abbas, Lubabah al-Kubra binti Al-Harits adalah saudara dari istri Nabi, Maimunah binti Harits. Ibu Abbas bernama Ummu Dhirar Natilah binti Janab an-Namirah. Ia lahir di Mekah tiga tahun sebelum peristiwa penyerangan Kakbah atau 56 tahun sebelum hijrah.
Awwam bin Abdul Muthalib: Disebutkan oleh beberapa sumber. Ibunya adalah Halah binti Wahib.
Dhirar bin Abdul Muthalib: Ibunya bernama Natilah binti Janab. Kunyahnya adalah Abu Amr. Ia tidak memiliki istri dan anak, dan ia meninggal sebelum kenabian. Beberapa sumber menyebutkan bahwa ia tujuh tahun lebih tua dari Abbas. Dhirar terkenal sebagai pemuda Qurays yang tampan dan dermawan. Ia meninggal sebelum Islam. Buku Ma'ali ar-Ratib menyebutkan kesalahan terkait namanya, dan menyebutkan bahwa kesalahan ini karena misinterpretasi dari teks sejarah.
Zubair bin Abdul Muthalib: Ia mencintai nabi Muhammad, dan ia merupakan pemimpin Bani Hasyim dalam perang Fijar. Ia meninggal sebelum datangnya Islam. Anaknya, Abdullah bin Zubair adalah sahabat nabi Muhammad.
Harith bin Abdul Muthalib, anak tertua dari Abdul Muthalib dan dikenal dengan namanya. Ia turut serta dalam penggalian zam-zam bersama ayahya. Ia wafat sebelum kenabian.
Ghidaq bin Abdul Muthalib: Terdapat perbedaan pendapat mengenai nama aslinya. Ada yang berkata bahwa namanya adalah Naufal, dan ada yang berkata bahwa namanya adalah Mushab. Namun, semuanya sepakat bahwa Ghidaq adalah julukannya. Dia dijuluki "Ghidaq" karena kedermawanannya. Ia dikenal sebagai orang yang paling dermawan dan paling kaya di suku Quraysh. Ia meninggal sebelum kenabian.
Hajal bin Abdul Muthalib: Ada yang mengatakan bahwa namanya adalah Jahal bin Abdul Muthalib, dan ada pula yang mengatakan bahwa namanya adalah Al-Mughirah. Ia memiliki seorang putra bernama Qurrah bin Hajal yang dengannya ia dikenal dengan namanya.
Maqum bin Abdul Muthalib: Saudara seibu Hamzah. Ia meninggal sebelum masa kenabian.
Abu Lahab bin Abdul Muthalib: Namanya adalah Abdul Uzza. Ia adalah salah satu musuh terbesar Islam dan salah satu dedengkot kaum kafir Qurays. Surah al-Masad atau surah al-Lahab diturunkan oleh Allah untuk mengutuknya.
Abdul Ka'bah bin Abdul Muthalib: Ia tidak menjumpai masa kenabian dan tidak memiliki keturunan.
Bibi-bibinya
Ummu Hakim binti Abdul Muthalib: Namanya adalah al-Baidho'u binti Abdul Muthalib. Ia menikah dengan Kuraiz bin Rabi'ah bin Habib yang dengannya ia memiliki empat anak, yaitu Amir, Arwa, Thalhah, dan Ummu Thalhah. Disebutkan bahwa ia wafat sebelum masa kenabian.
Atikah binti Abdul Muthalib: Ia adalah bibi Muhammad. Dia menikah pada masa pra-Islam dengan Abu Umayyah bin al-Mughira yang dengannya ia melahirkan Abdullah, Zuhair, dan Quraibah. Beberapa orang menganggapnya sebagai ibu dari istri nabi, Ummu Salamah. Dia dikenal karena ramalannya yang terkenal mengenai Perang Badar. Ada perbedaan pendapat mengenai apakah Atikah dan saudara perempuannya Arwa binti Abdul Muthalib memeluk Islam. Namun, semua ahli sejarah sepakat bahwa Shafiyyah memeluk Islam. Ibnu Ishaq dan sekelompok ulama mengatakan bahwa hanya Shafiyyah di antara bibi-bibi Nabi yang memeluk Islam, sementara yang lain mengatakan bahwa Arwa dan Shafiyyah memeluk Islam. Abu Ja'far al-Aqili menyebutkannya di antara para sahabat. Begitu pula Ibnu Mandah dan Ibnu Fathun juga menyebutkannya. Dia juga diyakini telah menulis sebuah puisi yang memuji Nabi Muhammad dan menggambarkannya sebagai Nabi. Ibnu Sa'd menyebutkan bahwa ia memeluk Islam dan hijrah ke Madinah, sementara al-Baladzuri menuliskan bahwa ia memeluk Islam, tetapi meninggal sebelum hijrah.
Barrah binti Abdul Muthalib: Ia menikah dengan Abul Asad bin Hilal bin Abdullah yang darinya ia melahirkan Abu Salamah. Kemudian ia menikah dengan Abu Ruhm bin Abdul Uzza bin Abi Qays yang dengannya ia memiliki seorang anak bernama Abu Sabrah. Ia meninggal sebelum masa kenabian.
Umaimah binti Abdul Muthalib: Ia adalah bibi Nabi Muhammad dan ibu dari Ummul Mu'minin Zainab binti Jahsy. Terdapat perselisihan mengenai apakah ia sempat masuk Islam atau tidak. Ibnu Ishaq berkata bahwa tidak ada dari bibi nabi yang memeluk Islam, kecuali Shafiyyah, sementara itu Ibnu Sa'ad juga mnyebutkan bahwa nabi Muhamamd juga membagikan kepadanya kurma sebanyak 40 wasq dari perang Khaibar.
Arwa binti Abdul Muthalib: Terdapat perbedaan pendapat mengenai masuk Islamnya Arwa. Ibnu Ishaq menyebutkan bahwa tidak ada dari bibi nabi yang masuk Islam, kecuali Shafiyyah, sementara yang lain mengatakan bahwa baik Shafiyyah dan Arwa keduanya masuk Islam. Abu Ja'far al-Aqili bahkan menyebutkan Arwa dan Atikah termasuk dari sahabat Nabi. Ibnu Sa'ad menyebutkan bahwa Arwa memeluk Islam di Mekah dan ikut berhijrah ke Madinah.
Shafiyyah binti Abdul Muthalib: Ia adalah seorang sahabiyyah dan penyair. Bibi dari nabi Islam Muhammad dan Ali bin Abi Thalib, dan ibu dari Zubair bin Awwam. Shafiyyah memeluk Islam, berbaiat kepada nabi, dan ikut berhijrah ke Madinah. Nabi memberikannya 40 wasq kurma dari Khaibar. Shafiyyah meninggal di masa pemerintahan Umar bin Khattab pada tahun 20 Hijiriyyah pada umur 73 tahun. Ia dimakamkan di pemakaman Baqi, dekat rumah al-Mughirah bin Syubah.