- Source: Papaverin
Papaverin (Latin papaver, "poppy") adalah obat antispasmodik alkaloid opium, digunakan terutama dalam pengobatan spasmofili visceral dan vasospasme (terutama yang melibatkan usus, jantung, atau otak), kadang-kadang dalam pengobatan disfungsi ereksi dan iskemia mesenterika akut. Meskipun ditemukan dalam Papaver somniferum, papaverin berbeda dalam struktur dan tindakan farmakologis dari morfin analgesik dan turunannya (seperti kodein). Selain opium, papaverin konon hadir dalam katuk konsentrasi tinggi.
Sejarah
Papaverin ditemukan pada tahun 1848 oleh Georg Merck (1825–1873). Merck adalah murid dari dua orang ahli kimia Jerman Justus Liebig dan August Wilhelm von Hofmann, dan dia adalah putra dari Emanuel Merck (1794–1855), pendiri perusahaan Merck KGaA, sebuah perusahaan kimia dan farmasi besar dari Jerman.
Kegunaan
Papaverin disetujui untuk mengobati spasmofili pada saluran pencernaan, saluran empedu, dan ureter; serta digunakan sebagai vasodilator otak besar dan koroner pada pendarahan subarachnoid (dikombinasikan dengan angioplasti balon) dan bedah pintas arteri koroner. Papaverin juga dapat digunakan sebagai pelemas otot polos dalam bedah mikro yang dioleskan langsung ke pembuluh darah.
Papaverin digunakan sebagai obat disfungsi ereksi secara sendiri atau terkadang dalam kombinasi bersama obat lain. Jika disuntikkan ke jaringan penis, dapat menyebabkan relaksasi otot polos langsung dan akibatnya korpus kavernosum penis terisi darah sehingga mengakibatkan ereksi. Gel topikal juga tersedia untuk pengobatan DE.
Hal ini juga biasa digunakan dalam kriopreservasi pembuluh darah bersama dengan glikosaminoglikan dan suspensi protein lainnya. Papaverin berfungsi sebagai vasodilator selama kriopreservasi bila digunakan bersama dengan verapamil, fentolamin, nifedipin, tolazolin, atau nitroprusida.
Papaverin juga sedang diselidiki sebagai faktor pertumbuhan topikal dalam perluasan jaringan dengan beberapa keberhasilan.
Papaverin digunakan sebagai profilaksis (pencegahan) sakit kepala migrain di luar label. Ini bukan obat lini pertama seperti beberapa penyekat beta, penghalang saluran kalsium, antidepresan trisiklik, dan beberapa antikonvulsan seperti divalproeks, melainkan ketika obat lini pertama dan obat sekunder seperti SSRI, antagonis reseptor angiotensin II, dll gagal dalam profilaksis migrain, memiliki efek samping yang tidak dapat ditoleransi atau dikontraindikasikan.
Papaverin juga terdapat dalam kombinasi garam alkaloid opium seperti papaveretum (Omnopon, Pantopon) dan lain-lain, bersama dengan morfin, kodein, dan dalam beberapa kasus noskapin dan lainnya dalam persentase yang serupa dengan opium, atau dimodifikasi untuk aplikasi tertentu.
Papaverin ditemukan sebagai kontaminan pada beberapa heroin dan dapat digunakan oleh laboratorium forensik dalam pembuatan profil heroin untuk mengidentifikasi sumbernya. Metabolitnya juga dapat ditemukan dalam urin pengguna heroin, sehingga heroin jalanan dapat dibedakan dari diasetilmorfin farmasetika.
Mekanisme Kerja
Mekanisme kerja secara in vivo belum sepenuhnya jelas, namun penghambatan enzim fosfodiesterase yang menyebabkan peningkatan kadar AMP siklik dan GMP siklik cukup signifikan. Ini juga dapat mengubah respirasi seluler mitokondria.
Papaverin juga telah terbukti menjadi penghambat fosfodiesterase selektif untuk subtipe PDE10A yang ditemukan terutama di striatum otak. Ketika diberikan secara kronis pada tikus, obat ini menyebabkan defisit motorik dan kognitif serta meningkatkan kecemasan, namun sebaliknya dapat menghasilkan efek antipsikotik, meskipun tidak semua penelitian mendukung pandangan ini.
Efek Samping
Efek samping yang sering terjadi dari pengobatan papaverin termasuk takikardia ventrikel polimorfik, konstipasi, gangguan pada tes retensi sulphobromophthalein (digunakan untuk menentukan fungsi hati), peningkatan kadar transaminase, peningkatan kadar fosfatase alkali, mengantuk, dan vertigo.
Efek samping yang jarang terjadi termasuk kemerahan pada wajah, hiperhidrosis (keringat berlebihan), erupsi obat, hipotensi arteri, takikardia, kehilangan nafsu makan, jaundis, eosinofilia, trombositopenia, hepatitis campuran, sakit kepala, reaksi alergi, hepatitis aktif kronis, dan gangguan paradoks vasospasme serebral.
Papaverin pada tanaman katuk dikaitkan dengan bronchiolitis obliterans.
Formulasi
Papaverin tersedia dalam bentuk garam sebagai hidroklorida, kodekarboksilat, adenilat, dan teprosilat. Obat ini juga pernah tersedia sebagai garam hidrobromida, kamisilat, kromesilat, nikotinat, dan fenilglikolat. Garam hidroklorida tersedia untuk pemberian intramuskular, intravena, rektal, dan oral. Teprosilat tersedia dalam formulasi yang diberikan secara intravena, intramuskular, dan oral. Kodekarboksilat hanya tersedia dalam bentuk oral, begitu pula adenilat.
Merek
Bentuk kodekarboksilatnya dijual dengan nama Albatran, adenilatnya sebagai Dicertan. Garam hidrokloridanya dijual dengan berbagai merek seperti Artegodan, Opdensit, Panergon, Papaverin-Hamelin, Paveron, Spasmo-Nit (Jerman); Cardioverina, Dispamil (negara di luar Eropa dan Amerika Serikat); Paverina Houde (Italia, Belgia); Pavacap, Pavadyl (Amerika Serikat); Papaverine (Israel); Cardiospan, Papaversan, Cepaverin, Cerespan, Drapavel, Forpaven, Papalease, Pavatest, Paverolan, Therapav (Kanada); serta Vasospan, Cerebid, Delapav, Dilaves, Durapav, Dynovas, Optenyl , Pameion, Papacon, Pavabid, Pavacen, Pavakey, Pavased, Pavnell, Alapav, Myobid, Vasal, Pamelon, Pavadel, Pavagen, Ro-Papav, Vaso-Pav, Papanerin-hcl, Qua bid, Papital T.R., Paptial T.R., Pap- Kaps-150. Di Hungaria. Papaverin dan homatropin metilbromida digunakan dalam obat ringan yang membantu "membilas" empedu.
Referensi
Kata Kunci Pencarian:
- Papaverin
- Katuk
- Antispasmodik
- Noskapin
- Papaverine
- List of compounds with carbon number 20
- Royal Medal
- Thomas Anderson (chemist)