Papua Youth Creative Hub (atau
Papua Muda Inspiratif) merupakan sebuah wadah yang menghimpun sumber daya manusia muda berprestasi dari berbagai lintas disiplin ilmu pengetahuan asal
Papua. Gerakan ini didapuk untuk mengawali pembangunan sumber daya manusia
Papua yang inovatif.
Papua Muda Inspiratif ini juga beranggotakan anak-anak asli
Papua yang telah berkarya di tengah masyarakat pada berbagai bidang.
Program ini juga merupakan gagasan dari 21 pemuda-pemudi asli
Papua dari berbagai bidang yang berbeda yang bertujuan untuk menciptakan generasi pemuda
Papua yang kreatif. Dengan begitu, hadirnya
Papua Youth Creative Hub di
Papua nantinya bisa berkontribusi untuk menurunkan angka pengangguran serta kemiskinan.
Papua Youth Creative Hub akan menjadi pusat pengembangan kreativitas dan bisnis startup di
Papua. Di dalam program ini juga nantinya akan diselenggarakan berbagai kegiatan pengembangan diri, untuk melengkapi keahlian berbisnis, termasuk soft skill lainya, seperti komunikasi, kepemimpinan, dan dasar-dasar manajemen.
Adanya program ini juga sekaligus akan menjadi Silicon Valley nya di Indonesia, yang nantinya bisa bermunculan unicorn dan decacorn baru dari wilayah Indonesia bagian timur, khususnya dari
Papua.
Papua Youth Creative Hub ini rencananya akan dibangun di atas tanah seluas 1,5 hektar yang berada di wilayah Kotaraja. Selain dibangun ruangan-ruangan belajar tentang bisnis, teknologi, dan dasar-dasar pengembangan startup. Di sekitar lingkungan bangunan
Papua Youth Creative Hub juga akan dibangun asrama untuk menampung pemuda-pemuda yang berasal dari luar
Papua.
Pendiri
Papua Youth Creative Hub (PT
Papua Muda Inspiratif) yakni Paskalis Pigai. Paskalis adalah pemuda asli
Papua yang fokus menekuni bidang dunia seni fotografi dan desain. Dari kedua bidang yang ia tekuni, paskalis berhasil membuat desain mesin pencacah biji pala yang kemudian diwujudkan menjadi prototype mesin pencacah biji pala. Pada awal 2019, ia juga diberikan kepercayaan menjadi penanggung jawab desain interior ruangan dari Pusat Migas di Fakultas Teknik, Universitas
Papua dimana ia menimba ilmu.
Terkait tujuannya yang ikut aktif berkontribusi membangun
Papua Youth Creative Hub, Paskalis mengungkapkan pusat pengembangan kreasi dan startup ini juga pastinya akan merangkul anak-anak muda yang memiliki bakat seni dan hiburan.
Bahkan, Paskalis optimistis rintisan bisnis
Papua Youth Creative Hub di
Papua bisa menciptakan ekosistem yang handal dan mampu menggerakkan ekonomi
Papua. Paskalis lebih jauh menceritakan, setiap orang mempunyai harapan untuk bisa membangun tempat asalnya, termasuk ia sebagai anak asli
Papua yang ingin memajukan tempat kelahirannya.
Selain Pigai, terdapat juga pendiri lainnya, yakni Billy Mambrasar. Billy menjabat sebagai Direktur
Papua Muda Inspiratif. Design konsep pembangunan
Papua Youth Creative Hub nantinya akan ada perpaduan antara berbagai rumah adat yang ada di tanah
Papua dan digabung menjadi satu konsep yang akan menjadi konsep masa depan.
Billy Mambrasar juga cukup optimis dengan hadirnya Silicon Valley di
Papua ini. DIa juga memperkirakan nantinya akan ada kurang lebih 100 startup atau pergerakan sosial yang bisa memberikan kontribusi sekaligus mempercepat pembangunan kesejahteraan masyarakat
Papua.
Pendiri
Papua Youth Creative Hub lainya juga ada pemudi asli
Papua, yakni bernama Yane ansanay, Doktor Fisika Perempuan Pertama Asal
Papua lulusan perguruan tinggi dari Amerika Serikat. Yane menjadi salah satu perempuan pertama dari
Papua yang bergelar Doktor Fisika. Cita-cita Yane untuk membangun sebuah pusat penelitian bagi anak-anak
Papua yang bersekolah dalam bidang sains dan teknologi akhirnya terwujud berkat adanya
Papua Youth Creative Hub.
Yane menjadi inspirasi untuk anak-anak
Papua dikarenakan ia ikut aktif berkontribusi menyalurkan ide untuk membangun
Papua Youth Creative Hub. Yane berhasil membuat bioetanol menjadi energi listrik, di mana bioetanol juga sumber energi alternatif untuk menggantikan minyak tanah yang masih digunakan secara luas di
Papua.
Alasan Yane Ansanay membuat energi alternatif dikarenakan ia merasa di tanah
Papua sangat kaya dengan bahan-bahan alam yang bisa dikonversi menjadi energi terbarukan. Ia melirik banyaknya limbah buah-buahan di Pasar
Papua yang bisa dimanfaatkan sebagai bagai pembuat bioetanol.
Selain Pigai, Billy dan Yane, ada pula Maya Wospakrik, seorang Perempuan
Papua Inspiratif yang saat ini menjadi Peneliti Fisika Nuklir di Fermilab, sebuah laboratorium sains di Illinois Amerika Serikat. Ada juga Anieke Boaire, perempuan pemenang First Step to Nobel Prize, sebuah kompetisi internasional Bergengsi dalam bidang Fisika.
Ada juga George Saa, Samuel Tabuni, Nani Uswanas, Neas Wanimbo, Rini Modouw, Richard Mahuze, dan muda-mudi
Papua lainya dari berbagai suku dan wilayah adat di tanah
Papua yang menjadi penggagas
Papua Youth Creative Hub dibentuk.
Referensi