Paritas suku bunga (dalam bahasa Inggris disebut sebagai Interest rate parity) adalah salah satu pendeketan dari teori
Paritas yang digunakan untuk meng menghitung kurs wajar dollar Amerika Serikat. Hal ini juga merupakan suatu kondisi ketika
suku bunga domestik sama dengan
suku bunga negara lain setelah mengalami penyesuaian ekspektasi nilai tukar.
suku bunga negara lain yang umumunya digunakan adalah dollar Amerika Serikat. Apabila ketika kondisi
Paritas suku bunga tercapai, maka seorang investor yang memiliki aset dalam nominal rupiah maupun memiliki aset dalam nominal mata uang lain, terutama dollar AS, akan sama nilainya.
Pendekatan
Paritas suku bunga memilki pendekatan yang mirip dengan pendektan
Paritas daya beli (PPP) yang menyatakan bahwa mata uang yang inflasi tahunannya lebih besar akan mengalami depresiasi. Sementara itu, mata uang yang inflasinya lebih tinggi akan melemah sebesar selisih perbedaan inflasi kedua negara. Perbedaan antara
Paritas suku bunga dengan
Paritas daya beli terletak di pengunaan
bunga.
Paritas suku bunga menggunakan
bunga bebas risiko, yaitu
bunga dari Bank Indonesia untuk Indonesia dan the Fed untuk Amerika.
Pendapat para ahli
Ada beberapa pendapat para ahli terkait
Paritas suku bunga. Menurut Yuliati dan Prasetyo,
Paritas suku bunga menjelaskan bahwa dalam kondisi tidak ada friksi, tingkat pengembalian investasi dari suatu mata uang atau biaya peminjaman dalam suatu mata uang akan sama nilainya di berbagai negara. Sedangkan menurut Madura,
Paritas suku bunga merupakan kondisi ekuilibrium dimana selisih
suku bunga antara dua valuta diimbangi oleh selisih kurs forward dengan kurs spot. Menurut Kuncoro,
Paritas suku bunga memiliki pengertian bahwa perbedaan
suku bunga antara dua negara akan sama dengan premi forward dari kurs valas. Kuncoro memformulasikan
Paritas suku bunga sebagai berikut:
f
−
s
=
r
−
r
∗
{\displaystyle f-s=r-r*}
dimana
f
{\displaystyle f}
adalah kurs forward
s kurs spot
r
suku bunga nominal dalam negeri
r*
suku bunga nominal luar negeri
Penelitian terbaru
Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Rabiatul (2017),
Paritas suku bunga, memiliki hubungan erat dengan
Paritas daya beli dan efek fisher internasional. Secara simultan, ketiga variabel tersebut, memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai tukar Rupiah/Dollar Amerika Serikat. Sedangkan secara parsial, baik
Paritas suku bunga,
Paritas daya beli, maupun efek fisher internasional merupakan variabel yang independen dan tidak mempunyai pengaruh terhadap nilai tukar Rupiah/Dollar Amerika Serikat.
Asumsi
Asumsi yang melandasi
Paritas suku bunga adalah bahwa pasar aset merupakan pasar yang efisien sehingga
Paritas suku bunga dapat diterapkan untuk investasi dan pinjaman internasional. Untuk proyek investasi, investor dapat membandingkan hasil return dari pasar domestik dengan hasil dari pasar internasional, dimana yang terakhir adalah hasil aset luar negeri, ditambah premi forward. Untuk proyek pembiayaan, peminjam dapat membandingkan biaya dari pasar domestik dengan pasar luar negeri.
Referensi